Mencari Hunian Terjangkau Dekat Stasiun
Mencari Hunian Terjangkau Dekat Stasiun
A
A
A
MODA transportasi kereta api rel listrik (KRL) commuter line kini menjadi pilihan favorit para pekerja di Jabodetabek. Tidak mengherankan bila hunian dekat stasiun paling banyak diburu.
Jika menggunakan moda transportasi ini, para pekerja yang bertempat tinggal di daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi bisa sampai di tengah kota sekitar satu jam.
Seiring peningkatan pelayanan dan penambahan gerbong kereta,penikmat KRL juga terus bertambah. Dengan kemungkinan perjalananyang bisa dilaju para pekerja, mencari rumah di sekitar stasiun juga menjadi pilihan utama ketimbang harus menyewa apartemen di Jakarta.
Kawasan yang mengalamilonjakan besar untuk hunian adalah Tangerang, seperti Parung Panjang.Sebagian besar kawasan perbatasan Bogor ini masih menjadi kantong utama pengembangan rumah menengah bawah dengan kisaran harga Rp300 juta.
Menurut pengamat properti Bagus Mulia Irawan, perkembangan daerah Parung Panjang sangat pesat. Kota ini bahkan tidak lagi sekadar kota penyangga Ibu Kota, tetapi juga tempat para pekerja commuter di Jakarta tinggal.
Bagus menambahkan meningkatnya kawasan ParungPanjang sebagai hunian bisa dilihatdari banyaknya para pengembang besar yang melirik daerah tersebut sebagai potensi pertumbuhan properti yang bagus.
Salah satu pengembang yang memasarkan hunian terjangkau dandekat stasiun adalah Greenwoods Group yang mengembangkan proyek perumahan berjarak 15 menit dari Stasiun Parung Panjang. “Dari Stasiun Parung Panjang ke Stasiun Tanah Abang bisa ditempuh sekitar 45 menit. Kemudahan akses ini yang kami tawarkan kepada calonpembeli,” ungkap Direktur Greenwoods Group Antonius Congles.
Ongkos yang dikeluarkan puncukup terjangkau, hanya Rp4.000 per sekali perjalanan dari Stasiun Parang Panjang ke Stasiun Tanah Abang. Artinya, moda transportasi KRL sangat ekonomis dan hanya mengeluarkan dana Rp8.000 untuk perjalanan pergi-pulang.
Faktor lain yang ditawarkan hunian dekat stasiun adalah harga rumah. Dengan rata-rata penghasilan Rp5 juta-Rp10 juta perbulan, profesional muda dan milenial bisa membeli hunian di kawasan Parung Panjang.
Di sini rumah bertipe terkecil23/66 ditawarkan dengan harga Rp218 juta. Terlebih, Anda bisa mengangsurnya dalam jangka waktu 5-10 tahun. “Rumah terkecil bisa dibeli dengan uang muka 5% yangbisa dicicil 6-12 kali tanpa bunga.Bayar kontan pun bisa dilakukan bertahap dalam jangka 6-24 bulan,”jelasnya.
Tidak hanya menawarkan tipeterkecil, Greenwoods juga menawarkan tipe lainnya, yaitu dua kamar tidur satu lantai (30/60 m2)dengan harga Rp250 juta dan dua kamar tidur dua lantai (40/60 m2) dengan harga Rp300 jutaan. (Aprilia s Andyna)
Jika menggunakan moda transportasi ini, para pekerja yang bertempat tinggal di daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi bisa sampai di tengah kota sekitar satu jam.
Seiring peningkatan pelayanan dan penambahan gerbong kereta,penikmat KRL juga terus bertambah. Dengan kemungkinan perjalananyang bisa dilaju para pekerja, mencari rumah di sekitar stasiun juga menjadi pilihan utama ketimbang harus menyewa apartemen di Jakarta.
Kawasan yang mengalamilonjakan besar untuk hunian adalah Tangerang, seperti Parung Panjang.Sebagian besar kawasan perbatasan Bogor ini masih menjadi kantong utama pengembangan rumah menengah bawah dengan kisaran harga Rp300 juta.
Menurut pengamat properti Bagus Mulia Irawan, perkembangan daerah Parung Panjang sangat pesat. Kota ini bahkan tidak lagi sekadar kota penyangga Ibu Kota, tetapi juga tempat para pekerja commuter di Jakarta tinggal.
Bagus menambahkan meningkatnya kawasan ParungPanjang sebagai hunian bisa dilihatdari banyaknya para pengembang besar yang melirik daerah tersebut sebagai potensi pertumbuhan properti yang bagus.
Salah satu pengembang yang memasarkan hunian terjangkau dandekat stasiun adalah Greenwoods Group yang mengembangkan proyek perumahan berjarak 15 menit dari Stasiun Parung Panjang. “Dari Stasiun Parung Panjang ke Stasiun Tanah Abang bisa ditempuh sekitar 45 menit. Kemudahan akses ini yang kami tawarkan kepada calonpembeli,” ungkap Direktur Greenwoods Group Antonius Congles.
Ongkos yang dikeluarkan puncukup terjangkau, hanya Rp4.000 per sekali perjalanan dari Stasiun Parang Panjang ke Stasiun Tanah Abang. Artinya, moda transportasi KRL sangat ekonomis dan hanya mengeluarkan dana Rp8.000 untuk perjalanan pergi-pulang.
Faktor lain yang ditawarkan hunian dekat stasiun adalah harga rumah. Dengan rata-rata penghasilan Rp5 juta-Rp10 juta perbulan, profesional muda dan milenial bisa membeli hunian di kawasan Parung Panjang.
Di sini rumah bertipe terkecil23/66 ditawarkan dengan harga Rp218 juta. Terlebih, Anda bisa mengangsurnya dalam jangka waktu 5-10 tahun. “Rumah terkecil bisa dibeli dengan uang muka 5% yangbisa dicicil 6-12 kali tanpa bunga.Bayar kontan pun bisa dilakukan bertahap dalam jangka 6-24 bulan,”jelasnya.
Tidak hanya menawarkan tipeterkecil, Greenwoods juga menawarkan tipe lainnya, yaitu dua kamar tidur satu lantai (30/60 m2)dengan harga Rp250 juta dan dua kamar tidur dua lantai (40/60 m2) dengan harga Rp300 jutaan. (Aprilia s Andyna)
(nfl)
Explore More