Nakhoda Baru Gojek, Kevin dan Andre Ditunjuk Gantikan Nadiem Makarim
A
A
A
JAKARTA - Manajemen PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) mengumumkan menunjuk pemimpin baru untuk menggantikan posisi Nadiem Makarim sebagai CEO di perusahaan aplikasi berbasis digital tersebut. Tidak hanya satu, kali ini Gojek akan mengangkat dua pemimpin sekaligus.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Corporate Affairs Nila Marita menyusul kehadiran Nadiem pagi ini (21/10) di Istana Negara untuk memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana pembentukan kabinet baru. Lebih lanjut Nila menyampaikan rencana perusahaan untuk menghadirkan dua pemimpin baru sebagai Co-CEO Gojek, yaitu Co-founder Gojek Kevin Aluwi dan Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo.
Keduanya telah menjadi bagian dari sejarah perkembangan Gojek sendiri sehingga dinilai mampu mengemban tanggung jawab untuk menahkodai perusahaan sebagai duet co-CEO serta fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya.
“Hari ini Nadiem dipanggil Presiden Joko Widodo untuk hadir di Istana Negara untuk menjadi bagian dari kabinet baru. Kami sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa,” ujar Nila.
Kevin merupakan Co-Founder Gojek yang sudah lama bersama dengan Gojek, tepatnya sejak tahun 2013, sementara Andre sendiri telah menjabat sebagai Presiden Gojek sejak Januari 2015. Kevin selama ini memainkan peran kunci dalam hal pengembangan produk dan teknologi Gojek, sesuai dengan kompetensi dan kapabilitasnya yang telah teruji dalam hal pengolahan data dan business intelligence.
Sebelum bergabung dengan Gojek, Kevin sempat bekerja di Zalora Indonesia sebagai Head of Business Intelligence. Sebelumnya, ia merupakan Business Development Manager di Merah Putih Inc. Ia mengawali karirnya sebagai Analis Investment Banking di Salem Partners LLC.
Atas kontribusi Kevin untuk mengawal perjalanan Gojek sehingga menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara, pemilik gelar Bachelor of Corporate Finance, Entrepreneurship, and International Relations dari University of Southern California - Marshall School of Business, di Los Angeles, California, Amerika Serikat, ini pernah diganjar penghargaan "Forbes 30 Under 30 Asia" untuk kategori Teknologi Konsumen di tahun 2016.
Daftar ini mencakup mereka yang dinilai sebagai pemimpin muda yang menjanjikan, wiraswastawan yang berbakat, ataupun para game changer. Sementara itu, Andre sendiri telah berkontribusi terhadap pengembangan strategi korporasi Gojek. Kepiawaian Andre yang memiliki gelar Bachelor of Science dari University of Technology Sydney telah membawa Gojek sebagai penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara.
Penunjukkan dua pimpinan baru di Gojek diketahui bukan suatu kondisi yang baru bagi perusahaan teknologi. Penunjukkan co-CEO oleh Salesforce pada tahun 2018, misalnya, bisa menjadi salah satu referensinya. Perusahaan software pemasaran berbasis cloud computing yang berkantor di San Fransisco, Amerika Serikat, itu menetapkan dua pimpinan (Co-CEO) yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing namun dapat saling berbagi peran untuk secara efektif memajukan perusahaan.
Langkah Salesforce untuk menunjuk dua Co-CEO juga diikuti perusahaan software SAP pada tahun ini, menyusul mundurnya Bill McDermott dari posisinya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan piranti lunak untuk pelanggan korporasi itu semata-mata dengan tujuan untuk meningkatkan layanan perusahaan serta mendorong profitabilitas.
Sebagaimana diketahui, Nadiem di Istana Negara hari ini mengakui dirinya secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatan CEO Gojek sehingga dirinya tidak lagi memiliki kewenangan ataupun kekuasaan apapun di perusahaan tersebut seiring dengan diterimanya pinangan Jokowi untuk masuk jajaran kabinetnya.
Citra Positif
Mengomentari hal tersebut, Praktisi dan Pemerhati Bisnis Roy H.M. Sembel mengatakan penunjukkan Nadiem sebagai salah satu calon menteri kabinet baru Jokowi akan berdampak positif bagi citra perusahaan.
“Ini bukti jika kinerjanya diakui, pimpinannya diakui. Dengan masuknya Nadiem ke jajaran pemerintahan, dia bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bisa berdampak positif bagi perusahaan yang ditinggalkan,” tandasnya.
Namun dia mengingatkan perlunya perusahaan meletakkan landasan sistem yang baik sehingga kepergian sosok Nadiem dari manajemen Gojek tidak akan menimbulkan guncangan besar bagi bisnis perusahaan ke depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Corporate Affairs Nila Marita menyusul kehadiran Nadiem pagi ini (21/10) di Istana Negara untuk memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana pembentukan kabinet baru. Lebih lanjut Nila menyampaikan rencana perusahaan untuk menghadirkan dua pemimpin baru sebagai Co-CEO Gojek, yaitu Co-founder Gojek Kevin Aluwi dan Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo.
Keduanya telah menjadi bagian dari sejarah perkembangan Gojek sendiri sehingga dinilai mampu mengemban tanggung jawab untuk menahkodai perusahaan sebagai duet co-CEO serta fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya.
“Hari ini Nadiem dipanggil Presiden Joko Widodo untuk hadir di Istana Negara untuk menjadi bagian dari kabinet baru. Kami sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa,” ujar Nila.
Kevin merupakan Co-Founder Gojek yang sudah lama bersama dengan Gojek, tepatnya sejak tahun 2013, sementara Andre sendiri telah menjabat sebagai Presiden Gojek sejak Januari 2015. Kevin selama ini memainkan peran kunci dalam hal pengembangan produk dan teknologi Gojek, sesuai dengan kompetensi dan kapabilitasnya yang telah teruji dalam hal pengolahan data dan business intelligence.
Sebelum bergabung dengan Gojek, Kevin sempat bekerja di Zalora Indonesia sebagai Head of Business Intelligence. Sebelumnya, ia merupakan Business Development Manager di Merah Putih Inc. Ia mengawali karirnya sebagai Analis Investment Banking di Salem Partners LLC.
Atas kontribusi Kevin untuk mengawal perjalanan Gojek sehingga menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara, pemilik gelar Bachelor of Corporate Finance, Entrepreneurship, and International Relations dari University of Southern California - Marshall School of Business, di Los Angeles, California, Amerika Serikat, ini pernah diganjar penghargaan "Forbes 30 Under 30 Asia" untuk kategori Teknologi Konsumen di tahun 2016.
Daftar ini mencakup mereka yang dinilai sebagai pemimpin muda yang menjanjikan, wiraswastawan yang berbakat, ataupun para game changer. Sementara itu, Andre sendiri telah berkontribusi terhadap pengembangan strategi korporasi Gojek. Kepiawaian Andre yang memiliki gelar Bachelor of Science dari University of Technology Sydney telah membawa Gojek sebagai penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara.
Penunjukkan dua pimpinan baru di Gojek diketahui bukan suatu kondisi yang baru bagi perusahaan teknologi. Penunjukkan co-CEO oleh Salesforce pada tahun 2018, misalnya, bisa menjadi salah satu referensinya. Perusahaan software pemasaran berbasis cloud computing yang berkantor di San Fransisco, Amerika Serikat, itu menetapkan dua pimpinan (Co-CEO) yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing namun dapat saling berbagi peran untuk secara efektif memajukan perusahaan.
Langkah Salesforce untuk menunjuk dua Co-CEO juga diikuti perusahaan software SAP pada tahun ini, menyusul mundurnya Bill McDermott dari posisinya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan piranti lunak untuk pelanggan korporasi itu semata-mata dengan tujuan untuk meningkatkan layanan perusahaan serta mendorong profitabilitas.
Sebagaimana diketahui, Nadiem di Istana Negara hari ini mengakui dirinya secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatan CEO Gojek sehingga dirinya tidak lagi memiliki kewenangan ataupun kekuasaan apapun di perusahaan tersebut seiring dengan diterimanya pinangan Jokowi untuk masuk jajaran kabinetnya.
Citra Positif
Mengomentari hal tersebut, Praktisi dan Pemerhati Bisnis Roy H.M. Sembel mengatakan penunjukkan Nadiem sebagai salah satu calon menteri kabinet baru Jokowi akan berdampak positif bagi citra perusahaan.
“Ini bukti jika kinerjanya diakui, pimpinannya diakui. Dengan masuknya Nadiem ke jajaran pemerintahan, dia bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bisa berdampak positif bagi perusahaan yang ditinggalkan,” tandasnya.
Namun dia mengingatkan perlunya perusahaan meletakkan landasan sistem yang baik sehingga kepergian sosok Nadiem dari manajemen Gojek tidak akan menimbulkan guncangan besar bagi bisnis perusahaan ke depan.
(akr)