Besok Pengumuman Suku Bunga BI, Ini Bocoran dari Perry Warjiyo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, koordinasi antara pemerintah dan BI hingga saat ini sudah cukup baik dalam rangka menekan laju inflasi. Mengenai arah kebijakan suku bunga Oktober ini, baru akan diumumkan keputusannya besok (20/10) usai Rapat Dewan Gubernur BI.
"Dengan koordinasi fiskal dan moneter yang baik, inflasi Indonesia memang mengalami kenaikan, tapi lebih rendah dibandingkan negara-negara lain," ujar Perry dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global" di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurut Perry keputusan mengenai kenaikan suku bunga BI memang tidak seagresif negara-negara lain. Hanya saja, dia tidak menjelaskan secara eksplisit mengenai arah keputusan terkait suku bunga usai RDG besok.
"Kami akan terus mengarahkan kebijakan suku bunga, memastikan inflasi kembali ke sasaran, yakni tidak melebihi 4% di triwulan III- 2023. Ini juga demi mendorong daya beli masyarakat," ungkap Perry.
Tak hanya itu, dia juga memastikan bahwa BI akan terus melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas). Ini demi menjaga kestabilan rupiah dan tidak memicu imported inflation.
"BI melakukan intervensi di pasar spot, tunai, DNDF, dan juga di pasar SBN sekunder," pungkasnya.
"Dengan koordinasi fiskal dan moneter yang baik, inflasi Indonesia memang mengalami kenaikan, tapi lebih rendah dibandingkan negara-negara lain," ujar Perry dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global" di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurut Perry keputusan mengenai kenaikan suku bunga BI memang tidak seagresif negara-negara lain. Hanya saja, dia tidak menjelaskan secara eksplisit mengenai arah keputusan terkait suku bunga usai RDG besok.
"Kami akan terus mengarahkan kebijakan suku bunga, memastikan inflasi kembali ke sasaran, yakni tidak melebihi 4% di triwulan III- 2023. Ini juga demi mendorong daya beli masyarakat," ungkap Perry.
Tak hanya itu, dia juga memastikan bahwa BI akan terus melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas). Ini demi menjaga kestabilan rupiah dan tidak memicu imported inflation.
"BI melakukan intervensi di pasar spot, tunai, DNDF, dan juga di pasar SBN sekunder," pungkasnya.
(uka)