BI Sebut Ekonomi Syariah Jadi Solusi di Tengah Perlambatan Global

Selasa, 12 November 2019 - 15:55 WIB
BI Sebut Ekonomi Syariah Jadi Solusi di Tengah Perlambatan Global
BI Sebut Ekonomi Syariah Jadi Solusi di Tengah Perlambatan Global
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi syariah menjadi salah satu solusi dalam menghadapi perlambatan ekonomi global yang saat ini tengah terjadi. Perlambatan mulai nyata setelah IMF ikut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dengan hanya mampu tumbuh 3% di tahun 2019.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyatakan, perdagangan dunia tengah menghadapi tekanan karena perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang tak kunjung usai, imbasnya terjadi perlambatan ekonomi global.

"Tekanan tidak hanya terjadi di negara-negara dengan fundamental ekonomi yang buruk, tetapi juga di negara-negara dengan fundamental yang masih relatif sehat seperti Indonesia," ujar Dody dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Sambung dia melanjutkan bahwa dalam waktu dekat sistem ekonomi yang berjalan masih sama seperti sebelumnya, maka ketidakmerataan ekonomi global pasti akan semakin meningkat dan semakin besar. Sehingga perlu ada solusi, yakni tatanan ekonomi dunia perlu diarahkan agar lebih adil. "Perlu tumbuh secara proporsional dan berkelanjutan," katanya.

Dia menjelaskan kegiatan ekonomi harus lebih produktif, distribusi pendapatan harus lebih inklusif. Selanjutnya, transaksi keuangan harus didasarkan pada kegiatan ekonomi riil. Semua hal tatanan ekonomi yang lebih adil tersebut mengandung prinsip ekonomi, bisnis, dan keuangan Islam.

Oleh sebab itu menurutnya, ekonomi syariah menjadi solusi di tengah perekonomian saat ini. "Perkembangan ekonomi dan keuangan Islam adalah solusi yang memungkinkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan saat ini dan di masa depan," katanya.

Menurutnya, ekonomi dan keuangan syariah diyakini mengandung nilai-nilai ke arah keadilan yang lebih besar dalam pembangunan sosial-ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia. "Keuangan syariah secara konsisten mempromosikan pembagian risiko alih-alih pendekatan pembiayaan utang, yang diyakini akan meningkatkan ketahanan dan stabilitas pasar keuangan," ungkapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5126 seconds (0.1#10.140)