Jalan Tol Manado-Bitung Buka Akses Industri dan Pariwisata Sulut
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu pembangunan jalan Tol Manado – Bitung (Mabit) sepanjang 39,9 km. Pembangunan ruas tol ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) bertujuan untuk mengurangi biaya logistik bebrapa produk ekspor yang melalui Pelabuhan Internasional Bitung. Keberadaan tol ini juga akan mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tol ini tidak hanya terkoneksi untuk pelabuhan dan KEK Bitung dan Tanjung Pulisan - Likupang saja, akan tetapi juga sebagai pendukung kawasan strategis pariwisata nasional Manado – Bitung – Likupang, termasuk akses ke Pulau Lembeh.
“Sebagai terusan dari tol Manado – Bitung akan dibangun jembatan dengan panjang sekitar 1 Km dengan anggaran tahun jamak sebesar Rp500 miliar yang konstruksinya akan dimulai tahun 2020,” kata Menteri Basuki di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Jalan Tol Mabit dibangun dalam dua seksi, yaitu Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi (14 Km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan untuk Seksi 2 Air Madidi - Bitung (25 Km) dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung.
Untuk Seksi 2, Tol Mabit ini dibangun menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp6,19 triliun. Dukungan pemerintah untuk pembiayaan konstruksi Seksi 1 sebesar Rp3 triliun, merupakan instrumen untuk meningkatkan kelayakan investasj jalan tol Mabit.
Progres pekerjaan pada Seksi 1 yang sudah selesai dibangyaitu Seksi 1A Manado - Sukur (7 Km) dan Seksi 1B Sukur – Airmadidi (7 km). Sedangkan untuk Seksi 2 yaitu Seksi 2A Air Madidi – Danowudu (11,5 Km) progresnya 89,40 % dan Seksi 2B Danowudo – Bitung (13,5 Km) progresnya 31,20 %, ditargetkan dapat beroperasi penuh pada April 2020.
Jalan tol yang memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung ini, akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari 90-120 menit menjadi 30 menit. Disamping itu dengan adanya tol Mabit, risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri diharapkan akan berkurang.
Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini juga akan menjadi faktor pendorong berkembangnya sektor pariwisata kawasan Manado – Bitung – Likupang yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kawasan ini menjadi salah satu dari 5 kawasan pariwisata prioritas yang akan dikembangkan tahun 2020. Disamping itu masih banyak lagi objek wisata di Sulawesi Utara yang memiliki potensi dan belum dieksplorasi, seperti Pantai Serena, dan Air Terjun Kima Atas yang juga memerlukan dukungan infrastruktur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tol ini tidak hanya terkoneksi untuk pelabuhan dan KEK Bitung dan Tanjung Pulisan - Likupang saja, akan tetapi juga sebagai pendukung kawasan strategis pariwisata nasional Manado – Bitung – Likupang, termasuk akses ke Pulau Lembeh.
“Sebagai terusan dari tol Manado – Bitung akan dibangun jembatan dengan panjang sekitar 1 Km dengan anggaran tahun jamak sebesar Rp500 miliar yang konstruksinya akan dimulai tahun 2020,” kata Menteri Basuki di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Jalan Tol Mabit dibangun dalam dua seksi, yaitu Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi (14 Km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan untuk Seksi 2 Air Madidi - Bitung (25 Km) dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung.
Untuk Seksi 2, Tol Mabit ini dibangun menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp6,19 triliun. Dukungan pemerintah untuk pembiayaan konstruksi Seksi 1 sebesar Rp3 triliun, merupakan instrumen untuk meningkatkan kelayakan investasj jalan tol Mabit.
Progres pekerjaan pada Seksi 1 yang sudah selesai dibangyaitu Seksi 1A Manado - Sukur (7 Km) dan Seksi 1B Sukur – Airmadidi (7 km). Sedangkan untuk Seksi 2 yaitu Seksi 2A Air Madidi – Danowudu (11,5 Km) progresnya 89,40 % dan Seksi 2B Danowudo – Bitung (13,5 Km) progresnya 31,20 %, ditargetkan dapat beroperasi penuh pada April 2020.
Jalan tol yang memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung ini, akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari 90-120 menit menjadi 30 menit. Disamping itu dengan adanya tol Mabit, risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri diharapkan akan berkurang.
Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini juga akan menjadi faktor pendorong berkembangnya sektor pariwisata kawasan Manado – Bitung – Likupang yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kawasan ini menjadi salah satu dari 5 kawasan pariwisata prioritas yang akan dikembangkan tahun 2020. Disamping itu masih banyak lagi objek wisata di Sulawesi Utara yang memiliki potensi dan belum dieksplorasi, seperti Pantai Serena, dan Air Terjun Kima Atas yang juga memerlukan dukungan infrastruktur.
(ind)