Pertamina MOR IV Raih Penghargaan ASEAN Energy Award 2019
A
A
A
JAKARTA - Prinsip efisiensi dan keberlangsungan lingkungan merupakan hal mutlak bagi PT Pertamina (Persero). Prinsip ini membuat Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Terminal BBM Rewulu dan Refinery Unit (RU) IV Cilacap, mendapat ASEAN Energy Award 2019 di Bangkok, Thailand, pada Rabu (4/9/2019).
Terminal BBM Rewulu mendapat penghargaan 1st runner up untuk kategori Industri dan RU IV Cilacap memperoleh anugerah 1st runner up kategori Green Building.
Anugerah ini diterima langsung oleh General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian, Operation Head TBBM Rewulu Rahmad Febriadi, didampingi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar.
Menurut Iin, TBBM Rewulu memang sangat layak mendapatkan penghargaan energi efisiensi dan konservasi, mengingat selama 6 tahun berturut-turut, semenjak tahun 2013-2018 telah mendapatkan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.
"Pencapaian Proper dari KLHK membuktikan secara operasional dan lingkungan, TBBM Rewulu telah patuh terhadap aturan bahkan secara keberlanjutan memberikan perhatian kepada masyarakat sekitarnya dalam program Corporate Social Responsibility," ujar Iin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Iin menambahkan, TBBM Rewulu juga mendapatkan penghargaan Subroto Award dari Kementerian ESDM kategori Konservasi Energi dan Efisiensi di tahun 2019, serta satu-satunya Terminal BBM di Indonesia yang telah tersertifikasi ISO 50001 bidang energi.
Terminal BBM Rewulu merupakan salah satu dari tujuh Terminal BBM yang berada di wilayah Pertamina MOR IV. Terminal ini didirikan tahun 1973 dan menempati lahan 19 hektar. TBBM Rewulu melayani distribusi ke 175 SPBU serta 192 konsumen industri di Yogyakarta dan ex Karesidenan Kedu, dengan jenis produk yaitu gasoline seperti Premium, Pertamax, Pertalite, gasoil seperti Pertamina Dex dan Solar serta produk avtur dan FAME.
"Dengan penghargaan ini, membuktikan Pertamina mampu memperlihatkan kepada dunia tentang efisiensi, inovasi dan konservasi energi untuk menjaga keberlangsungan yang seimbang antara operasional dan lingkungan masyarakat di sekitarnya," pungkas Iin.
Terminal BBM Rewulu mendapat penghargaan 1st runner up untuk kategori Industri dan RU IV Cilacap memperoleh anugerah 1st runner up kategori Green Building.
Anugerah ini diterima langsung oleh General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian, Operation Head TBBM Rewulu Rahmad Febriadi, didampingi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar.
Menurut Iin, TBBM Rewulu memang sangat layak mendapatkan penghargaan energi efisiensi dan konservasi, mengingat selama 6 tahun berturut-turut, semenjak tahun 2013-2018 telah mendapatkan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.
"Pencapaian Proper dari KLHK membuktikan secara operasional dan lingkungan, TBBM Rewulu telah patuh terhadap aturan bahkan secara keberlanjutan memberikan perhatian kepada masyarakat sekitarnya dalam program Corporate Social Responsibility," ujar Iin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Iin menambahkan, TBBM Rewulu juga mendapatkan penghargaan Subroto Award dari Kementerian ESDM kategori Konservasi Energi dan Efisiensi di tahun 2019, serta satu-satunya Terminal BBM di Indonesia yang telah tersertifikasi ISO 50001 bidang energi.
Terminal BBM Rewulu merupakan salah satu dari tujuh Terminal BBM yang berada di wilayah Pertamina MOR IV. Terminal ini didirikan tahun 1973 dan menempati lahan 19 hektar. TBBM Rewulu melayani distribusi ke 175 SPBU serta 192 konsumen industri di Yogyakarta dan ex Karesidenan Kedu, dengan jenis produk yaitu gasoline seperti Premium, Pertamax, Pertalite, gasoil seperti Pertamina Dex dan Solar serta produk avtur dan FAME.
"Dengan penghargaan ini, membuktikan Pertamina mampu memperlihatkan kepada dunia tentang efisiensi, inovasi dan konservasi energi untuk menjaga keberlangsungan yang seimbang antara operasional dan lingkungan masyarakat di sekitarnya," pungkas Iin.
(ven)