Gubernur BI Klaim Nilai Tukar Rupiah Bergerak Stabil
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sepanjang bulan September bergerak stabil. Dia menyebutkan, rupiah berada dalam kisaran level Rp14.060 per USD seiring dengan terjaganya mekanisme pasar
"Rupiah bergerak stabil, mekanisme pasar serta supplai dan demand ditambah andil dari pelaku usaha, eksportir dan importir bergerak stabil dalam menjaga nilai tukar rupiah," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Sebelumnya hingga pekan ketiga September, BI mencatat, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi 0,9% secara point to point. Namun secara rerata, mengalami apresiasi sebesar 1,0% dibandingkan dengan level Agustus 2019.
Dengan perkembangan tersebut, penguatan rupiah sejak awal tahun sampai dengan 18 September 2019 (year to date) sebesar 2,3%. Perry Warjiyo mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah tersebut sejalan dengan membaknya kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).
Ke depan, Perry memandang, nilai tukar rupiah akan tetap stabil sesuai dengan mekanisme pasar yang terjaga. Perkiraan ini ditopang prospek aliran masuk modal asing yang tetap terjaga seiring prospek ekonomi domestik yang baik dan imbal hasil yang menarik, serta dampak positif kebijakan moneter longgar di negara maju.
Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, pihaknya terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan. Baik di pasar uang maupun valas maupun melalui penerbitan ketentuan penyelenggaraan Central Counter Party (CCP), transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar Over-The-Counter, serta penyelenggara Sarana Pelaksanaan Transaksi di Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (Market Operator).
"Rupiah bergerak stabil, mekanisme pasar serta supplai dan demand ditambah andil dari pelaku usaha, eksportir dan importir bergerak stabil dalam menjaga nilai tukar rupiah," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Sebelumnya hingga pekan ketiga September, BI mencatat, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi 0,9% secara point to point. Namun secara rerata, mengalami apresiasi sebesar 1,0% dibandingkan dengan level Agustus 2019.
Dengan perkembangan tersebut, penguatan rupiah sejak awal tahun sampai dengan 18 September 2019 (year to date) sebesar 2,3%. Perry Warjiyo mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah tersebut sejalan dengan membaknya kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).
Ke depan, Perry memandang, nilai tukar rupiah akan tetap stabil sesuai dengan mekanisme pasar yang terjaga. Perkiraan ini ditopang prospek aliran masuk modal asing yang tetap terjaga seiring prospek ekonomi domestik yang baik dan imbal hasil yang menarik, serta dampak positif kebijakan moneter longgar di negara maju.
Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, pihaknya terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan. Baik di pasar uang maupun valas maupun melalui penerbitan ketentuan penyelenggaraan Central Counter Party (CCP), transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar Over-The-Counter, serta penyelenggara Sarana Pelaksanaan Transaksi di Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (Market Operator).
(akr)