Sambut Ibu Kota Baru, PLN Kaltim Siapkan 4.324 MW Hingga 2028

Minggu, 01 September 2019 - 10:39 WIB
Sambut Ibu Kota Baru,...
Sambut Ibu Kota Baru, PLN Kaltim Siapkan 4.324 MW Hingga 2028
A A A
BALIKPAPAN - Menyambut ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim), PT PLN (Persero) menyiapkan sejumlah rencana guna menyiapkan pasokan listrik di wilayah tersebut.

Kebutuhan dengan daya listrik yang diperkirakan mencapai 1.555 megawatt (MW), akan dipenuhi dari sejumlah pembangkit yang direncanakan dibangun dalam kurun waktu 2019-2028.

Berdasarkan data Rencana Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028, total pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan sampai sembilan tahun ke depan adalah pembangunan pembangkit listrik total berkapasitas 4.324 MW, kemudian transmisi 10.323 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk 3.600 mega volt ampere (MVA).

"Jika mellihat rencana pemerintah yang akan mulai memindahkan ibu kota ke sebagian wilayah Kutai Kartanegara, Kaltim, dan sebagian Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara (Kaltara), mulai 2024 kita punya waktu empat tahun lagi untuk menyiapkan kelistrikan di ibu kota baru," ujar General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Djoko Dwijatno kepada wartawan di Balikpapan, Kaltim, Kamis (29/8/19).

Berdasarkan RUPTL tersebut, pembangkit-pembangkit listrik yang akan dikembangkan terdiri atas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas/mesin gas (PLTG/MG), pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Selain itu, akan dibangun juga pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga biomassa, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Kelistrikan di wilayah ibu kota baru yang berlokasi di Kecamatan Semboja, Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Semoi, Penajam Paser Utara termasuk dalam sistem interkoneksi Kalimantan Selatan, Tengah, Timur dan Utara (Kalseltengtimra).

Di wilayah tersebut pada 2024 mendatang, total diperkirakan akan memiliki pasokan listrik berdaya mampu neto sebesar 3.026 MW dengan beban puncak diprediksi 2.249 MW, serta cadangan sebesar 777 MW.

Khusus di kawasan ibu kota negara yang baru, untuk memperkuat keandalan pasokan listriknya akan dibuat sebanyak 12 gardu induk dan transmisi sepanjang 240 kms.

Untuk keandalan pasokan, PLN Kaltim menyiapkan konsep kelistrikan ibu kota dengan mengacu pada pembangkitan yang didedikasikan untuk ibu kota berkapasitas 100 MW dari PLTD/PLTG sebagai back-up.

Kemudian, untuk kawasan pusat pemerintahan, listriknya dirancang zero down time atau anti blackout. Kawasan ini ditargetkan diperluas hingga kawasan bisnis dan penunjang pada 2029.

"Untuk gardu induk, kami juga mendesain gardu yang isolated dengan tipe Gas Isolated Switchgear (GIS). Sementara untuk transmisi jaringan tegangan tinggi dan tegangan menengah akan dibuat sistem bawah tanah," kata Djoko.

Senior Manager Distribusi PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Khairullah menambahkan, pasokan listrik untuk kebutuhan ibu kota baru masih akan disesuaikan dengan hasil kajian Bappenas dan stakeholders lainnya.

Sehingga, masih ada peluang untuk mengubah sistem kelistrikan sesuai dengan kebutuhan dan konsep ibu kota.

"Masih akan ada diskusi-diskusi lanjutan untuk mematangkan konsep kelistrikan ibu kota," ujar dia.

Kendati demikian, secara prinsip PLN sudah memiliki konsep utama kelistrikan ibu kota yakni Smart and Green Energy.

Konsep tersebut di antaranya dengan menyediaan listrik berbasis tenaga surya, smart meter, sistem smart grid, serta penyediaan stasiun pengisian listrik umum (SPLU).
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1317 seconds (0.1#10.140)