Cotton Day Indonesia 2019 Pertemukan Komunitas Fashion dengan Industri Tekstil
A
A
A
JAKARTA - Cotton Council International (CCI) berhasil menggelar acara bertajuk Cotton Day Indonesia. Diadakan untuk ketiga kalinya, acara tahunan kali ini mempertemukan berbagai stakeholder di industri tekstil, mulai dari produsen hingga pengguna hasil olahan tekstil di Indonesia.
“Cotton Day Indonesia 2019 merupakan ajang bagi berbagai pelaku industri tekstil untuk menampilkan berbagai inovasi terkait bahan serat kapas dengan kualitas terbaik,” kata Bruce Atherley, Executive Director CCI, Selasa (5/11/2019).
Ajang tahunan Cotton Day Indonesia ini merupakan forum yang digagas oleh asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas AS dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia bermerek Cotton USA. Ini sebagai komitmen mereka untuk terus mengedukasi partner dan pelaku industri tekstil di Indonesia mengenai serat kapas asal Amerika Serikat.
CCI mengenalkan berbagai inovasi teknologi terbaru untuk memproduksi serat kapas dan produk kapas manufaktur yang didistribusikan ke seluruh dunia. Selain itu, ini juga menjadi wadah bagi para pelaku industri fashion Tanah Air, mulai dari manufaktur tekstil di Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, hingga komunitas mode Tanah Air.
Pada gelaran tahun ini CCI juga menghadirkan beberapa pembicara dalam forum bertajuk The BtoB Seminar For The Indonesian Textiles Mills. Forum dihadiri oleh lebih dari 250 pelaku industri tekstil dan komunitas mode di Indonesia.
Beberapa pembicara yang turut hadir di antaranya, Mark Nichols, Producer/Farmer (ACP) yang berbicara mengenai “US Cotton’s Sustainability and the US Trust Protocol”. Lalu William Kimbrell, Vice-President, Supply Chain, Cotton Incorporated, yang membahas “Cotton for Fashion and Environment”.
Bruce mengutarakan, melalui komitmen menghadirkan kapas kualitas terbaik, Cotton Council International akan terus memberikan edukasi kepada setiap elemen terkait tekstil dan mode di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bruce meyakini, serat kapas yang telah menerapkan standar dan teknologi terbaru dapat memberikan berbagai keuntungan bagi para penggunanya. “Kapas asal AS memiliki bahan yang kuat dan lembut serta serat yang telah teruji,” imbuhnya.
Dalam ajang yang sama, CCI juga mengadakan ajang fashion show yang mengangkat tema “Cotton Day – Indonesia 2019”. Di tahun ketiga ini, terdapat puluhan busana hasil kolaborasi antara 10 perusahaan tekstil dengan 10 desainer lokal di Indonesia, serta 8 brand lokal dan internasional.
“Beberapa perusahaan tekstil yang berpartisipasi dalam acara di antaranya adalah PT Apac Inti Corpora, PT Argo Pantes Tbk, PT Dan Liris, PT Grand Textile Industry, PT Hakatex, PT Lucky Print Abadi, PT. Ocean Asia Industry, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Tantra Textile Industry, dan PT Visionland Indonesia. Sementara beberapa brand yang berpartisipasi pada agenda tahun ini di antaranya EDWIN, EMBA, Bateeq, Edition, Foxcroft, Lekat, Shan Shan Huang, ZOE, Wastu, Salt n Pepper,” sebutnya.
CCI juga memberikan sertifikat lisensi Cotton USA kepada beberapa perusahaan tekstil asal Indonesia yang telah memenuhi persyaratan dalam memproduksi serat kapas asal AS. Saat ini, Cotton USA telah mengeluarkan 50 lisensi bagi perusahaan di Indonesia. Di tahun ini, terdapat 10 perusahaan baru yang diberikan lisensi Cotton USA.
“Cotton Day Indonesia 2019 merupakan ajang bagi berbagai pelaku industri tekstil untuk menampilkan berbagai inovasi terkait bahan serat kapas dengan kualitas terbaik,” kata Bruce Atherley, Executive Director CCI, Selasa (5/11/2019).
Ajang tahunan Cotton Day Indonesia ini merupakan forum yang digagas oleh asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas AS dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia bermerek Cotton USA. Ini sebagai komitmen mereka untuk terus mengedukasi partner dan pelaku industri tekstil di Indonesia mengenai serat kapas asal Amerika Serikat.
CCI mengenalkan berbagai inovasi teknologi terbaru untuk memproduksi serat kapas dan produk kapas manufaktur yang didistribusikan ke seluruh dunia. Selain itu, ini juga menjadi wadah bagi para pelaku industri fashion Tanah Air, mulai dari manufaktur tekstil di Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, hingga komunitas mode Tanah Air.
Pada gelaran tahun ini CCI juga menghadirkan beberapa pembicara dalam forum bertajuk The BtoB Seminar For The Indonesian Textiles Mills. Forum dihadiri oleh lebih dari 250 pelaku industri tekstil dan komunitas mode di Indonesia.
Beberapa pembicara yang turut hadir di antaranya, Mark Nichols, Producer/Farmer (ACP) yang berbicara mengenai “US Cotton’s Sustainability and the US Trust Protocol”. Lalu William Kimbrell, Vice-President, Supply Chain, Cotton Incorporated, yang membahas “Cotton for Fashion and Environment”.
Bruce mengutarakan, melalui komitmen menghadirkan kapas kualitas terbaik, Cotton Council International akan terus memberikan edukasi kepada setiap elemen terkait tekstil dan mode di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bruce meyakini, serat kapas yang telah menerapkan standar dan teknologi terbaru dapat memberikan berbagai keuntungan bagi para penggunanya. “Kapas asal AS memiliki bahan yang kuat dan lembut serta serat yang telah teruji,” imbuhnya.
Dalam ajang yang sama, CCI juga mengadakan ajang fashion show yang mengangkat tema “Cotton Day – Indonesia 2019”. Di tahun ketiga ini, terdapat puluhan busana hasil kolaborasi antara 10 perusahaan tekstil dengan 10 desainer lokal di Indonesia, serta 8 brand lokal dan internasional.
“Beberapa perusahaan tekstil yang berpartisipasi dalam acara di antaranya adalah PT Apac Inti Corpora, PT Argo Pantes Tbk, PT Dan Liris, PT Grand Textile Industry, PT Hakatex, PT Lucky Print Abadi, PT. Ocean Asia Industry, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Tantra Textile Industry, dan PT Visionland Indonesia. Sementara beberapa brand yang berpartisipasi pada agenda tahun ini di antaranya EDWIN, EMBA, Bateeq, Edition, Foxcroft, Lekat, Shan Shan Huang, ZOE, Wastu, Salt n Pepper,” sebutnya.
CCI juga memberikan sertifikat lisensi Cotton USA kepada beberapa perusahaan tekstil asal Indonesia yang telah memenuhi persyaratan dalam memproduksi serat kapas asal AS. Saat ini, Cotton USA telah mengeluarkan 50 lisensi bagi perusahaan di Indonesia. Di tahun ini, terdapat 10 perusahaan baru yang diberikan lisensi Cotton USA.
(akr)