7 Pengalaman 'Rahasia' Karyawan yang Bekerja di Victoria's Secret

Sabtu, 14 September 2019 - 14:04 WIB
7 Pengalaman \Rahasia\...
7 Pengalaman 'Rahasia' Karyawan yang Bekerja di Victoria's Secret
A A A
JAKARTA - Siapa yang tidak mengenal merek ternama yang satu ini? Selain karena dipresentasikan oleh para model kawakan dunia, Victoria's Secret juga dikenal sebagai salah satu merek pakaian dalam perempuan nomor satu di dunia. Hal ini membuat orang-orang ingin bekerja di Victoria's Secret.

Bekerja di Victoria's Secret terbayang banyaknya fasilitas yang didapat. Tetapi, itu juga berarti bekerja berjam-jam dan berurusan dengan orang-orang yang adakalanya tidak menyenangkan.

Menurut pengakuan sejumlah mantan karyawan Victoria's Secret kepada media Business Insider, bekerja di Victoria's Secret bisa membuat stres, tetapi juga menyenangkan. Ingin tahu lebih jauh apa saja pengalaman unik mereka? Simak 7 rahasia yang diungkapkan para mantan karyawan Victoria's Secret:

1. Para karyawan menggunjingkan pelanggan lewat headset

Anda mungkin memperhatikan bahwa karyawan Victoria's Secret berkeliling mengenakan headset. Tujuannya agar mereka dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang bekerja di gudang persediaan di belakang, serta para manajer yang bertugas pada hari itu.

Namun, headset ini tidak sepenuhnya digunakan untuk bekerja. Seorang mantan karyawan mengatakan kepada Insider bahwa rekan kerjanya juga menggunakannya untuk membicarakan pengunjung atau pelanggan secara diam-diam satu sama lain. Biasanya mereka memperingatkan orang lain tentang pengunjung yang gelagatnya mencurigakan atau mereka pikir beresiko mengutil.

2. Karyawan dilatih menawarkan alternatif ukuran bra yang paling mirip

Untuk beberapa pelanggan, Victoria's Secret tidak memiliki reputasi terbaik dalam hal metode pengukuran. Banyak konsumen mengeluh bahwa kisaran ukuran bra tidak cukup banyak pilihan.

Seorang mantan karyawan mengungkapkan, mereka dilatih untuk menawarkan alternatif bra dengan ukuran yang paling mirip atau mendekati ("sister size") manakala pelanggan tidak menemukan ukuran yang diinginkannya. Caranya, mereka menawarkan bra dengan lingkar bra yang lebih besar tapi ukuran cup-nya lebih kecil.

Strategi ukuran ini bisa sukses, tetapi juga tidak selalu berhasil, karena lingkar bra ini kadang-kadang terlalu besar dan tidak memberikan kompensasi yang berlebihan untuk ukuran cup yang lebih kecil. Tapi, bagaimanapun karyawan dituntut untuk bisa menjual bra, sehingga mereka akan tetap mencobanya.

3. Karyawan tidak punya jadwal kerja yang tetap

Satu hal yang membuat frustrasi tentang bekerja di Victoria's Secret, dan banyak toko ritel lainnya, adalah bahwa umumnya karyawan bekerja berdasarkan shift. Namun, shift ini pun terkadang berubah-ubah sesuai kebutuhan toko. Dengan kata lain, karyawan harus siap jika sewaktu-waktu dipanggil dan diminta masuk.

“Ketika saya bekerja di sana, tidak ada yang mendapat jadwal yang tetap setiap minggu. Alih-alih berharap bahwa mungkin suatu hari kita pasti memiliki giliran kerja dengan jam-jam tertentu, yang terjadi adalah kita tetap saja bekerja bergiliran atau sesuai panggilan bos," ungkap seorang mantan karyawan.

“Anda harus duduk dan menunggu untuk melihat apakah Anda akan dipanggil bekerja atau tidak. Benar-benar merepotkan," ujarnya kepada Insider.

4. Karyawan dilarang keras menegur pengutil

Mengutil atau mencuri adalah masalah besar di Victoria's Secret karena pakaian dalam yang kecil dapat dengan mudah disembunyikan di dalam tas atau saku. Namun, sementara karyawan dilatih untuk mengawasi pengutil, mereka tidak diizinkan untuk menegur, mendekati atau menangkap basah si pengutil dengan cara apapun.

Seorang mantan pegawai mengatakan kepada wartawan Business Insider Mary Hanbury, bahwa mereka bisa dipecat jika coba-coba menangani seseorang yang mencuri.

"Tidak peduli berapa banyak yang mereka ambil atau berapa banyak pengutil disana, kita akan dipecat jika kita tidak mengikuti aturan," ujar mantan karyawan Victoria's Secret, Anicya Galindo.

Dibalik larangan menangani pengutil itu rupanya juga ada maksud baik, yaitu secara teknis melindungi karyawan dari pencuri atau pengutil yang agresif. Pasalnya, menurut National Retail Federation di AS, angka kejahatan ritel terorganisir tengah meningkat dan pengutil menjadi kian agresif.

5. Karyawan dapat mengenali pelanggan pria yang selingkuh

Seorang mantan karyawan mengatakan kepada Insider bahwa setiap tahun, terutama saat momen Hari Valentine dan Natal, para pria akan datang ke toko mencari hadiah. Mereka biasanya dapat mengetahui mana pelanggan pria yang membelikan untuk istri atau pasangan sahnya, dan mana yang membelikan untuk pacar rahasia atau selingkuhannya.

"Dalam beberapa kasus, ada pria yang mengambil dua potong produk yang sama tapi dengan ukuran yang sangat berbeda, lalu membelinya," kata karyawan itu kepada Insider. "Beberapa rekan kerja telah mendengar mereka membual tentang hal itu," imbuhnya.

6. Karyawan tidak suka jaga Panty Bar

Panty Bar merupakan semacam meja atau wadah khusus berukuran besar tempat meletakkan semua pakaian dalam. Karyawan umumnya tidak menyukai bagian ini karena selalu berantakan dikarenakan banyak pelanggan yang melihat-lihat tapi tidak merapikannya lagi.

Maka, disuruh menjaga Panty Bar laksana mimpi buruk. "Sebagai karyawan baru khususnya, ada hari-hari ketika sepanjang shift saya hanya berdiri di dekat Panty Bar untuk melipat pakaian dalam yang amburadul di Panty Bar," jelasnya.

7. Karyawan bisa mendapatkan produk gratis atau diskon 50%

Saat mulai bekerja di Victoria's Secret, karyawan menerima satu bra gratis, dan setiap kali item baru dirilis, karyawan bisa mendapatkannya dengan diskon yang lumayan besar.

Seorang karyawan mengatakan kepada Insider bahwa selama seminggu sebelum liburan, karyawan mendapat diskon 50% semua produk setiap harinya. Namun, kebijakan ini dapat bervariasi dari satu toko ke toko lainnya dan mungkin tidak berlaku umum di semua toko.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1016 seconds (0.1#10.140)