Perry Proyeksikan Inflasi Akhir November Sebesar 0,18%
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memproyeksikan inflasi di akhir November cukup terjaga dan stabil, dengan di kisaran 0,18%. Dengan inflasi tahunan mencapai 3,1%.
"Inflasi akhir November cukup bauk, dikisaran 0,18% dan 3,1% secara tahunan," terang Perry dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2019).
Perhitungan Perry, sumbangan inflasi dipicu oleh kenaikan harga ayam ras dan telur. Sedangkan cabai menyumbang deflasi pada akhir November.
"Pemicu inflasi akhir November ini tidak jauh berbeda dengan yang saya ceritakan sebelumnya, masih soal harga ayam ras dan telur," jelasnya.
Untuk pertumbuhan ekonomi, Gubernur BI optimis tetap terjaga dan momentum pertumbuhan ekonomi terus berlanjut di tahun 2020.
Ia mengkalkulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 meningkat dalam kisaran 5,1%-5,5%. Inflasi tahun 2020 tetap terkendali sesuai sasaran 3,0%+1%. Defisit transaksi berjalan 2020 di dalam kisaran 2,5%-3% dari PDB, dimana surplus transaksi modal dan finansial tetap besar sehingga mendukung stabilitas eksternal.
"Inflasi akhir November cukup bauk, dikisaran 0,18% dan 3,1% secara tahunan," terang Perry dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2019).
Perhitungan Perry, sumbangan inflasi dipicu oleh kenaikan harga ayam ras dan telur. Sedangkan cabai menyumbang deflasi pada akhir November.
"Pemicu inflasi akhir November ini tidak jauh berbeda dengan yang saya ceritakan sebelumnya, masih soal harga ayam ras dan telur," jelasnya.
Untuk pertumbuhan ekonomi, Gubernur BI optimis tetap terjaga dan momentum pertumbuhan ekonomi terus berlanjut di tahun 2020.
Ia mengkalkulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 meningkat dalam kisaran 5,1%-5,5%. Inflasi tahun 2020 tetap terkendali sesuai sasaran 3,0%+1%. Defisit transaksi berjalan 2020 di dalam kisaran 2,5%-3% dari PDB, dimana surplus transaksi modal dan finansial tetap besar sehingga mendukung stabilitas eksternal.
(ven)