Jokowi Tidak Akan Beri Ampun untuk Menteri yang Tidak Serius
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia harus keluar dari negara pendapatan kelas menengah menjadi negara maju di tahun 2045. Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar, terutama sumber daya manusia dengan bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dari yang tidak produktif.
Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju, Jokowi mengatakan ada lima fokus utama pada kepemimpinannya lima tahun mendatang.
Fokus pertama sekaligus prioritas adalah pembangunan sumber daya manusia yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. "Itu tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, kita perlu endowment fund (dana abadi) yang besar untuk manajemen sumber daya manusia kita," ujarnya dalam Pidato Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Sidang MPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Fokus kedua, melanjutkan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi. Kemudian dapat mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, serta mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.
"Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus disederhanakan, dipotong, dipangkas. Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan dua undang-undang besar. Akan ada UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM," katanya.
Menurut Jokowi, masing-masing UU tersebut akan menjadi Omnibus law, yaitu satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU. Kata dia, ada puluhan UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja langsung direvisi sekaligus.
Fokus keempat adalah penyederhanaan birokrasi yang harus terus dilakukan secara besar-besaran. Jokowi mengatakan bakal menyederhanakan eselonisasi menjadi hanya 2 level saja. Nantinya akan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi.
Untuk itu, Jokowi meminta kepada para menteri, para pejabat, dan para birokrat agar serius untuk menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. "Bagi yang tidak serius saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, sekali lagi, saya pasti akan copot," tandasnya.
Fokus kelima adalah transformasi ekonomi. Berhenti ketergantungan ekonomi pada sumber daya alam, berganti ke daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi.
Dan Jokowi mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama berkomitmen mewujudkan Indonesia menjadi negara maju. "Layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang, kita bersama menuju Indonesia maju," tegasnya.
Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju, Jokowi mengatakan ada lima fokus utama pada kepemimpinannya lima tahun mendatang.
Fokus pertama sekaligus prioritas adalah pembangunan sumber daya manusia yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. "Itu tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, kita perlu endowment fund (dana abadi) yang besar untuk manajemen sumber daya manusia kita," ujarnya dalam Pidato Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Sidang MPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Fokus kedua, melanjutkan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi. Kemudian dapat mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, serta mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.
"Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus disederhanakan, dipotong, dipangkas. Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan dua undang-undang besar. Akan ada UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM," katanya.
Menurut Jokowi, masing-masing UU tersebut akan menjadi Omnibus law, yaitu satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU. Kata dia, ada puluhan UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja langsung direvisi sekaligus.
Fokus keempat adalah penyederhanaan birokrasi yang harus terus dilakukan secara besar-besaran. Jokowi mengatakan bakal menyederhanakan eselonisasi menjadi hanya 2 level saja. Nantinya akan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi.
Untuk itu, Jokowi meminta kepada para menteri, para pejabat, dan para birokrat agar serius untuk menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. "Bagi yang tidak serius saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, sekali lagi, saya pasti akan copot," tandasnya.
Fokus kelima adalah transformasi ekonomi. Berhenti ketergantungan ekonomi pada sumber daya alam, berganti ke daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi.
Dan Jokowi mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama berkomitmen mewujudkan Indonesia menjadi negara maju. "Layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang, kita bersama menuju Indonesia maju," tegasnya.
(ven)