Ketika Jabatan Sri Mulyani Kalah Mentereng dari Youtuber
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendapatkan pengalaman menarik saat melakukan kegiatan mengajar di Sekolah Dasar (SD) 01 Kenari, Kwitang, Jakarta Pusat, hari ini.
Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian acara "Peringatan Hari Oeang 2019" tersebut, Sri Mulyani mendapati bahwa murid-murid SD lebih berminta menjadi Youtuber ketimbang jadi menteri keuangan seperti dirinya.
"Tadi ditanya mau jadi dirjen pajak, atau mau jadi menteri keuangan? Tak mau mereka. Mereka maunya jadi Youtouber, jadi atlet internasional, jadi pilot, atau jadi pengusaha sukses," ujar Sri Mulyani, Senin (4/11/2019).
Kendati begitu, Sri Mulyani tak berkecil hati karena pilihan murid-murid SD kelas 6 tersebut bukannya karena tak peduli terhadap pengelolaan keuangan negara. Bahkan, kata Sri MUlyani, para siswa sekolah dasar tersebut ternyata cukup memahami soal pengelolaan keuangan negara. Salah satunya terkait penerimaan pajak.
"Jadi saat, saya tanya tentang pajak mereka tahu. Bahkan para siswa melakukan role playing atau permainan peran untuk mengelola keuangan negara," tuturnya.
Sri Mulyani menjelaskan, lewat permainan peran tersebut terlihat ada diskusi menarik terkait perlunya membayar pajak di antara anak-anak. Ada siswa yang mengatakan tidak perlu membayar pajak. Namun ternyata lebih banyak lagi yang mendukung perlunya membayar pajak.
"Saya tanya kenapa kok kalian harus bayar (pajak)? Ya, untuk kepentingan bersama (jawabnya), itu solidaritas yang luar biasa, keluar spontan dari mereka," pungkas dia.
Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian acara "Peringatan Hari Oeang 2019" tersebut, Sri Mulyani mendapati bahwa murid-murid SD lebih berminta menjadi Youtuber ketimbang jadi menteri keuangan seperti dirinya.
"Tadi ditanya mau jadi dirjen pajak, atau mau jadi menteri keuangan? Tak mau mereka. Mereka maunya jadi Youtouber, jadi atlet internasional, jadi pilot, atau jadi pengusaha sukses," ujar Sri Mulyani, Senin (4/11/2019).
Kendati begitu, Sri Mulyani tak berkecil hati karena pilihan murid-murid SD kelas 6 tersebut bukannya karena tak peduli terhadap pengelolaan keuangan negara. Bahkan, kata Sri MUlyani, para siswa sekolah dasar tersebut ternyata cukup memahami soal pengelolaan keuangan negara. Salah satunya terkait penerimaan pajak.
"Jadi saat, saya tanya tentang pajak mereka tahu. Bahkan para siswa melakukan role playing atau permainan peran untuk mengelola keuangan negara," tuturnya.
Sri Mulyani menjelaskan, lewat permainan peran tersebut terlihat ada diskusi menarik terkait perlunya membayar pajak di antara anak-anak. Ada siswa yang mengatakan tidak perlu membayar pajak. Namun ternyata lebih banyak lagi yang mendukung perlunya membayar pajak.
"Saya tanya kenapa kok kalian harus bayar (pajak)? Ya, untuk kepentingan bersama (jawabnya), itu solidaritas yang luar biasa, keluar spontan dari mereka," pungkas dia.
(fjo)