IIPEX Bidik Transaksi Mencapai Rp1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Indonesia International Property Expo (IIPEX) 2019 membidik transaksi sebesar Rp1 triliun. Ajang pameran properti terbesar di Indonesia ini digelar serentak di Jakarta, Bali, Surabaya, dan Medan.“Paling tinggi transaksinya kami prediksi dari pameran di Jakarta senilai Rp830 miliar, selanjutnya di Surabaya sebagai kota bisnis terbesar setelah ibu kota target transaksinya minimal Rp70 miliar. Untuk dua kota lainnya, yakni Bali dan Medan masing-masing minimal Rp50 miliar,” ujar Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata pada pembukaan IIPEX 2019 di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, optimisme itu juga didasari prinsip bahwa pasar properti di Indonesia masih ada dan akan selalu ada.
Kendati sempat terjadi pelemahan dalam beberapa kurun waktu terakhir, tapi tetap saja kebutuhan manusia untuk memiliki properti sebagai sarana tempat tinggal maupun investasi belum tergantikan.
“Oleh karenanya, IIPEX 2019 kami yakini mampu membawa efek ice breaking, tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga bagi para pengembang untuk menjadi subyek, pionir, dan pro aktif dalam menjemput kebangkitan ekonomi dan property market.
Anggota REI sendiri setiap tahunnya berkontribusi sebesar 40% dari capaian program Sejuta Rumah, yang merupakan upaya konkret REI sebagai partner terdepan pemerintah dalam penyediaan rumah rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil, berharap pameran properti terbesar di Indonesia ini bisa menarik investor maupun pebisnis properti sehingga menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia akan lebih baik di skala internasional maupun domestik.
“Kami dari Kementerian ATR/BPN mengucapkan selamat, semoga sukses sampai pada tahun-tahun berikutnya. Melalui pameran ini, investor dan pebisnis properti harus optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan lebih baik kedepannya serta mampu mengatasi berbagai kendala, baik skala internasional maupun domestik,” ujarnya.
Kementerian ATR/BPN turut berpartisipasi dalam IIPEX 2019 dengan menghadirkan booth bersama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang me nawarkan berbagai layanan pertanahan dari kantor pertanahan se-DKI Jakarta.
Layanan itu mulai dari perubahan hak atas tanah, pengecekan sertifikat, pengecekan zona nilai tanah, serta sosialisasi mengenai hak tanggungan (HT) elektronik atau sistem HT-el.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, yakin penyelenggaraan pameran ini akan mampu mendorong kinerja pasar perumahan, baik dari sisi suplai maupun permintaan.
Pameran ini juga sekaligus memberikan informasi, edukasi, dan alternatif pilihan kepada masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial dalam men cari dan memilih hunian. “Semoga pameran IIPEX 2019 juga mampu menggugah para investor untuk beramai-ramai menanamkan investasi di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hen dra Noor Saleh mengatakan dari sisi target pengunjung, pihaknya memastikan IIPEX 2019 akan dihadiri total 100.000 pengunjung properti. “Untuk Jakarta kami targetkan ada 70 ribu pengunjung, sementara tiga kota lainnya masing-masing 10 ribu.
Mengingat ajang ini didominasi oleh kehadiran proyek-proyek kelas menengah dan menengah bawah, maka besar kemungkinan yang datang adalah keluarga muda yang baru pertama kali membeli hunian,” imbuhnya.
Pameran properti IIPEX 2019 di Jakarta sudah berlangsung empat hari sejak tanggal 21 September dan masih bisa dikunjungi masyarakat hingga 29 September 2019.
Sementara di tiga kota lainnya diadakan mulai dari 25-29 September 2019 di Trans Studio Mall (Bali), Plaza Medan Fair (Medan), dan Jatim Expo (Surabaya). Tercatat lebih dari 200 pengembang dengan 1.000 proyek properti berpartisipasi dalam pameran, dengan pilihan harga bervariatif mulai dari rumah subsidi Rp100 jutaan hingga hunian mewah Rp5 miliaran. (Ichsan Amin)
Dia mengatakan, optimisme itu juga didasari prinsip bahwa pasar properti di Indonesia masih ada dan akan selalu ada.
Kendati sempat terjadi pelemahan dalam beberapa kurun waktu terakhir, tapi tetap saja kebutuhan manusia untuk memiliki properti sebagai sarana tempat tinggal maupun investasi belum tergantikan.
“Oleh karenanya, IIPEX 2019 kami yakini mampu membawa efek ice breaking, tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga bagi para pengembang untuk menjadi subyek, pionir, dan pro aktif dalam menjemput kebangkitan ekonomi dan property market.
Anggota REI sendiri setiap tahunnya berkontribusi sebesar 40% dari capaian program Sejuta Rumah, yang merupakan upaya konkret REI sebagai partner terdepan pemerintah dalam penyediaan rumah rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil, berharap pameran properti terbesar di Indonesia ini bisa menarik investor maupun pebisnis properti sehingga menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia akan lebih baik di skala internasional maupun domestik.
“Kami dari Kementerian ATR/BPN mengucapkan selamat, semoga sukses sampai pada tahun-tahun berikutnya. Melalui pameran ini, investor dan pebisnis properti harus optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan lebih baik kedepannya serta mampu mengatasi berbagai kendala, baik skala internasional maupun domestik,” ujarnya.
Kementerian ATR/BPN turut berpartisipasi dalam IIPEX 2019 dengan menghadirkan booth bersama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang me nawarkan berbagai layanan pertanahan dari kantor pertanahan se-DKI Jakarta.
Layanan itu mulai dari perubahan hak atas tanah, pengecekan sertifikat, pengecekan zona nilai tanah, serta sosialisasi mengenai hak tanggungan (HT) elektronik atau sistem HT-el.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, yakin penyelenggaraan pameran ini akan mampu mendorong kinerja pasar perumahan, baik dari sisi suplai maupun permintaan.
Pameran ini juga sekaligus memberikan informasi, edukasi, dan alternatif pilihan kepada masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial dalam men cari dan memilih hunian. “Semoga pameran IIPEX 2019 juga mampu menggugah para investor untuk beramai-ramai menanamkan investasi di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hen dra Noor Saleh mengatakan dari sisi target pengunjung, pihaknya memastikan IIPEX 2019 akan dihadiri total 100.000 pengunjung properti. “Untuk Jakarta kami targetkan ada 70 ribu pengunjung, sementara tiga kota lainnya masing-masing 10 ribu.
Mengingat ajang ini didominasi oleh kehadiran proyek-proyek kelas menengah dan menengah bawah, maka besar kemungkinan yang datang adalah keluarga muda yang baru pertama kali membeli hunian,” imbuhnya.
Pameran properti IIPEX 2019 di Jakarta sudah berlangsung empat hari sejak tanggal 21 September dan masih bisa dikunjungi masyarakat hingga 29 September 2019.
Sementara di tiga kota lainnya diadakan mulai dari 25-29 September 2019 di Trans Studio Mall (Bali), Plaza Medan Fair (Medan), dan Jatim Expo (Surabaya). Tercatat lebih dari 200 pengembang dengan 1.000 proyek properti berpartisipasi dalam pameran, dengan pilihan harga bervariatif mulai dari rumah subsidi Rp100 jutaan hingga hunian mewah Rp5 miliaran. (Ichsan Amin)
(nfl)