PHK Tidak Berarti Kiamat, Tingkatkan Skill melalui Vokasi BPJAMSOSTEK
A
A
A
JAKARTA - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan kondisi yang pada umumnya tidak disukai oleh orang banyak, baik karena sebab habisnya masa kontrak atau akibat gagal bertahannya sebuah perusahaan dalam persaingan operasional. Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan terdapat setidaknya sekitar 1,7 Juta orang menjadi pengangguran atau berhenti bekerja dengan berbagai alasan, salah satunya adalah PHK.
Berdasarkan data tersebut, hal ini menjadi fokus yang menarik perhatian oleh BPJAMSOSTEK yang akhirnya meluncurkan Program Vokasi bagi pekerja yang kehilangan mata pencarian. Vokasi ini sendiri adalah program yang lebih dekat dengan masyarakat dengan sebutan pelatihan kerja dan merupakan upaya pemerintah untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul dan tangguh sesuai dengan program kerja Presiden Joko Widodo.
Sebenarnya, program vokasi juga dilaksanakan oleh berbagai kementerian lembaga lainnya. Namun, ditunjuknya BPJAMSOSTEK sebagai salah satu penyelenggara piloting program vokasi karena dinilai relevan dan erat dengan bisnis yang diselenggarakan oleh BPJAMSOSTEK, yaitu jaminan sosial ketenagakerjaan.
Dengan adanya vokasi ini maka para pekerja yang ter-PHK atau sedang menganggur akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan skill/keterampilan yang ingin dikembangkan atau telah dimiliki. Dengan keahlian yang telah dikembangkan diharapkan hal tersebut dapat membuka peluang bagi pekerja untuk dapat kembali bekerja pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa ahli.
Dalam pelaksanaan vokasi ini peserta diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang diinginkan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Terdapat beberapa bidang yang dapat menjadi pilihan seperti pariwisata, digital kreatif, perkebunan, manufaktur, garmen, jasa kemasyarakatan, konstruksi, dan tenaga kesehatan non medis.
“Kehilangan pekerjaan bukan hal menyenangkan bagi pekerja, tapi jangan sampai kehilangan semangat. Kami berikan solusi buat pekerja, menyiapkan pelatihan untuk pekerja dan kelasnya. Bisa diakses di semua BLK, pusat latihan kerja, training centre yang sudah bekerja sama dengan BPJAMSOSTEK dengan tujuan job training, job shifting dan job matching," ujar Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif, di Jakarta.
Saat ini modul yang tersedia di pelatihan vokasi ini meluputi digital kreatif ( UI/UX dan pembuatan aplikasi), basic manufacture, basic hospitality, sawing, pariwisata, adiminstrasi perkantoran, operator alat berat, operator pesawat angkat angkut (forklift), kerja di ketinggian, kelistrikan, asisten koki, food and baverage, barista, dan design grafis.
Dari data yang dimiliki BPJAMSOSTEK, terdapat 606 perusahaan dan 50 juta peserta individu yang telah menjadi peserta BPJAMSOSTEK yang diharapkan dapat menyalurkan pekerja ahli kepada perusahaan yang membutuhkan.
“Dengan data itu kami harus membentuk ekosistem supaya tiap kebutuhan pekerja di perusahaan bisa menjadi informasi penting bagi tiap individu yang membutuhkan pekerjaan. Baik itu sifatnya magang, hingga kebutuhan pekerja kontrak panjang. Istilahnya job service,” ucap Krishna.
Untuk dapat mengakomodir informasi mengenai jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan akan disediakan oleh BPJAMSOSTEK yang juga bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Selain itu, berkolaborasi dengan perusahaan juga dilakukan supaya kebutuhan tenaga kerja dengan jenis pekerjaan bisa diakomodasi oleh BPJAMSOSTEK.
Dari target 20.000 pekerja yang diberikan oleh pemerintah untuk mengikuti vokasi, sejak dimulainya pelatihan pada bulan September 2019 hingga 31 Oktober 2019, peserta vokasi sudah mencapai 250 orang. Dari angka tersebut, hingga awal November 2019 ini telah ada 14 orang yang terserap dan kembali bekerja di wilayah Cikarang dalam bidang manufaktur.
Dalam tahap awal, pelatihan vokasi dilakukan di Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Pada November ini, pelatihan akan diperluas di Lombok, Balikpapan, Tangerang dan beberapa wilayah lain di Indonesia.
Ke depannya, pelatihan vokasi ini diharapkan dapat menjadi tempat semua orang yang sudah tidak bekerja tetapi masih memiliki kartu peserta BPJAMSOSTEK untuk meningkatkan skill. Baik yang akan kembali bekerja di dalam atau luar negeri, atau bagi mereka yang ingin berwirausaha supaya lebih tangguh.
“Kami imbau kepada pekerja, masih ada masa depan, masih ada harapan. Pemerintah memberikan komitmen dan perhatiannya melalui program vokasi di BPJAMSOSTEK. Mari ikut bergabung dan banyak sekali yang bisa kita mulai,” ujar Krishna.
Persyaratan untuk mengikuti pelatihan vokasi ini bagi Anda yang tertarik, cukup mudah. Anda pernah menjadi peserta BPJAMSOSTEK, belum memiliki pekerjaan karena di-PHK atau putus kontrak kerja, belum mencairkan JHT dan usia tidak melebihi 40 tahun, silakan daftarkan diri melalui situs web https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/.
Keuntungan yang akan didapatkan peserta pelatihan, bukan hanya dapat meningkatkan skill dan info lowongan pekerjaan, tetapi peserta juga akan mendapatkan sertifikat, uang transport, dan uang saku selama program pelatihan berlangsung.
“Selesai ikut vokasi memberikan harapan yang lebih baik supaya kita bisa membentuk nilai ekonomi, memberikan kehidupan yang lebih baik. Tak hanya untuk bangsa dan negara, tetapi untuk keluarga juga,” tutup Krishna.
Berdasarkan data tersebut, hal ini menjadi fokus yang menarik perhatian oleh BPJAMSOSTEK yang akhirnya meluncurkan Program Vokasi bagi pekerja yang kehilangan mata pencarian. Vokasi ini sendiri adalah program yang lebih dekat dengan masyarakat dengan sebutan pelatihan kerja dan merupakan upaya pemerintah untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul dan tangguh sesuai dengan program kerja Presiden Joko Widodo.
Sebenarnya, program vokasi juga dilaksanakan oleh berbagai kementerian lembaga lainnya. Namun, ditunjuknya BPJAMSOSTEK sebagai salah satu penyelenggara piloting program vokasi karena dinilai relevan dan erat dengan bisnis yang diselenggarakan oleh BPJAMSOSTEK, yaitu jaminan sosial ketenagakerjaan.
Dengan adanya vokasi ini maka para pekerja yang ter-PHK atau sedang menganggur akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan skill/keterampilan yang ingin dikembangkan atau telah dimiliki. Dengan keahlian yang telah dikembangkan diharapkan hal tersebut dapat membuka peluang bagi pekerja untuk dapat kembali bekerja pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa ahli.
Dalam pelaksanaan vokasi ini peserta diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang diinginkan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Terdapat beberapa bidang yang dapat menjadi pilihan seperti pariwisata, digital kreatif, perkebunan, manufaktur, garmen, jasa kemasyarakatan, konstruksi, dan tenaga kesehatan non medis.
“Kehilangan pekerjaan bukan hal menyenangkan bagi pekerja, tapi jangan sampai kehilangan semangat. Kami berikan solusi buat pekerja, menyiapkan pelatihan untuk pekerja dan kelasnya. Bisa diakses di semua BLK, pusat latihan kerja, training centre yang sudah bekerja sama dengan BPJAMSOSTEK dengan tujuan job training, job shifting dan job matching," ujar Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif, di Jakarta.
Saat ini modul yang tersedia di pelatihan vokasi ini meluputi digital kreatif ( UI/UX dan pembuatan aplikasi), basic manufacture, basic hospitality, sawing, pariwisata, adiminstrasi perkantoran, operator alat berat, operator pesawat angkat angkut (forklift), kerja di ketinggian, kelistrikan, asisten koki, food and baverage, barista, dan design grafis.
Dari data yang dimiliki BPJAMSOSTEK, terdapat 606 perusahaan dan 50 juta peserta individu yang telah menjadi peserta BPJAMSOSTEK yang diharapkan dapat menyalurkan pekerja ahli kepada perusahaan yang membutuhkan.
“Dengan data itu kami harus membentuk ekosistem supaya tiap kebutuhan pekerja di perusahaan bisa menjadi informasi penting bagi tiap individu yang membutuhkan pekerjaan. Baik itu sifatnya magang, hingga kebutuhan pekerja kontrak panjang. Istilahnya job service,” ucap Krishna.
Untuk dapat mengakomodir informasi mengenai jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan akan disediakan oleh BPJAMSOSTEK yang juga bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Selain itu, berkolaborasi dengan perusahaan juga dilakukan supaya kebutuhan tenaga kerja dengan jenis pekerjaan bisa diakomodasi oleh BPJAMSOSTEK.
Dari target 20.000 pekerja yang diberikan oleh pemerintah untuk mengikuti vokasi, sejak dimulainya pelatihan pada bulan September 2019 hingga 31 Oktober 2019, peserta vokasi sudah mencapai 250 orang. Dari angka tersebut, hingga awal November 2019 ini telah ada 14 orang yang terserap dan kembali bekerja di wilayah Cikarang dalam bidang manufaktur.
Dalam tahap awal, pelatihan vokasi dilakukan di Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Pada November ini, pelatihan akan diperluas di Lombok, Balikpapan, Tangerang dan beberapa wilayah lain di Indonesia.
Ke depannya, pelatihan vokasi ini diharapkan dapat menjadi tempat semua orang yang sudah tidak bekerja tetapi masih memiliki kartu peserta BPJAMSOSTEK untuk meningkatkan skill. Baik yang akan kembali bekerja di dalam atau luar negeri, atau bagi mereka yang ingin berwirausaha supaya lebih tangguh.
“Kami imbau kepada pekerja, masih ada masa depan, masih ada harapan. Pemerintah memberikan komitmen dan perhatiannya melalui program vokasi di BPJAMSOSTEK. Mari ikut bergabung dan banyak sekali yang bisa kita mulai,” ujar Krishna.
Persyaratan untuk mengikuti pelatihan vokasi ini bagi Anda yang tertarik, cukup mudah. Anda pernah menjadi peserta BPJAMSOSTEK, belum memiliki pekerjaan karena di-PHK atau putus kontrak kerja, belum mencairkan JHT dan usia tidak melebihi 40 tahun, silakan daftarkan diri melalui situs web https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/.
Keuntungan yang akan didapatkan peserta pelatihan, bukan hanya dapat meningkatkan skill dan info lowongan pekerjaan, tetapi peserta juga akan mendapatkan sertifikat, uang transport, dan uang saku selama program pelatihan berlangsung.
“Selesai ikut vokasi memberikan harapan yang lebih baik supaya kita bisa membentuk nilai ekonomi, memberikan kehidupan yang lebih baik. Tak hanya untuk bangsa dan negara, tetapi untuk keluarga juga,” tutup Krishna.
(akn)