Terdampak Asap, Bandara Supadio dan Rahadi Oesman Belum Operasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah I menyatakan, akibat dampak asap, dua bandara yakni Bandara Internasional Supadio-Pontianak dan Bandara Rahadi Oesman-Ketapang untuk sementara belum bisa beroperasi.
Kepala kantor OBU Kelas I, Herson, mengatakan, pihaknya terus mengawasi perkembangan yang terjadi akibat wilayah yang terdampak asap. "Saat ini Bandara Supadio dan Rahadi Oesman yang berdasarkan Notam (Notice to Airman), visibility masih kurang. Sehingga sementara belum dapat beroperasi sampai adanya Notam terbaru," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah memerintahkan Kepala Kantor OBU untuk terus memonitoring dan berkoordinasi dengan pihak penyelenggara bandara, Airnav, BMKG, maskapai serta sektor penerbangan terkait.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti mengatakan, kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan banyaknya penerbangan tertunda maupun dibatalkan. "Untuk penanganan penumpang yang terdampak akibat kebakaran hutan dan lahan ini akan mengacu pada PM 89 tahun 2015 tentang penanganan keterlambatan penerbangan pada badan usaha niaga berjadwal di indonesia," ungkapnya.
Pihak operator bandara dan maskapai juga diminta memberikan kemudahan bagi penumpang sesuai aturan yang berlaku. "Saat ini situasi bandara tetap kondusif karena penumpang masih bisa memahami alasan penundaan atau pembatalan keberangkatannya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor OBU Wilayah II, Bintang Hidayat mengatakan, sebagian besar penerbangan di wilayah OBU II meliputi Riau, Kepulauan Riau serta Sumatera Utara tetap beroperasi normal, meski ada sejumlah penerbangan yang tertunda. "Semua masih dalam kondisi wajar, kecuali di Bandara Dumai yang sempat aada pembatalan penerbangan," ucapnya.
Sementara di wilayah OBU VII meliputi Kalimantan Timur dan Tengah, sejumlah penerbangan telah dibuka normal di antaranya Bandara Juwata Tarakan dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Sedangkan untuk Bandara Pranoto Samarinda dan Bandara Kalimarau Berau belum dapat melayani penerbangan akibat terdampak asap.
Akibat dampak asap, maskapai Lion Air Group membatalkan sejumlah penerbangannya. Corporate Communication Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pembatalan penerbangan per hari Selasa (17/9) terjadi di Bandara Sampit dengan tujuan penerbangan Surabaya-Sampit (PP).
"Ada sejumlah penerbangan yang mengalami delay dan pembatalan untuk pembatalan penerbangan sendiri untuk pesawat Wings Air Surabaya-Sampit dan Sampit-Surabaya masing-masing untuk sekali penerbangan," ucapnya.
Adapun untuk pesawat Lion Air yang mengalami pembatalan penerbangan yakni rute Makassar-Pontianak (1x), Soekarno-Hatta-Tangerang-Pontianak (4x), Pontianak-Semarang (1x) serta Semarang-Pontianak (1x).
Kepala kantor OBU Kelas I, Herson, mengatakan, pihaknya terus mengawasi perkembangan yang terjadi akibat wilayah yang terdampak asap. "Saat ini Bandara Supadio dan Rahadi Oesman yang berdasarkan Notam (Notice to Airman), visibility masih kurang. Sehingga sementara belum dapat beroperasi sampai adanya Notam terbaru," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah memerintahkan Kepala Kantor OBU untuk terus memonitoring dan berkoordinasi dengan pihak penyelenggara bandara, Airnav, BMKG, maskapai serta sektor penerbangan terkait.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti mengatakan, kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan banyaknya penerbangan tertunda maupun dibatalkan. "Untuk penanganan penumpang yang terdampak akibat kebakaran hutan dan lahan ini akan mengacu pada PM 89 tahun 2015 tentang penanganan keterlambatan penerbangan pada badan usaha niaga berjadwal di indonesia," ungkapnya.
Pihak operator bandara dan maskapai juga diminta memberikan kemudahan bagi penumpang sesuai aturan yang berlaku. "Saat ini situasi bandara tetap kondusif karena penumpang masih bisa memahami alasan penundaan atau pembatalan keberangkatannya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor OBU Wilayah II, Bintang Hidayat mengatakan, sebagian besar penerbangan di wilayah OBU II meliputi Riau, Kepulauan Riau serta Sumatera Utara tetap beroperasi normal, meski ada sejumlah penerbangan yang tertunda. "Semua masih dalam kondisi wajar, kecuali di Bandara Dumai yang sempat aada pembatalan penerbangan," ucapnya.
Sementara di wilayah OBU VII meliputi Kalimantan Timur dan Tengah, sejumlah penerbangan telah dibuka normal di antaranya Bandara Juwata Tarakan dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Sedangkan untuk Bandara Pranoto Samarinda dan Bandara Kalimarau Berau belum dapat melayani penerbangan akibat terdampak asap.
Akibat dampak asap, maskapai Lion Air Group membatalkan sejumlah penerbangannya. Corporate Communication Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pembatalan penerbangan per hari Selasa (17/9) terjadi di Bandara Sampit dengan tujuan penerbangan Surabaya-Sampit (PP).
"Ada sejumlah penerbangan yang mengalami delay dan pembatalan untuk pembatalan penerbangan sendiri untuk pesawat Wings Air Surabaya-Sampit dan Sampit-Surabaya masing-masing untuk sekali penerbangan," ucapnya.
Adapun untuk pesawat Lion Air yang mengalami pembatalan penerbangan yakni rute Makassar-Pontianak (1x), Soekarno-Hatta-Tangerang-Pontianak (4x), Pontianak-Semarang (1x) serta Semarang-Pontianak (1x).
(fjo)