Arab Saudi Mulai Proses IPO Aramco, Perkirakan Raup Dana Rp560 Triliun

Minggu, 03 November 2019 - 14:20 WIB
Arab Saudi Mulai Proses...
Arab Saudi Mulai Proses IPO Aramco, Perkirakan Raup Dana Rp560 Triliun
A A A
DUBAI - Arabi Saudi memulai proses pelepasan saham perdana perusahaan minyaknya, Saudi Aramco setelah regulator memberikan persetujuan atas pengajuan perusahaan minyak terbesar dunia itu untuk melantai di bursa domestik dan menciptakan perusahaan publik dengan valuasi paling besar di dunia.

Namun, pernyataan dari Otoritas Pasar Modal (CMA) tidak memberikan kerangka waktu atau menyatakan berapa banyak Aramco akan menjual sahamnya. Mengutip Reuters, Minggu (3/11/2019), perusahaan minyak raksasa itu kemungkinan menawarkan 1-2% sahamnya di bursa lokal, dan diperkirakan dapat meraup dana sebanyak USD20 miliar (sekitar Rp280 triliun) hingga USD40 miliar (sekitar Rp560 triliun).

Konfirmasi penjualan saham di Saudi Arabian Oil Co, atau Aramco, muncul sekitar tujuh minggu setelah serangan melumpuhkan terhadap fasilitas minyaknya. Hal itu diyakini menggarisbawahi tekad Arab Saudi untuk melanjutkan listing perusahaan minyak tersebut.

IPO dari perusahaan paling menguntungkan di dunia ini dirancang untuk mendorong agenda reformasi ekonomi Putra Mahkota Mohammed bin Salman dengan menghasilkan dana miliaran dolar untuk mendiversifikasi kerajaan, yang ketergantungannya terhadap minyak menjadi sorotan setelah terjadinya serangan pada 14 September lalu.

CMA menyatakan telah mengeluarkan resolusi yang menyetujui proses listing sebagian saham Saudi Aramco. Pihak berwenang menyatakan bahwa persetujuan tersebut berlaku selama enam bulan. Mengutip sumber, saluran berita Al-Arabiya menyatakan bahwa Saudi Aramco akan merilis prospektus IPO pada 10 November.

Pengumuman listing sebelumnya diharapkan keluar pada 20 Oktober, tetapi ditunda setelah penasihat mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengunci investor utama. Untuk membantu mencapai kesepakatan, Arab Saudi mengandalkan kredit mudah bagi investor ritel dan kontribusi besar dari penduduk setempat yang kaya.

Reuters melaporkan, berdasarkan sumber, Pangeran Mohammed memberi lampu hijau pada hari Jumat (1/11) untuk melanjutkan IPO. Meskipun ia memberikan penilaian sebesar USD2 triliun untuk perusahaan pada awal 2016, para bankir dan orang dalam perusahaan mengatakan bahwa nilai Aramco "hanya" mendekati USD1,5 triliun.

Dengan penilaian USD1,5 triliun, Aramco masih akan bernilai setidaknya 50% lebih tinggi daripada perusahaan paling berharga di dunia, Microsoft dan Apple, yang masing-masing memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD1 triliun.

Akan tetapi, penjualan 1% saham akan "hanya" menghasilkan dana sekitar USD15 miliar untuk kas Saudi, kurang dari USD25 miliar yang dihasilkan oleh raksasa e-commerce China Alibaba dalam pemecahan rekor IPO pada 2014 lalu.

Peringkat IPO Aramco akan menjadi ke-11 terbesar sepanjang masa, berdasarkan data Refinitiv. Sementara, penjualan 2% saham Aramco dengan penilaian perusahaan sebesar USD1,5 triliun akan menjadikannya IPO terbesar sepanjang masa, mengalahkan Alibaba.

Prospek penjualan saham perusahaan minyak terbesar di dunia itu sendiri telah membuat Wall Street gelisah sejak Pangeran Mohammed menandainya tiga tahun lalu. Harapan awal untuk listing internasional sekitar 5% pupus ketika penjualan saham dihentikan tahun lalu di tengah perdebatan tentang di mana saham Aramco akan didaftarkan di luar negeri.

Aramco sebelumnya menyatakan bahwa perusahaan akan membayar dividend dasar USD75 miliar, yang jika diperhitungkan dengan valuasi persuahaan senilai USD1,5 triliun berarti imbal hasil dividend sebesar 5%, di bawah yang ditawarkan kompetitornya seperti Exxon Mobil Corp dan Royal Dutch Shell. Imbal hasil dividend Shell tercatat lebih dari 6% dan Exxon lebih dari 5%.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9041 seconds (0.1#10.140)