Garudafood Terus Berkontribusi Kembangkan Olahraga
A
A
A
JAKARTA - PT Garudafood melalui brandnya Kacang Garuda terus berperan aktif dalam mengembangkan potensi sepakbola di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kembali mendukung program Liga Kompas kacang Garuda (LKG) U-14 untuk yang ke-lima kalinya sejak tahun 2015.
Kacang Garuda sebagai brand pioneer Garudafood merupakan Indonesia Heritage Peanut dengan jargon “Jangan Nonton Bola, Tanpa Kacang Garuda” menyadari banyak potensi yang bisa digarap dalam sepak bola, selama ini potensi Pesepakbola dinilai sudah sangat bagus dan memiliki perkembangan luar biasa.
Liga Kompas Kacang Garuda (LKG) U-14 telah memasuki musim ke-sepuluh 2019-2020 dan dibuka oleh Fransiskus Johny, Managing Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk bersama Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga serta Muhammad Bakir, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas dan Komite Liga membuka seremoni ‘Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim ke-sepuluh 2019-2020’ di Studio Kompas TV, Jakarta.
Managing Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Fransiskus Johny Soegiarto mengatakan, pihaknya melihat bahwa potensi para pesepakbola muda di Indonesia. Maka mereka pun menilai penting akan adanya pembinaan para atlet ini mulai sejak dini. Dia menambahkan, adanya Sekolah Sepak Bola (SSB) juga menjadi prioritas untuk pengembangan calon bibit-bibit unggul Pesepakbola Indonesia dan membutuhkan perhatian khusus.
"Pesan saya mereka harus benar-benar fokus mengikuti kompetisi, karena hal inilah yang paling penting agar mereka semakin matang dan berkualitas, juga meningkatkan skill mereka, apalagi cara latihan yang terprogram sangat menunjang untuk karir mereka," katanya melalui siaran pers.
Fransiskus berharap, para alumni LKG U-14 yang berprestasi ini dapat menjadi panutan bagi calon-calon pesepakbola muda yang ingin mengembangkan skills nya dan membawa harum nama Indonesia.
"Mungkin kalau selama ini seleksi hanya untuk SSB di Jakarta dan sekitarnya bisa ditingkatkan lagi menjadi SSB di seluruh Indonesia, karena tentunya banyak putra daerah yang berpotensi menjadi bibit unggul pesepakbola." lanjut Fransiskus.
Kacang Garuda optimis LKG U-14 yang diikuti oleh peserta usia 13 – 14 tahun dari 16 SSB terpilih di Jakarta ini memiliki segudang pemain muda berbakat dan berpotensi bagi masa depan pesepakbolaan nasional.
Mereka akan dipantau oleh pemandu bakat yang sekaligus mantan Timnas era 80-an Dede Sulaeman. Kick-Off LKG U-14 musim ke-sepuluh 2019 - 2020 ini akan dimulai pada September 2019 hingga April 2020, mereka akan berkompetisi selama 8 bulan dan pemenang nya dapat mengikuti seleksi untuk mengikuti kompetisi sepakbola piala Gothia.
Dia menerangkan, LKG U-14 ini bukan sekadar program pencarian bakat biasa. Namun ajang ini diharapkan dapat menjadi pintu bagi para pemain yang terpilih untuk merintis karier sebagai pesepakbola profesional Indonesia.
"Pengembangan pemain muda tak berarti tanpa dukungan masyarakat Indonesia, Kacang Garuda menyadari pentingnya dukungan tersebut terhadap program sebagai sebuah gerakan positif dan nasionalis. Para pemain muda berkualitas adalah fondasi bagi masa depan klub," ucapnya.
Kacang Garuda sebagai brand pioneer Garudafood merupakan Indonesia Heritage Peanut dengan jargon “Jangan Nonton Bola, Tanpa Kacang Garuda” menyadari banyak potensi yang bisa digarap dalam sepak bola, selama ini potensi Pesepakbola dinilai sudah sangat bagus dan memiliki perkembangan luar biasa.
Liga Kompas Kacang Garuda (LKG) U-14 telah memasuki musim ke-sepuluh 2019-2020 dan dibuka oleh Fransiskus Johny, Managing Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk bersama Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga serta Muhammad Bakir, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas dan Komite Liga membuka seremoni ‘Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim ke-sepuluh 2019-2020’ di Studio Kompas TV, Jakarta.
Managing Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Fransiskus Johny Soegiarto mengatakan, pihaknya melihat bahwa potensi para pesepakbola muda di Indonesia. Maka mereka pun menilai penting akan adanya pembinaan para atlet ini mulai sejak dini. Dia menambahkan, adanya Sekolah Sepak Bola (SSB) juga menjadi prioritas untuk pengembangan calon bibit-bibit unggul Pesepakbola Indonesia dan membutuhkan perhatian khusus.
"Pesan saya mereka harus benar-benar fokus mengikuti kompetisi, karena hal inilah yang paling penting agar mereka semakin matang dan berkualitas, juga meningkatkan skill mereka, apalagi cara latihan yang terprogram sangat menunjang untuk karir mereka," katanya melalui siaran pers.
Fransiskus berharap, para alumni LKG U-14 yang berprestasi ini dapat menjadi panutan bagi calon-calon pesepakbola muda yang ingin mengembangkan skills nya dan membawa harum nama Indonesia.
"Mungkin kalau selama ini seleksi hanya untuk SSB di Jakarta dan sekitarnya bisa ditingkatkan lagi menjadi SSB di seluruh Indonesia, karena tentunya banyak putra daerah yang berpotensi menjadi bibit unggul pesepakbola." lanjut Fransiskus.
Kacang Garuda optimis LKG U-14 yang diikuti oleh peserta usia 13 – 14 tahun dari 16 SSB terpilih di Jakarta ini memiliki segudang pemain muda berbakat dan berpotensi bagi masa depan pesepakbolaan nasional.
Mereka akan dipantau oleh pemandu bakat yang sekaligus mantan Timnas era 80-an Dede Sulaeman. Kick-Off LKG U-14 musim ke-sepuluh 2019 - 2020 ini akan dimulai pada September 2019 hingga April 2020, mereka akan berkompetisi selama 8 bulan dan pemenang nya dapat mengikuti seleksi untuk mengikuti kompetisi sepakbola piala Gothia.
Dia menerangkan, LKG U-14 ini bukan sekadar program pencarian bakat biasa. Namun ajang ini diharapkan dapat menjadi pintu bagi para pemain yang terpilih untuk merintis karier sebagai pesepakbola profesional Indonesia.
"Pengembangan pemain muda tak berarti tanpa dukungan masyarakat Indonesia, Kacang Garuda menyadari pentingnya dukungan tersebut terhadap program sebagai sebuah gerakan positif dan nasionalis. Para pemain muda berkualitas adalah fondasi bagi masa depan klub," ucapnya.
(akr)