PLTP Sokoria Andalan Baru Sistem Kelistrikan EBT di Flores

Kamis, 28 November 2019 - 16:27 WIB
PLTP Sokoria Andalan Baru Sistem Kelistrikan EBT di Flores
PLTP Sokoria Andalan Baru Sistem Kelistrikan EBT di Flores
A A A
ENDE - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sokoria secara bertahap akan memasok listrik untuk wilayah Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai Februari 2020. Saat ini pembangkit yang dikembangkan oleh PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI) itu sedang dalam tahap pembangunan dengan progres mencapai 50%.

Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Flores PLN Lambok R Siregar mengatakan, panas bumi di Pulau Flores merupakan salah satu andalan sumber energi terbarukan yang sangat potensial dikembangkan. Di Flores dan sekitarnya penggunaan energi baru dan terbarukan saat ini sudah mencapai 18,29% dan ditargetkan mencapai 23% pada 2024.

"Salah satu pasokan EBT terbesar berasal dari PLTP Sokoria yang totalnya mencapai 30 Megawatt (MW) pada lima tahun mendatang. Untuk tahap pertama akan masuk ke sistem kelistrikan Flores sebesar 5 MW pada Februari 2020," kata Lambok di lokasi PLTP Sokoria, Desa Sokoria, Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende, NTT, Kamis (28/11/2019).

Dia menambahkan, saat ini komposisi bauran energi untuk kelistrikan di Flores berasal dari PLTU sebesar 10,35%, PLTD 48,7%, PLTMG 22,64%, PLTS 0,56%, PLTMH 4,28% dan PLTP 13,44%. Khusus untuk pembangkit EBT total mampu menghasilkan listrik sebesar 20 MW. Adapun daya mampu keseluruhan pembangkit di Flores mencapai 112 MW dari total kapasitas terpasang 190 MW. Sementara beban puncak mencapai 85 MW.

Lambok mengungkapkan, untuk memasok kelistrikan Flores dan sekitarnya, PLN akan menuntaskan jalur ransmisi di seluruh pulau dengan total mencapai 600 km. "Transmisi ini nantinya akan mengubungkan kelistrikan mulai dari Larantuka sampai Labuhan Bajo," ujar Lambok.

Sementara itu, Head of Corporate Affair PT Sokoria Geothermal Indonesia Syahrini Nuryanti mengatakan, pihaknya optimistis dapat memenuhi target penyelesaian pembangunan PLTP Sokoria pada Februari 2020. "Sekarang sedang tahap pembangunan dan konstruksi pembangkit. Kalau sumur geothermalnya sudah dilakkukan pemboran sejak 2017 lalu. Total sudah lima sumur yang dibor," ujar Syahrini.

Lebih lanjut terang dia, nantinya akan ada total tujuh sumur geothermal yang dioperasikan untuk memasok pembangkit listrik. Dia juga meyakini target kapasitas produksi sebesar 30 MW akan tercapai pada 2024.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6916 seconds (0.1#10.140)