Uji Coba Tes LRT Jabodebek Bakal Dilakukan Secara Bertahap
A
A
A
JAKARTA - Pengujian Light Rail Transit (LRT) Jabodebek disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bakal dilakukan secara bertahap. Seperti diketahui saat ini satu rangkaian (trainset) yang terdiri dari enam kereta telah diangkat ke lintasan rel pada pertengahan Oktober 2019, kemarin.
“Tesnya kan sekarang sudah jalan dari Cibubur sampai Cawang, diperkirakan enam sampai tujuh bulan ke depan. Kalo sudah beres dan tidak ada masalah, nanti beberapa tes lagi dilakukan. Bersamaan itu, sekarang ada studi ke Bogor jadi kita berharap lebih cepat," ujar Menko Luhut di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Lebih lanjut, Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait dalam pembangunan proyek LRT hingga dapat terwujud sampai saat ini. "Terima kasih untuk kerja samanya, ini diwujudkan dengan banyak rapat, bahkan rapat terbanyak dengan menteri perhubungan. Untuk pembebasan tanah LRT ini juga dibantu dari Kementerian ATR/BPN dan instansi lain yang terlibat," paparnya.
Adapun, LRT Jabodebek merupakan proyek pertama yang terintegrasi dengan pengelolaan yang sangat terbuka. LRT ditargetkan mampu menampung maksimal 474 ribu penumpang per hari dengan hanya dari Cibubur, dan ini belum termasuk penumpang yang akan menggunakan moda transportasi ini dari Bogor, Depok, Bekasi, dan juga Cikeas. Diperkirakan angka ini akan mengurangi kepadatan di Jakarta sampai dengan 30%.
LRT Jabodebek menggunakan sistem persinyalan moving block dan sistem operasi grade of automation level 3, dengan demikian pengoperasian moda transportasi ini tidak membutuhkan masinis. Dengan sistem tersebut, waktu keberangkatan antarkereta dapat mencapai 3 menit. LRT Jabodebek tahap 1 memiliki rute lintas 1 : Cawang-Cibubur, lintas 2 : Cawang-Dukuh Atas, lintas 3 : Cawang- Bekasi Timur.
“Tesnya kan sekarang sudah jalan dari Cibubur sampai Cawang, diperkirakan enam sampai tujuh bulan ke depan. Kalo sudah beres dan tidak ada masalah, nanti beberapa tes lagi dilakukan. Bersamaan itu, sekarang ada studi ke Bogor jadi kita berharap lebih cepat," ujar Menko Luhut di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Lebih lanjut, Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait dalam pembangunan proyek LRT hingga dapat terwujud sampai saat ini. "Terima kasih untuk kerja samanya, ini diwujudkan dengan banyak rapat, bahkan rapat terbanyak dengan menteri perhubungan. Untuk pembebasan tanah LRT ini juga dibantu dari Kementerian ATR/BPN dan instansi lain yang terlibat," paparnya.
Adapun, LRT Jabodebek merupakan proyek pertama yang terintegrasi dengan pengelolaan yang sangat terbuka. LRT ditargetkan mampu menampung maksimal 474 ribu penumpang per hari dengan hanya dari Cibubur, dan ini belum termasuk penumpang yang akan menggunakan moda transportasi ini dari Bogor, Depok, Bekasi, dan juga Cikeas. Diperkirakan angka ini akan mengurangi kepadatan di Jakarta sampai dengan 30%.
LRT Jabodebek menggunakan sistem persinyalan moving block dan sistem operasi grade of automation level 3, dengan demikian pengoperasian moda transportasi ini tidak membutuhkan masinis. Dengan sistem tersebut, waktu keberangkatan antarkereta dapat mencapai 3 menit. LRT Jabodebek tahap 1 memiliki rute lintas 1 : Cawang-Cibubur, lintas 2 : Cawang-Dukuh Atas, lintas 3 : Cawang- Bekasi Timur.
(akr)