Sri Mulyani Buka Ruang Perbaikan APBN 2018
A
A
A
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) memutuskan menyetujui pertanggungjawaban dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (P2APBN) Tahun Anggaran 2018 pada Rapat Paripurna di Gedung DPR Jakarta. Dengan disetujuinya Rancangan Undang-Undang menjadi Undang-Undang maka selesailah rangkaian siklus pengelolaan APBN 2018.
Meski demikian, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membuka ruang perbaikan untuk APBN 2018, disebabkan ada beberapa target yang meleset.
Adapun target yang tidak kena sasaran itu adalah pertumbuhan ekonomi, yang diperkirakan mencapai 5,4%, tetapi hanya mencapai 5,1%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang ditargetkan Rp13.400 per USD, justru melemah mencapai Rp14.400 per USD.
"Kami membuka ruang perbaikan APBN 2018. Target asumsi yang meleset dikarenakan tekanan global yang sangat tinggi. Ketidakpastian ekonomi membuat Indonesia tertekan," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Ia menerangkan pada tahun 2018 terjadi kenaikan suku bunga di AS yang menimbulkan capital outflow. Masalah geopolitik dan perang dagang yang makin menimbulkan ketidakpastian global, yang terus berdampak pada 2019.
Meski demikian, Sri Mulyani mengapresiasi sikap DPR yang telah bekerja sama dengan Pemerintah dalam pembahasan RUU P2 APBN 2018 menjadi UU, dan menyetujui kinerja pemerintah dalam membangun ekonomi Indonesia.
"Dengan disetujuinya RUU ini menjadi UU maka selesailah rangkaian siklus pengelolaan APBN Tahun Anggaran 2018. Kami atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih kepada pimpinan atas dukungan dan kerja sama yang baik sehingga RUU P2 APBN tahun anggaran 2018 dapat berjalan lancar, produktif dan diselesaikan secara tepat waktu," jelasnya.
Meski demikian, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membuka ruang perbaikan untuk APBN 2018, disebabkan ada beberapa target yang meleset.
Adapun target yang tidak kena sasaran itu adalah pertumbuhan ekonomi, yang diperkirakan mencapai 5,4%, tetapi hanya mencapai 5,1%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang ditargetkan Rp13.400 per USD, justru melemah mencapai Rp14.400 per USD.
"Kami membuka ruang perbaikan APBN 2018. Target asumsi yang meleset dikarenakan tekanan global yang sangat tinggi. Ketidakpastian ekonomi membuat Indonesia tertekan," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Ia menerangkan pada tahun 2018 terjadi kenaikan suku bunga di AS yang menimbulkan capital outflow. Masalah geopolitik dan perang dagang yang makin menimbulkan ketidakpastian global, yang terus berdampak pada 2019.
Meski demikian, Sri Mulyani mengapresiasi sikap DPR yang telah bekerja sama dengan Pemerintah dalam pembahasan RUU P2 APBN 2018 menjadi UU, dan menyetujui kinerja pemerintah dalam membangun ekonomi Indonesia.
"Dengan disetujuinya RUU ini menjadi UU maka selesailah rangkaian siklus pengelolaan APBN Tahun Anggaran 2018. Kami atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih kepada pimpinan atas dukungan dan kerja sama yang baik sehingga RUU P2 APBN tahun anggaran 2018 dapat berjalan lancar, produktif dan diselesaikan secara tepat waktu," jelasnya.
(ven)