Soal Retakan, Garuda Indonesia Koordinasi ke Boeing dan Kemenhub

JAKARTA - Federal Aviation Administration (FAA) mengumumkan masalah keretakan alias crack pada bagian pickle fork di pesawat Boeing 737 Next Generation (NG) di seluruh dunia.

Pickle fork merupakan bagian yang menghubungkan badan dengan sayap pesawat. Setiap pesawat memiliki empat bagian pickle fork.

Terkait temuan FAA, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lantas langsung melakukan pemeriksaan terhadap armada Boeing 737-800 NG milik mereka, yang dioperasikan telah mencapai 30 ribu siklus terbang (flight cycle).

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan, mengatakan mayoritas pesawat Boeing Seri NG yang dioperasikan Garuda Indonesia masih tergolong baru, sehingga banyak yang belum mencapai angka flight cycle tersebut.

"Dan hanya tiga unit Boeing NG kami yang sudah mencapai flight cycle 30 ribu. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Garuda Indonesia telah melakukan antisipasi grounded pada satu unit Boeing 737-800 NG sejak 5 Oktober 2019 lalu, yang diduga mengalami retakan pada pickle fork pesawat," terang Ikhsan di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Garuda Indonesia saat ini tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut bersama Boeing sebagai pabrikan pesawat atas temuan tersebut.

Selain itu, Garuda Indonesia terus melaksanakan koordinasi intensif bersama Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan dalam menindaklanjuti laporan FAA tersebut, tentunya dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan penerbangan sesuai regulasi yang berlaku.

Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional terus berupaya mengedepankan komitmen dan budaya safety dalam seluruh lini operasionalnya.

Hal tersebut sejalan dengan value aspek safety sebagai core operasional perusahaan yang sudah tertanam dalam budaya kerja jajaran karyawan dan lini operasional Garuda Indonesia.