Hyundai Berencana Investasi Mobil Listrik Sebesar Rp14 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia akan melakukan penandatanganan kerja sama investasi dengan perusahaan otomotif Korea, Hyundai mengenai industri mobil listrik. Investasi tersebut bernilai sekitar USD1 miliar. Nilai itu setara Rp14 triliun dengan asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS.
"Hyundai mau investasi kira-kira USD1 miliar di industri mobil listrik, di dekat Karawang (Jawa Barat) sana. Tanahnya sekitar 600 hektar," kata Luhut di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Untuk investasi tersebut, Luhut mengatakan, ia akan mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi Korea untuk menemui Hyundai.
"Jadi nanti tanggal 24 bulan ini (November) berangkat, penanda tanganan perjanjian itu kira-kira mungkin tanggal 25 atau 26 (November)," jelasnya.
Untuk masuk investasi sendiri, Menko Luhut mengungkapkan sesegera mungkin. "Ya sesegera lah. Tapi seperti di Karawang, itu hanya mulai konstruksinya saja".
Menko Luhut juga meminta kepada pihak Hyundai agar nantinya mereka menggunakan bahan baku dari Indonesia.
"Mereka sudah saya minta pakai bahan dari Morowali. Kemudian ban mobil, karet dari kita. Sekarang Dunlop, sudah. Jadi nanti semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia pakai karet ban dari karet kita," pungkasnya.
"Hyundai mau investasi kira-kira USD1 miliar di industri mobil listrik, di dekat Karawang (Jawa Barat) sana. Tanahnya sekitar 600 hektar," kata Luhut di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Untuk investasi tersebut, Luhut mengatakan, ia akan mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi Korea untuk menemui Hyundai.
"Jadi nanti tanggal 24 bulan ini (November) berangkat, penanda tanganan perjanjian itu kira-kira mungkin tanggal 25 atau 26 (November)," jelasnya.
Untuk masuk investasi sendiri, Menko Luhut mengungkapkan sesegera mungkin. "Ya sesegera lah. Tapi seperti di Karawang, itu hanya mulai konstruksinya saja".
Menko Luhut juga meminta kepada pihak Hyundai agar nantinya mereka menggunakan bahan baku dari Indonesia.
"Mereka sudah saya minta pakai bahan dari Morowali. Kemudian ban mobil, karet dari kita. Sekarang Dunlop, sudah. Jadi nanti semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia pakai karet ban dari karet kita," pungkasnya.
(ven)