Ada Peran BJ Habibie dalam Pengembangan Industri Kereta Api Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan turut berduka cita atas wafatnya Presiden ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie. Menurut Budi Karya, BJ Habibie merupakan salah satu putra terbaik bangsa dan sulit mencari gantinya.
"Beliau memiliki satu keahlian yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi generasi muda yang menempa diri atau sedang berkarya, saya pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya karena beliau adalah insan kereta api yang terus mengembangkan perekeretaapian dalam negeri melalui PT INKA," ucapnya, Kamis (12/9/2019).
Budi Karya Sumadi mengaku dekat dengan keluarga BJ Habibie kala masih menjadi arsitek. "Saya itu dekat dengan almarhumah ibu Ainun. Sedangkan pak Habibie sendiri sungguh kepala keluarga yang sangat perhatian terhadap anak-anak dan istrinya. Itu yang saya kagum selain beliau adalah pemikir besar bangsa ini," pungkasnya.
Sementara itu, pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, menilai BJ Habibie adalah sosok yang berani melontarkan ide baru.
"Dulu, Indonesia masih berbasis pada pertanian dan didorong oleh Habibie agar mengembangkan industri penerbangan. Bahkan, Habibie rela meninggalkan karier cemerlang di Jerman demi membangun fondasi industri penerbangan secara modern tahun pada 1975-1976," ucapnya.
Sebagai insinyur penerbangan di Jerman, BJ Habibie juga sudah punya nama julukan berkat spesialisasinya, yakni Mr. Crack. Julukan itu didapat karena Habibie jago mendeteksi keretakan pada pesawat.
"Dalam pemikiran beliau selalu hanya untuk ilmu, ilmu, ilmu, terutama penerbangan," pungkasnya.
"Beliau memiliki satu keahlian yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi generasi muda yang menempa diri atau sedang berkarya, saya pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya karena beliau adalah insan kereta api yang terus mengembangkan perekeretaapian dalam negeri melalui PT INKA," ucapnya, Kamis (12/9/2019).
Budi Karya Sumadi mengaku dekat dengan keluarga BJ Habibie kala masih menjadi arsitek. "Saya itu dekat dengan almarhumah ibu Ainun. Sedangkan pak Habibie sendiri sungguh kepala keluarga yang sangat perhatian terhadap anak-anak dan istrinya. Itu yang saya kagum selain beliau adalah pemikir besar bangsa ini," pungkasnya.
Sementara itu, pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, menilai BJ Habibie adalah sosok yang berani melontarkan ide baru.
"Dulu, Indonesia masih berbasis pada pertanian dan didorong oleh Habibie agar mengembangkan industri penerbangan. Bahkan, Habibie rela meninggalkan karier cemerlang di Jerman demi membangun fondasi industri penerbangan secara modern tahun pada 1975-1976," ucapnya.
Sebagai insinyur penerbangan di Jerman, BJ Habibie juga sudah punya nama julukan berkat spesialisasinya, yakni Mr. Crack. Julukan itu didapat karena Habibie jago mendeteksi keretakan pada pesawat.
"Dalam pemikiran beliau selalu hanya untuk ilmu, ilmu, ilmu, terutama penerbangan," pungkasnya.
(ven)