Kemendag: Furnitur dan Produk Dekorasi Rumah RI Diminati AS
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago dan Los Angeles di Amerika Serikat (AS), berkolaborasi dengan tiga perusahaan eksportir Indonesia berpartisipasi dalam Pameran Las Vegas Market 2019. Dalam pameran yang berlangsung pada 28 Juli-1 Agustus 2019 di Las Vegas, tersebut didapati bahwa produk furnitur serta dekorasi rumah Indonesia cukup diminati.
"Pasar AS merupakan pasar yang sangat prospektif untuk produk furnitur. Selama lima hari pameran, Paviliun Indonesia mendapatkan respons yang sangat positif. Kami menerima inquiry dari 50 buyer potensial yang merupakan pelaku grosir dan peritel dengan potensi transaksi USD500.000," ungkap Kepala ITPC Chicago, Billy Anugrah di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Billy menjelaskan, pameran Las Vegas Market menampilkan lebih dari 4.000 produk furnitur, produk dekorasi rumah, kerajinan tangan, dan industri sejenis lainnya. Pada pameran tersebut, PT Evoline Furniture Industry yang menempati area kategori furnitur luar ruang menampilkan berbagai jenis meja dan kursi berbahan kayu jati premium berkualitas tinggi. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara seperti AS, Uni Eropa, dan Kanada.
Sementara pada kategori produk dekorasi rumah, Kasih Coop menampilkan produk dekorasirumah yang terbuat dari kayu jati, mahogani, dan akasia. Produk-produk tersebut merupakan buatan tangan pengrajin asal Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan Black Brew Bridge yang juga menempati kategori produk dekorasi rumah, memperkenalkan gelas wine yang terbuat dari botol bir bekas daur ulang. Produk gelas wine ini mengedepankan konsep ramah lingkungan yang saat ini menjadi tren di AS.
Kepala ITPC Los Angeles Antonius A Budiman juga mengungkapan, pasar AS untuk produk furnitur diperkirakan akan terus tumbuh. Berbagai lembaga survei pasar dunia, seperti FactMR, Bloomberg, dan lainnya, memperkirakan pasar AS untuk produk furnitur akan terus tumbuh sebesar 7-8% setiap tahunnya hingga 2025.
"Produk furnitur sudah sejak lama menjadi salah satu produk unggulan ekspor Indonesia, dan saat ini berada di urutan ke-9 dari total ekspor dari Indonesia ke AS. Nilai ekspor produk furnitur Indonesia ke AS juga tumbuh positif per tahunnya," jelasnya.
"Pasar AS merupakan pasar yang sangat prospektif untuk produk furnitur. Selama lima hari pameran, Paviliun Indonesia mendapatkan respons yang sangat positif. Kami menerima inquiry dari 50 buyer potensial yang merupakan pelaku grosir dan peritel dengan potensi transaksi USD500.000," ungkap Kepala ITPC Chicago, Billy Anugrah di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Billy menjelaskan, pameran Las Vegas Market menampilkan lebih dari 4.000 produk furnitur, produk dekorasi rumah, kerajinan tangan, dan industri sejenis lainnya. Pada pameran tersebut, PT Evoline Furniture Industry yang menempati area kategori furnitur luar ruang menampilkan berbagai jenis meja dan kursi berbahan kayu jati premium berkualitas tinggi. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara seperti AS, Uni Eropa, dan Kanada.
Sementara pada kategori produk dekorasi rumah, Kasih Coop menampilkan produk dekorasirumah yang terbuat dari kayu jati, mahogani, dan akasia. Produk-produk tersebut merupakan buatan tangan pengrajin asal Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan Black Brew Bridge yang juga menempati kategori produk dekorasi rumah, memperkenalkan gelas wine yang terbuat dari botol bir bekas daur ulang. Produk gelas wine ini mengedepankan konsep ramah lingkungan yang saat ini menjadi tren di AS.
Kepala ITPC Los Angeles Antonius A Budiman juga mengungkapan, pasar AS untuk produk furnitur diperkirakan akan terus tumbuh. Berbagai lembaga survei pasar dunia, seperti FactMR, Bloomberg, dan lainnya, memperkirakan pasar AS untuk produk furnitur akan terus tumbuh sebesar 7-8% setiap tahunnya hingga 2025.
"Produk furnitur sudah sejak lama menjadi salah satu produk unggulan ekspor Indonesia, dan saat ini berada di urutan ke-9 dari total ekspor dari Indonesia ke AS. Nilai ekspor produk furnitur Indonesia ke AS juga tumbuh positif per tahunnya," jelasnya.
(fjo)