Doogether Ikut Pacu Industri Gym dan Fitness Nasional

Kamis, 10 Oktober 2019 - 14:57 WIB
Doogether Ikut Pacu...
Doogether Ikut Pacu Industri Gym dan Fitness Nasional
A A A
JAKARTA - Penetrasi pasar dalam industri gym dan fitness di Indonesia saat ini dinilai masih sangat rendah. Saat ini, Indonesia masih berada di posisi tier 3 dalam industri gym dan fitness dunia dengan peningkatan penetrasi pasar hanya berkisar 0,12% per tahun.

Pada 2018, total pendapatan industri gym dan fitness tercatat mencapai USD188 juta dengan 320.000 konsumen dan 1.700 klub. Padahal, secara potensi, Indonesia diprediksi akan memiliki pendapatan dari industri ini mencapai USD8,7 miliar dengan 14,8 juta konsumen pada 2030.

CEO Doogether Fauzan Gani mengatakan kehadiran Doogether saat ini untuk mendorong peningkatan pasar gym dan fitness di Indonesia. Doogether tengah menjalankan beberapa program yang bertujuan untuk menjangkau dan meningkatkan kualitas gaya hidup masyarakat indonesia menjadi lebih sehat.

"Hal ini juga menjadi fondasi perusahaan untuk mencapai tujuan dengan skala yang lebih besar, yaitu mendorong dan mempercepat proses adopsi dan penetrasi gaya hidup yang lebih sehat ke dalam lingkungan masyarakat Indonesia dengan target peningkatan menjadi tier 2 di 2025," ujar Fauzan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/10/2019).

Berdasarkan CB Insight, industri gym dan fitness adalah tiga industri teratas yang akan berkembang seiring dengan meningkatnya pola hidup milenial. Menurut Fauzan, pasar gym dan fitness diprediksi meningkat menjadi 5% di 2030. Di tahun itu, Indonesia akan berada di posisi tier 2 dari sebelumnya tier 3 pada 2018.

Dengan adanya bonus demografi, Fauzan optimistis peningkatan pasar gym dan fitness akan terus meningkat pada 2030. Selain itu, generasi milenial menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi akan pola hidup sehat jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Berdasarkan survei Les Mills 2018, kata dia, 48% orang yang paling rutin melakukan latihan fisik di gym adalah milenial. Sedangkan, generasi X menempati posisi kedua dengan persentase 32% dan hanya 20% generasi baby boomers yang melakukan latihan fisik di gym.

Saat ini, DOOgether memiliki dua produk besar yaitu DOOFit dan DOOFood. DOOFit yang merupakan layanan pemesanan kelas olah raga melalui aplikasi saat ini sudah menggandeng lebih dari 200 pusat kebugaran yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Bali. Dari jumlah itu, terdapat lebih dari 20.000 kelas olah raga yang mencakup yoga, boxing, bersepeda, pilates, barre, lari, latihan kekuatan, tarian, hingga olah raga rekreasional seperti wall climbing, ice skating, dan lain sebagainya.

Produk lainnya adalah DOOFood yang merupakan layanan marketplace katering sehat yang memungkinkan pengguna memesan beragam makanan dan minuman sehat melalui aplikasi Doogether. Sejak diresmikan pada 21 Agustus 2019, DOOFOOD telah menggandeng sembilan merchant makanan dan minuman sehat kenamaan di Jabodetabek.

DOOgether juga bekerja sama dengan Gojek berekspansi ke lini pelayanan booking tempat olah raga dengan nama GoFitness. Fauzan yakin, teknologi memiliki peran besar dalam memudahkan kehidupan masyarakat. "GoFitness ini merupakan salah satu perwujudan partisipasi aktif perusahaan untuk meningkatkan perkembangan industri olah raga dan kebugaran di Indonesia," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8062 seconds (0.1#10.140)