Tren Baru Hunian Berkonsep TOD Jadi Pilihan

Rabu, 20 November 2019 - 07:05 WIB
Tren Baru Hunian Berkonsep...
Tren Baru Hunian Berkonsep TOD Jadi Pilihan
A A A
BANYAK pengembang properti berlomba-lomba menawarkan hunian yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, diantaranya lokasi dan aksesibilitas yang terjangkau transportasi umum.

Di Eropa, Jepang, hingga China, hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) sudah lama dikembangkan. Bahkan, beberapa tahun ini hunian yang terintegrasi dengan stasiun dan pusat gaya hidup serta perkantoran itu menjadi tren.

Di Indonesia, banyak pengembang mengandalkan lokasi dan aksesibilitas karena dekat dengan stasiun kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek,khususnya di sekitaran wilayah Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Saat ini membeli hunian dekat dengan sarana transportasi seperti kereta bisa dibilang sebagai pilihan cerdas. Selain lebih mudah dan cepat pergi ketempat kerja, bebas macet, moda transportasi masal ini juga terbilang lebih hemat ongkos.

"Selama ini kita hanya melihat perkembangan kawasan-kawasan hunian yang terintegrasi transportasi masal itu di luar negeri dan animonya sangat tinggi," kata pengamat properti, Ali Tranghada.

Tren hunian yang dekat dengan LRT tengah banyak di cari, selain terjangkau dan kemudahan akses transportasi. Di sisi lain hal ini juga mengurangi stres akibat terjebak macet.

"Konsep hunian yang dekat dengan stasiun atau moda transportasi lain telah menjadi tren di kota-kota besar dunia seperti Singapura, Hongkong, maupun kota Jepang," jelas Ali

Hal senada juga dikatakan oleh pengamat properti Yoana Nusalim, efisiensi waktu untuk memudahkan aktivitas seperti bekerja juga menjadi alasan lain masyarakat mencari rumah dekat stasiun kereta commuter.

"Itu seperti tren pengembang yang liat moment ini. Akses kemudahan, bisa luwes cepat, harga terjangkau ya cocok, makanya makin banyak perumahan dekat daerah stasiun," jelasnya.

Yoana melihat tren hunian di dekat stasiun KRL bakal makin tinggi permintaannya. Kawasan yang diincar pengembang antara lain, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Bekasi.

Menurutnya, bila tren hunian ini tak jauh dari tipe rumah 36 atau 45 dengan luas bangunan di bawah 90 meter persegi. Ada juga tipe diatas 45 dengan luas tanah di atas 90, namun jumlahnya terbatas.

"Lahan makin sempit tapi permintaan tinggi, ya pengembang pinter ‎incar lahan dekat stasiun, 100 meter, 500 meter. Atau paling jauh 3 sampai 4 kilometer dari stasiun. Itu yang banyak dicari," jelasnya.

Saat ini sudah banyak perumahan di kawasan penyangga dekat dengan stasiun, misalnya di stasiun Citayam yang disekitarnya sudah ada beberapa perumahan seperti The Marsaid Residence yang berjarak sekitar 1 kilometer dari stasiun.

Tak hanya Citayam dan Bogor daerah lain yang banyak diincar untuk hunian dekat stasiun adalah Depok. Kota penyangga yang dekat dengan pusat kota ini memang selalu menjadi incaran para pencari rumah.

Depok dikenal sebagai kota komuter karena di wilayah ini terdapat setidaknya lima stasiun KRL yang menjadi bagian dari jalur Commuter Line Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya. Indeks harga properti Depok menggeliat setelah ada peningkatan kualitas KRL.

Selain dengan mengetahui ‎Indeks harga hunian di sekitar stasiun kereta, Ike memberikan tips. Pertama harus benar-benar jeli dalam menentukan kriteria rumah.

Tujuan awal membeli rumah dekat dengan moda trasportasi KRL salah satunya karena pertimbangan harga yang lebih terjangkau. Jadi, saat menentukan kriteria rumah sebaiknya di sesuaikan dengan kemampuan keuangan.

"Jangan tergoda dengan promo harga atau desain rumah yang bagus tapi harganya jauh lebih mahal," tambah Yoana

Kedua adalah dengan melakukan perbandingan. Ketiga dengan melakukan survei langsung ke lokasi jangan melihat dari gambar saja. "Selain bisa mengetahui langsung kondisi lingkungan perumahan, fasilitas dan potensi sekitar, konsumen juga bisa mengukur jarak tempuh dan mempelajari akses menuju stasiun," jelas Yoana. (Aprilia A Andyna)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0246 seconds (0.1#10.140)