Pelemahan Kurs Rupiah Disebut BI Hanya Sesaat

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terjadi selama sepekan terakhir, hanya bersifat sesaat atau sementara. Hal ini lebih dikarenakan sentimen global yang membuat mata uang garuda melemah hanya bersifat sementaea.

"Saya rasa kemarin dampak eksternal di hampir semua mata uang emerging markets dan hanya bergejolak sesaat," ujar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Gedung BI, Jakarta, Senin (12/8/2019).

Meski begitu, Dia mengaku optimistis kurs rupiah akan berbalik menguat. Hal ini diakibatkan aliran modal asing yang masih cukup deras diyakini akan memberikan dorongan positif kepada rupiah. "Beberapa hari ini rupiah menguat dan aliran modal asing menguat dan artinya sentimen confindence itu cukup ada," jelasnya.

Sebelumnya tercatat dana asing yang masuk ke Indonesia terus mengalir deras, dimana aliran modal asing sejak awal tahun hingga 8 Agustus 2019 telah mencapai Rp179,6 triliun. Komposisi aliran modal asing yang masuk terdiri dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp113,7 triliun dan saham senilai Rp65,9, triliun.

Sedangkan sisanya masuk ke surat berharga Bank Indonesia (SBI). Derasnya aliran modal asing ke dalam negeri karena kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia diyakini masih terus tinggi dan baik. Apabila kinerja ini terus bertahan, bakal bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019.