BBM Satu Harga Dilanjutkan, 2024 Ditargetkan Capai 500 Titik Lembaga Penyalur

JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan realisasi program Bahan Bakar Minyak Satu Harga per 20 Agustus 2019 telah terbangun sebanyak 167 titik lembaga penyalur di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Program pemerintah yang hadir sejak akhir 2016, bertujuan menyetarakan harga jual bahan bakar penugasan jenis premium sebesar Rp6.450 per liter dan solar subsidi Rp5.150 per liter.

"Program BBM Satu Harga hingga 20 Agustus 2019 telah terealisasi sebanyak 167 titik lembaga penyalur dari target sebanyak 170 titik lembaga penyalur. Adapun 3 titik sisanya akan selesai akhir September 2019," ujar Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, di Jakarta Kamis (22/8/2019).

Menurut dia, dari 167 titik lembaga penyalur yang sudah beroperasi telah diresmikan sebanyak 144 titik lembaga penyalur. Sementara realisasi program BBM Satu Harga sejak 2017 sampai 1 Agustus 2019 dapat melayani 571.991 kepala keluarga (KK) di 164 Kecamatan, dengan total konsumsi BBM premium dan solar sebesar 205.141 kiloliter (kl).

"Kebijakan ini akan tetap dilanjutkan sampai 2024. Dalam lima tahun ke depan, ditargetkan akan ada penambahan sebanyak 330 titik. Sehingga total akan ada 500 titik lembaga penyalur," kata dia.

Pihaknya merinci, pada 2020 ditargetkan sebanyak 77 titik lembaga penyalur, 2021 sebanyak 77 titik lembaga penyalur, 2022 sebanyak 73 titik lembaga penyalur, 2023 sebanyak 60 titik lembaga penyalur dan tahun 2024 sebanyak 43 titik lembaga penyalur.