Erick Thohir Siap Dicopot Jika Kinerja Tidak Bagus
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan siap mengemban amanat dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kabinet Indonesia Maju.
"Tugas BUMN sangat berat, kalau korporasi, biasanya kita harus profit oriented, tapi BUMN adalah lokomotif untuk perekonomian Indonesia. Kadang kontradiksinya tidak ketemu, apalagi kalau berbicara jangka panjang terkait return of invesment," ujar Erick di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Erick menjelaskan bahwa BUMN sebagai agen perubahan harus membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
"Dalam pemerintahan, hal yang salah dan yang benar memang sering kita pikirkan, tetapi kita juga harus memikirkan bagaimana hal yang benar harus terus kita improve dan perbaiki," ungkap Erick.
Erick menegaskan bahwa Indonesia Maju bukanlah hanya sekedar visi, tapi juga hasil yang diharapkan jadi nyata.
"Kita harap bisa membangun ekosistem sehat bagi BUMN, BUMD, dan BUMS untuk berkolaborasi. Kita tidak boleh jago kandang, harus berani dan bisa jadi pemain global, terlebih lagi Presiden yakin Indonesia akan jadi negara maju pada 2045," tandasnya.
Erick menambahkan dirinya punya qualified performance indicator (QPI) yang harus dicapai selama 3 bulan. Selain itu, Presiden Jokowi juga sudah memperingati bahwa semua menteri harus siap dicopot jika kinerjanya tidak baik.
"Saya siap dicopot, ini komitmen saya untuk kita menjadi bangsa yang besar," tandas Erick.
Ia menambahkan, "saya memang tidak sempurna, tapi saya harap kita bisa solid dan saya pribadi sangat terbuka untuk masukan dan solusi. Kita harus ada solusi, ini yang bisa mempercepat visi kita dan visi Presiden".
"Tugas BUMN sangat berat, kalau korporasi, biasanya kita harus profit oriented, tapi BUMN adalah lokomotif untuk perekonomian Indonesia. Kadang kontradiksinya tidak ketemu, apalagi kalau berbicara jangka panjang terkait return of invesment," ujar Erick di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Erick menjelaskan bahwa BUMN sebagai agen perubahan harus membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
"Dalam pemerintahan, hal yang salah dan yang benar memang sering kita pikirkan, tetapi kita juga harus memikirkan bagaimana hal yang benar harus terus kita improve dan perbaiki," ungkap Erick.
Erick menegaskan bahwa Indonesia Maju bukanlah hanya sekedar visi, tapi juga hasil yang diharapkan jadi nyata.
"Kita harap bisa membangun ekosistem sehat bagi BUMN, BUMD, dan BUMS untuk berkolaborasi. Kita tidak boleh jago kandang, harus berani dan bisa jadi pemain global, terlebih lagi Presiden yakin Indonesia akan jadi negara maju pada 2045," tandasnya.
Erick menambahkan dirinya punya qualified performance indicator (QPI) yang harus dicapai selama 3 bulan. Selain itu, Presiden Jokowi juga sudah memperingati bahwa semua menteri harus siap dicopot jika kinerjanya tidak baik.
"Saya siap dicopot, ini komitmen saya untuk kita menjadi bangsa yang besar," tandas Erick.
Ia menambahkan, "saya memang tidak sempurna, tapi saya harap kita bisa solid dan saya pribadi sangat terbuka untuk masukan dan solusi. Kita harus ada solusi, ini yang bisa mempercepat visi kita dan visi Presiden".
(ven)