Organisasi Insinyur se-ASEAN Beri Penghargaan Tertinggi bagi Jokowi

Senin, 09 September 2019 - 21:01 WIB
Organisasi Insinyur se-ASEAN Beri Penghargaan Tertinggi bagi Jokowi
Organisasi Insinyur se-ASEAN Beri Penghargaan Tertinggi bagi Jokowi
A A A
JAKARTA - Organisasi insinyur dari 10 negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) bersepakat untuk memberi penghargaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penghargaan tersebut, The AFEO Distinguished Honorary Patron Award, rencananya akan diberikan bersamaan dengan terselenggaranya Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 (CAFEO37) di Jakarta pada 11-14 September 2019 mendatang.

Chairman AFEO yang juga menjabat Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan, Presiden Jokowi sudah mengonfirmasi kehadirannya dalam event yang akan dihadiri 1.000 lebih insinyur se-ASEAN tersebut.

"Presiden sudah confirmed akan hadir untuk membuka konferensi dan menerima penghargaan. Tentu ini momen yang berharga bagi kita semua," kata Heru dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/9/2019).

Heru menjelaskan, penghargaan yang akan diterima Presiden Jokowi adalah penghargaan tertinggi AFEO yang diberikan kepada kepala negara yang telah memberikan jasa dan kontribusi luar biasa terhadap profesi insinyur dan bidang keteknikan di negaranya.

Penghargaan ini hanya diberikan kepada seorang penerima di setiap perhelatan Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN yang diselenggarakan setahun sekali. Penerima adalah setingkat kepala negara dan/atau kepala pemerintahan sebuah negara seperti raja, presiden atau perdana menteri.

"Berkat disahkannya UU Keinsinyuran, kini PII sebagai organisasi profesi semakin kuat. Ini kontribusi luar biasa terhadap para insinyur Tanah Air yang bekerja nyata di balik setiap proyek infrastruktur. Dengan massifnya pembangunan di negeri ini juga membuat kami yakin Presiden Jokowi sangat layak mendapatkan apresiasi tertinggi ini," papar Heru.

PM Malaysia Tun Mahathir Mohamad adalah penerima penghargaan yang sama di CAFEO36 yang digelar di Singapura tahun 2018 yang lalu.

CAFEO37, menurut Heru, lebih dari sekadar acara seremoni tahunan. Konferensi kali ini juga menjadi etalase kebanggaan yang menampilkan pencapaian pembangunan Indonesia kepada dunia internasional. "Karya-karya terbaik insinyur Indonesia akan ditampilkan di CAFEO37," kata Heru.

Tahun 2019 menjadi tahun penting bagi insinyur Indonesia. Selain menjadi tuan rumah CAFEO, tahun ini menjadi momentum PII memulai langkah pertama menuju era transformasi keinsinyuran pascadisahkannya UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran dan PP Nomor 25 Tahun 2019.

Tak hanya itu, PII juga telah mulai bekerja untuk mencetak insinyur-insinyur baru tanah air. Heru menambahkan, profesi insinyur kini tidak lagi menjadi monopoli mereka yang bergelar sarjana teknik. Kini, lulusan D4 keteknikan pun bisa menyandang gelar insinyur profesional, bahkan diakui di dunia internasional.

"Insinyur profesional Indonesia sudah disetarakan dengan insinyur di ASEAN dan seluruh negara Asia Pasifik, ini juga berlaku bagi para lulusan vokasi," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5808 seconds (0.1#10.140)