Tumbuh 2,1 Persen, Realisasi Pendapatan Negara 2024 Capai Rp2.842,5 Triliun

Senin, 06 Januari 2025 - 12:50 WIB
loading...
Tumbuh 2,1 Persen, Realisasi...
Realisasi pendapatan negara tahun 2024 mencapai Rp2.842,5 triliun atau naik 2,1% dari realisasi tahun sebelumnya, Menkeu ungkap rincian lengkapnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Realisasi pendapatan negara tahun 2024 mencapai Rp2.842,5 triliun atau naik 2,1% dari realisasi tahun sebelumnya Rp2.783,9 triliun. Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani mengatakan, realisasi pendapatan negara masih didominasi oleh penerimaan negara yaitu pajak, bea cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) .

"Alhamdulillah, APBN telah kita tutup dan hasilnya ada di kolom tengah, penerimaan negara meskipun penerimaan pajak mengalami tekanan, kita bisa recover kembali yang tadinya Rp1.921,9 triliun, kita bisa pulihkan ke Rp1.932,4 triliun. Tidak mencapai target awal, tapi lebih baik dari laporan semester kita," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN 2024, Senin (6/1/2025).



Adapun penerimaan pajak tahun 2024 mencapai Rp1.932,4 triliun atau tumbuh 3,5% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan dari jenis penerimaan pajak utama seperti PPh Nonmigas dan PPN/PPnBM.

"Bahkan kalau dibandingkan penerimaan pajak tahun lalu, Rp1.867 penerimaan pajak meskipun harga komoditas dan tekanan bertubi-tubi masih tumbuh 3,5 persen, ini adalah sesuatu yang kita syukuri dan kita terus jaga," jelas Sri Mulyani.

Selain itu pendapatan negara juga bersumber dari Bea Cukai tumbuh 4,9% atau Rp300,2 triliun yang dipengaruhi kinerja ekspor-impor dan terjadi fenomena downtrading.

"Cerita yang sama dengan bea cukai kita tutup dengan 300,2 triliun, ini juga tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu 286,3 jadi tumbuhnya 4,9 persen. Lebih baik dari yang kita prediksikan di awal tahun 296,5 triliun, meskipun di bawah target APBN awal," ungkap Menkeu.

Terakhir ada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2024 mencapai Rp579,5 triliun (117 persen) melebihi target APBN. "PNBP terjaga baik realisasi tercapai 579,5 triliun, ini jauh melampaui laporan semester 549,1 dan lebih jauh lagi apbn awal 492 triliun," katanya.

Dengan demikian, Sri Mulyani menilai tiga pendapatan negara tersebut masih terjaga atau tumbuh dibandingkan tahun 2023. "Jadi ini tiga pendapatan negara kita dalam situasi yang begitu rentan, begitu tidak pasti bertubi-tubi masih terjaga sehingga pendapatan 2.842 triliun itu artinya kita masih tumbuh dibandingkan tahun 2023 yang 2.783,9 triliun," ujarnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengumumkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024 defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1947 seconds (0.1#10.140)