PLN Bidik Pegawai Bertalenta Melalui Program Magang
PLN Bidik Pegawai Bertalenta Melalui Program Magang
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) membidik pegawai baru dari program magang mahasiswa dan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Langkah tersebut dilakukan untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang siap pakai sesuai kebutuhan perusahaan.
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali mengatakan, program magang yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dan SMK tersebut terbukti telah menghasilkan tenaga kerja siap pakai. Untuk itu PLN berkomitmen terus meningkatkan kualitas pemagangan mahasiswa guna mendukung program pendidikan vokasi.
"PLN sangat peduli dengan pendidikan termasuk vokasi. Melalui program ini kami berharap mahasiswa akan merasakan dunia kerja yang sesungguhnya," kata Ali saat meluncurkan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II tahun 2019 di Graha PLN Pusdiklat, Ragunan, Jakarta, Selasa (10/09/19).
Dia menambahkan, khusus untuk program magang yang diikuti oleh siswa SMK, PLN berhasil menyerap 90% peserta menjadi karyawan yang ditempatkan di berbagai unit bisnis. Total, hingga saat ini sudah ada sekitar 456 orang yang mendapatkan SK Penempatan dari siswa SMK dan program D3. "Yang tidak masuk itu karena masalah kesehatan," jelasnya.
Sementara itu, PMMB batch II yang diluncurkan kemarin diikuti oleh 46 perguruan tinggi dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Jawa. Tahun ini jumlah kampus yang mengikuti program itu bertambah signifikan dibanding batch I yang hanya delapan perguruan tinggi. Ali menjelaskan bahwa PMMB adalah salah satu wujud nyata dari kegiatan CSR PLN Peduli yang sudah berjalan sejak bulan Oktober 2018.
"Sudah sejak Oktober, melalui PMMB yang didukung oleh Kementerian BUMN, membuktikan bahwa kami semua sangat peduli terhadap kemajuan sektor Pendidikan di Indonesia, ini juga menjadi wujud nyata dari BUMN Hadir Untuk Negeri," kata Ali.
Wakil Rektor Universitas Muhammadyah Malang Sidik Sunaryo, sebagai salah satu perwakilan Perguruan Tinggi yang berkesempatan bergabung PMMB Batch II, menyatakan apresiasinya terhadap PLN dan Kementerian BUMN.
"Terimakasih PLN dan Kementerian BUMN, dengan program ini, mereka (mahasiswa) dapat mengenal langsung budaya kerja, banyak yang bisa mahasiswa pelajari, dunia kerja dan budaya kerja ini sangat perlu mereka untuk terjun langsung, mereka akan belajar Etika dan tata krama dalam lingkungan bekerja," Kata Sidik.
PMMB merupakan tindak lanjut dari program FHCI (Forum Human Capital Indonesia) Kementerian BUMN, pada 2018 program dimulai dengan 5 Perguruan Tinggi Bidang Distribusi sejumlah 71 mahasiswa yang magang selama 6 bulan serta 3 Perguruan Tinggi Bidang Diklat sejumlah 15 orang yang magang selama 3 bulan. Biaya yang direalisasikan CSR PLN melalui PMMB hingga 2019, senilai lebih dari Rp11 miliar.
Target FHCI untuk PMMB Batch 2/2019 di lingkungan PLN adalah sebanyak 200 orang mahasiswa yang berasal dari Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4) dan Sarjana 1 (S1). Para mahasiswa akan magang pada 10 Unit dan 3 Anak Perusahaan di lingkungan PLN. Bidang magang tersebut meliputi bidang konstruksi, pembangkit, transmisi, distribusi, transaksi energi, pelayanan pelanggan, diklat, penunjang, manajemen produksi, telekomunikasi dan programming.
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali mengatakan, program magang yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dan SMK tersebut terbukti telah menghasilkan tenaga kerja siap pakai. Untuk itu PLN berkomitmen terus meningkatkan kualitas pemagangan mahasiswa guna mendukung program pendidikan vokasi.
"PLN sangat peduli dengan pendidikan termasuk vokasi. Melalui program ini kami berharap mahasiswa akan merasakan dunia kerja yang sesungguhnya," kata Ali saat meluncurkan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II tahun 2019 di Graha PLN Pusdiklat, Ragunan, Jakarta, Selasa (10/09/19).
Dia menambahkan, khusus untuk program magang yang diikuti oleh siswa SMK, PLN berhasil menyerap 90% peserta menjadi karyawan yang ditempatkan di berbagai unit bisnis. Total, hingga saat ini sudah ada sekitar 456 orang yang mendapatkan SK Penempatan dari siswa SMK dan program D3. "Yang tidak masuk itu karena masalah kesehatan," jelasnya.
Sementara itu, PMMB batch II yang diluncurkan kemarin diikuti oleh 46 perguruan tinggi dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Jawa. Tahun ini jumlah kampus yang mengikuti program itu bertambah signifikan dibanding batch I yang hanya delapan perguruan tinggi. Ali menjelaskan bahwa PMMB adalah salah satu wujud nyata dari kegiatan CSR PLN Peduli yang sudah berjalan sejak bulan Oktober 2018.
"Sudah sejak Oktober, melalui PMMB yang didukung oleh Kementerian BUMN, membuktikan bahwa kami semua sangat peduli terhadap kemajuan sektor Pendidikan di Indonesia, ini juga menjadi wujud nyata dari BUMN Hadir Untuk Negeri," kata Ali.
Wakil Rektor Universitas Muhammadyah Malang Sidik Sunaryo, sebagai salah satu perwakilan Perguruan Tinggi yang berkesempatan bergabung PMMB Batch II, menyatakan apresiasinya terhadap PLN dan Kementerian BUMN.
"Terimakasih PLN dan Kementerian BUMN, dengan program ini, mereka (mahasiswa) dapat mengenal langsung budaya kerja, banyak yang bisa mahasiswa pelajari, dunia kerja dan budaya kerja ini sangat perlu mereka untuk terjun langsung, mereka akan belajar Etika dan tata krama dalam lingkungan bekerja," Kata Sidik.
PMMB merupakan tindak lanjut dari program FHCI (Forum Human Capital Indonesia) Kementerian BUMN, pada 2018 program dimulai dengan 5 Perguruan Tinggi Bidang Distribusi sejumlah 71 mahasiswa yang magang selama 6 bulan serta 3 Perguruan Tinggi Bidang Diklat sejumlah 15 orang yang magang selama 3 bulan. Biaya yang direalisasikan CSR PLN melalui PMMB hingga 2019, senilai lebih dari Rp11 miliar.
Target FHCI untuk PMMB Batch 2/2019 di lingkungan PLN adalah sebanyak 200 orang mahasiswa yang berasal dari Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4) dan Sarjana 1 (S1). Para mahasiswa akan magang pada 10 Unit dan 3 Anak Perusahaan di lingkungan PLN. Bidang magang tersebut meliputi bidang konstruksi, pembangkit, transmisi, distribusi, transaksi energi, pelayanan pelanggan, diklat, penunjang, manajemen produksi, telekomunikasi dan programming.
(fjo)
Explore More