Kontribusi PNBP Terbesar, Freeport Indonesia Raih IMA Award

Senin, 25 November 2019 - 21:14 WIB
Kontribusi PNBP Terbesar, Freeport Indonesia Raih IMA Award
Kontribusi PNBP Terbesar, Freeport Indonesia Raih IMA Award
A A A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) dianugerahi Indonesia Mining Association (IMA) Awards 2019 untuk kategori kontribusi terbesar kepada negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sebagai bentuk apresiasi kepada anggota perusahaan tambang dan industri pendukung atas kinerja yang dihasilkan, gelaran IMA Awards 2019 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang juga menerima penghargaan tertinggi bidang pertambangan ESDM karena telah mendukung industri pertambangan dalam negeri.

Sementara Freeport Indonesia memenangkan kontribusi terbesar PNBP, dimana kontribusinya terhadap target PNBP Nasional lebih dari 10% atau sebesar Rp 4,2 triliun. Kontribusi ini mengalami kenaikan 51% dari tahun kemarin sebesar Rp 2,02 triliun.

Kontribusi besar dari PTFI ini mendorong realisasi PNBP Indonesia pada tahun 2018 di sektor pertambangan mineral dan batubara mencapai Rp 32,2 triliun. Keputusan untuk menempatkan PTFI di peringkat pertama diambil oleh tim penilai dan tim teknis yang terdiri dari perwakilan dari praktisi pertambangan serta Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

PTFI juga mendapatkan penghargaan pada kategori perusahaan yang melakukan Program Pengembangan Masyarakat terbaik. Kategori ini merupakan kategori yang baru ada di tahun 2019. PTFI memiliki setidaknya enam program pengembangan masyarakat, antara lain adalah program pendidikan, program kesehatan, program tingkat pendapatan riil/pekerjaan, program kemandirian ekonomi, program sosial dan budaya, serta program infrastruktur.

Komitmen PTFI untuk Indonesia melalui keenam program tersebut dan kontribusi pada PNBP Indonesia telah mengantarkan PTFI membawa pulang dua penghargaan IMA Awards. IMA Awards adalah bentuk apresiasi kepada perusahaan tambang anggota IMA yang telah berkontribusi terhadap negara, lingkungan, keselamatan kerja, serta masyarakat lingkar tambang.

"Pemberian penghargaan ini, sebagi dorongan semangat kepada perusahaan anggota IMA untuk berkontribusi lebih baik lagi kepada negara dan masyarakat," ujar Ketua IMA Ido Hutabarat.

Program Pendidikan PTFI dilaksanakan dengan mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi pada tahun 2013 yang dibangun di dalam area industri PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana. Institut ini didirikan dengan tujuan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi siswa pramagang serta magang.

Sejauh ini, per Juli 2019, IPN telah melatih lebih dari 4.000 pemagang, di mana mayoritas bekerja di PTFI dan perusahaan-perusahaan mitranya. Sisanya bekerja di perusahaan lain maupun menjadi entrepreneur.

Malaria Center dan Klinik Terapung adalah Program Kesehatan PTFI yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Mimika, LPMAK, dan sejumlah pihak lainnya dengan membangun Malaria Center memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penularan malaria di Papua khususnya di Kabupaten Mimika.

Malaria Center berhasil menurunkan jumlah penderita malaria sejak tahun 2013. Sedangkan ‘Klinik Terapung' membuka akses kesehatan kepada masyarakat Papua untuk layanan pemeriksaan kesehatan, pengobatan umum dan spesialistik, dan vaksinasi atau imunisasi. Juga layanan lainnya seperti pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan kesehatan, pelayanan rujukan terbatas, pemeriksaan laboratorium penunjang, pelatihan petugas medik, serta membantu pengiriman logistik medis.

Program Tingkat Pendapatan Riil/Pekerjaan diimplementasikan oleh PTFI bermitra dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan Rumah Kreatif BUMN di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Melalui program ini, sebuah usaha perkebunan rakyat di area SP-12, Distrik Kuala Kencana telah dirintis seluas puluhan hektar dan sejauh ini telah ditanami 10 ribu pohon Kakao. Disamping itu Koperasi Kopi Amungme dan Pertanian Kelapa serta Kakao berjalan dengan dukungan dari PTFI.

PTFI juga mendorong program kemandirian ekonomi melalui Komunitas kerajinan rajutan noken. PTFI beserta mitranya melakukan pendampingan masyarakat untuk inovasi dalam pengolahan benang serat kayu. Komunitas ini kemudian telah memiliki Koperasi Serba Usaha (KSU) bernama "Kangguru Jaya” serta sanggar Noken dan kios untuk mendukung keberlangsungan produk kerajinan rajutan noken yang dimiliki mereka.

Untuk Program Sosial & Budaya PTFI mendirikan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe untuk mendukung pelestarian budaya suku Kamoro. Nama dari yayasan ini memiliki arti pengukir muda Kamoro. PTFI juga mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Kamoro Kakuru (Festival Kamoro) untuk membawa ukiran serta seni budaya Kamoro agar lebih dikenal masyarakat luas baik dalam dan luar negeri.

Program infrastruktur PTFI telah membangun dua lapangan terbang perintis. Pembangunan ini sebagai bagian dari komitmen sosial melalui Program Pengembangan 3 Desa yang meliputi Waa-Banti, Aroanop, dan Tsinga. Lapangan terbang lainnya yang tengah dibangun melalui program ini adalah lapangan terbang perintis di Desa Ombani, Aroanop.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8000 seconds (0.1#10.140)