Harga Minyak Mentah Dunia Tergerus Penurunan Permintaan
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia menyusut pada perdagangan, Kamis (24/10/2019) seiring proyeksi pelemahan permintaan minyak ke depannya. Setelah sempat melonjak lebih dari 2% pada sesi sebelumnya, kali ini harga minyak harus berbalik terkapar.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent turun 39 sen atau 0,6% untuk bertengger di level USD60,78 per barel. Pada sesi kemarin, harga minyak yang menjadi patokan Internasional meningkat 2,5% untuk berdiri kokoh pada posisi USD61,17/barel dan berada pada level yang belum terlihat lagi sejak 30 September.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) jatuh 46 sen yang setara dengan 0,8% menjadi USD55,51 per barel. Dalam sesi sebelumnya, harga minyak mentah AS sempat ditutup 3,3% lebih tinggi.
Tercatat stok minyak mentah AS jatuh menjadi 1.700.000 barel dalam seminggu yang berakhir pada 18 Oktober. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan ramalan analis yang berharap bertambah 2.200.000 barel, menurut data dari administrasi informasi energi.
Hal ini sangat kontras dengan data persediaan sebelumnya yang dirilis oleh kelompok industri American Petroleum Institute (API), yang menunjukkan penguatan dari 4.500.000 barel untuk stok minyak mentah AS. EIA mengatakan pertumbuhan datang ketika kilang minyak terus berproduksi dan impor jatuh hingga mendorong lonjakan nilai minyak mentah.
Sementara prospek pemotongan produksi yang lebih dalamoleh organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya juga membantu mendukung pasar. Menteri energi Rusia Alexander Novak, mengatakan bahwa tidak ada perintah resmi yang telah dibuat serta belum mengubah kesepakatan pasokan minyak global saat ini.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent turun 39 sen atau 0,6% untuk bertengger di level USD60,78 per barel. Pada sesi kemarin, harga minyak yang menjadi patokan Internasional meningkat 2,5% untuk berdiri kokoh pada posisi USD61,17/barel dan berada pada level yang belum terlihat lagi sejak 30 September.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) jatuh 46 sen yang setara dengan 0,8% menjadi USD55,51 per barel. Dalam sesi sebelumnya, harga minyak mentah AS sempat ditutup 3,3% lebih tinggi.
Tercatat stok minyak mentah AS jatuh menjadi 1.700.000 barel dalam seminggu yang berakhir pada 18 Oktober. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan ramalan analis yang berharap bertambah 2.200.000 barel, menurut data dari administrasi informasi energi.
Hal ini sangat kontras dengan data persediaan sebelumnya yang dirilis oleh kelompok industri American Petroleum Institute (API), yang menunjukkan penguatan dari 4.500.000 barel untuk stok minyak mentah AS. EIA mengatakan pertumbuhan datang ketika kilang minyak terus berproduksi dan impor jatuh hingga mendorong lonjakan nilai minyak mentah.
Sementara prospek pemotongan produksi yang lebih dalamoleh organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya juga membantu mendukung pasar. Menteri energi Rusia Alexander Novak, mengatakan bahwa tidak ada perintah resmi yang telah dibuat serta belum mengubah kesepakatan pasokan minyak global saat ini.
(akr)