Transaksi Alibaba Tembus Rp428,5 Triliun dalam 16,5 Jam
A
A
A
BEIJING - Singles’ Day memecahkan rekor baru. Festival belanja yang digelar Alibaba setiap 11 November itu berhasil menekan transaksi senilai 213,5 miliar yuan (Rp428,5 triliun) hanya dalam 16,5 jam. Minat belanja konsumen tidak terbendung, terutama untuk ponsel pintar, pakaian, dan kosmetik.
Animo tinggi itu menunjukkan kekuatan besar konsumen China di tengah perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). “Singles’ Day mulai dikenal lebih jauh di seluruh dunia. Namun, Singles’ Day masih tetap menjadi festival belanja domestik yang dapat mengukur kekuatan konsumen,” ujar ekonom Benson Ng.
Seperti dilansir SCMP, Singles’ Day pada tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Biasanya, pangsa pasar Singles’ Day dikuasai dan dimonopoli Tmall dan Taobao. Namun, kali ini Alibaba membentuk platform e-commerce dalam bentuk business-to-business untuk menjaring konsumen internasional dari Amerika, Australia, dan Jepang. “Konsumsi digital dari kalangan konsumen China memang tidak terkalahkan, tapi potensi dari luar juga bagus,” ujar Ng. “Sepengamatan saya, pesanan barang terbesar selama Singles’ Day berasal dari Jepang dan Amerika Serikat (AS). Saya kira ini merupakan kabar baik. Apalagi kondisi pasar dalam negeri terus menguat.”
Selama pembukaan, penjualan sudah mencapai 70 miliar yuan (Rp140 triliun) hanya dalam 30 menit atau 15 menit lebih cepat dibanding setahun sebelumnya untuk mencapai angka itu. Alibaba telah memonitor setiap transaksi secara real time, termasuk menggunakan platform pembayaran Alibaba, Alipay.
Selain Alibaba, JD.com dan Pinduoduo juga meluncurkan kampanye serupa untuk menggaet pembeli melakukan transaksi secara masif di dalam platform mereka. JD.com menyatakan penjualannya lewat festival yang dimulai pada 1 November silam mencapai 165,8 miliar yuan (Rp332,7 triliun) dalam hampir 11 hari.
Singles’ Day atau Guanggun Jie dikenal sebagai hari perayaan para jomblo di China. Dengan popularitas yang semakin tinggi di kalangan generasi muda, Singles’ Day menjadi hari belanja terbesar di dunia, baik luring ataupun daring. Pada 2017, festival anti-Valentine itu berhasil menekan transaksi sebesar 168,2 miliar yuan.
Alibaba awalnya menggelar Singles’ Day sebagai bagian dari promosi pada 2009. Namun, festival itu mendapat respons yang tinggi dan menjadi tolok ukur kekuatan konsumen China. Trennya juga terus naik. Tahun lalu konsumen menghabiskan uang belanja 4.000 kali lipat lebih banyak dibanding hari pertama.
Alibaba menyatakan sekitar 64 merek, termasuk Apple, Dyson, Lancome, dan L’Oreal berhasil melakukan transaksi pre-order senilai 100 juta yuan pada tahun ini. Para konsumen juga ramai memburu sedikitnya 15.000 botol parfum KKW Fragrance milik Kim Kardashian, bintang televisi asal Amerika.
Pengamat ekonomi Oliver Wyman memperkirakan total transaksi Singles’ Day tahun ini naik sekitar 10% dibanding setahun sebelumnya. “Singles’ Day terus tancap gas dan menggalang momentum yang positif. Sekitar 60% konsumen sangat senang dan puas dengan festival belanja tahun ini,” kata Wyman.
Senada dengan Wyman, Kepala PwC China, Jennifer Ye, mengatakan Singles’ Day tahun ini akan lebih sukses menyusul adanya konsumen baru dari daerah berkembang di China. Cainiao, afiliasi Alibaba untuk urusan logistik, juga menyediakan 500 juta ton barang yang siap dikirim menuju pembeli Singles’ Day. “Saya melihat konsumen dari kota-kota kecil seperti Guilin, Luoyang, dan Sanya lebih berkeinginan untuk berbelanja selama Singles’ Day dibanding di Xiamen atau Zhuhai. Hal ini menunjukkan adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup dan pengalaman. Fenomena ini terjadi belakangan,” ujar Ye.
Selain membuka gerai e-commerce, Alibaba juga menggelar konser bergengsi sebelum Singles’ Day yang juga tersedia secara live streaming. Bintang tamu yang diundang bukan hanya artis terkenal lokal, tapi juga internasional seperti Mariah Carey dan Taylor Swift. Acara ini sukses memikat ratusan juta rakyat China. (Muh Shamil)
Animo tinggi itu menunjukkan kekuatan besar konsumen China di tengah perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). “Singles’ Day mulai dikenal lebih jauh di seluruh dunia. Namun, Singles’ Day masih tetap menjadi festival belanja domestik yang dapat mengukur kekuatan konsumen,” ujar ekonom Benson Ng.
Seperti dilansir SCMP, Singles’ Day pada tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Biasanya, pangsa pasar Singles’ Day dikuasai dan dimonopoli Tmall dan Taobao. Namun, kali ini Alibaba membentuk platform e-commerce dalam bentuk business-to-business untuk menjaring konsumen internasional dari Amerika, Australia, dan Jepang. “Konsumsi digital dari kalangan konsumen China memang tidak terkalahkan, tapi potensi dari luar juga bagus,” ujar Ng. “Sepengamatan saya, pesanan barang terbesar selama Singles’ Day berasal dari Jepang dan Amerika Serikat (AS). Saya kira ini merupakan kabar baik. Apalagi kondisi pasar dalam negeri terus menguat.”
Selama pembukaan, penjualan sudah mencapai 70 miliar yuan (Rp140 triliun) hanya dalam 30 menit atau 15 menit lebih cepat dibanding setahun sebelumnya untuk mencapai angka itu. Alibaba telah memonitor setiap transaksi secara real time, termasuk menggunakan platform pembayaran Alibaba, Alipay.
Selain Alibaba, JD.com dan Pinduoduo juga meluncurkan kampanye serupa untuk menggaet pembeli melakukan transaksi secara masif di dalam platform mereka. JD.com menyatakan penjualannya lewat festival yang dimulai pada 1 November silam mencapai 165,8 miliar yuan (Rp332,7 triliun) dalam hampir 11 hari.
Singles’ Day atau Guanggun Jie dikenal sebagai hari perayaan para jomblo di China. Dengan popularitas yang semakin tinggi di kalangan generasi muda, Singles’ Day menjadi hari belanja terbesar di dunia, baik luring ataupun daring. Pada 2017, festival anti-Valentine itu berhasil menekan transaksi sebesar 168,2 miliar yuan.
Alibaba awalnya menggelar Singles’ Day sebagai bagian dari promosi pada 2009. Namun, festival itu mendapat respons yang tinggi dan menjadi tolok ukur kekuatan konsumen China. Trennya juga terus naik. Tahun lalu konsumen menghabiskan uang belanja 4.000 kali lipat lebih banyak dibanding hari pertama.
Alibaba menyatakan sekitar 64 merek, termasuk Apple, Dyson, Lancome, dan L’Oreal berhasil melakukan transaksi pre-order senilai 100 juta yuan pada tahun ini. Para konsumen juga ramai memburu sedikitnya 15.000 botol parfum KKW Fragrance milik Kim Kardashian, bintang televisi asal Amerika.
Pengamat ekonomi Oliver Wyman memperkirakan total transaksi Singles’ Day tahun ini naik sekitar 10% dibanding setahun sebelumnya. “Singles’ Day terus tancap gas dan menggalang momentum yang positif. Sekitar 60% konsumen sangat senang dan puas dengan festival belanja tahun ini,” kata Wyman.
Senada dengan Wyman, Kepala PwC China, Jennifer Ye, mengatakan Singles’ Day tahun ini akan lebih sukses menyusul adanya konsumen baru dari daerah berkembang di China. Cainiao, afiliasi Alibaba untuk urusan logistik, juga menyediakan 500 juta ton barang yang siap dikirim menuju pembeli Singles’ Day. “Saya melihat konsumen dari kota-kota kecil seperti Guilin, Luoyang, dan Sanya lebih berkeinginan untuk berbelanja selama Singles’ Day dibanding di Xiamen atau Zhuhai. Hal ini menunjukkan adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup dan pengalaman. Fenomena ini terjadi belakangan,” ujar Ye.
Selain membuka gerai e-commerce, Alibaba juga menggelar konser bergengsi sebelum Singles’ Day yang juga tersedia secara live streaming. Bintang tamu yang diundang bukan hanya artis terkenal lokal, tapi juga internasional seperti Mariah Carey dan Taylor Swift. Acara ini sukses memikat ratusan juta rakyat China. (Muh Shamil)
(nfl)