Inflasi Bulan November Capai 0,14%
Inflasi Bulan November Capai 0,14%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi selama bulan November 2019 mencapai 0,14%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,60. Angka inflasi ini meningkat dibanding periode bulan Oktober sebesar 0,02%, dan September yang mengalami deflasi 0,27%.
Kepala BPS, Suhariyanto, menerangkan dengan angka inflasi 0,14%, maka inflasi kalender (Januari-November 2019) mencapai 2,37%. Adapun inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 3,00%.
"Angka inflasi November 0,14%, inflasi kalender 2,37%, dan inflasi tahunan sebesar 3,00%. Melihat angka inflasi ini maka target inflasi akan tercapai," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Angka inflasi ini, kata Suhariyanto, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. BPS pun optimis angka inflasi ini bakal tetap terjaga sampai akhir tahun.
Pemerintah sendiri telah menargetkan inflasi tahun ini sebesar 3,5% plus minus 1%.
Angka inflasi November disebabkan oleh kenaikan beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,37%; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,25%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,12%; sandang 0,03%; kesehatan 0,23%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02%. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07%.
Catatan BPS, dari 82 kota di seluruh Indonesia, inflasi terjadi di 57 kota dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado Sulawesi Utara sebesar 3,30%, dengan IHK140,49. Inflasi terendah di Malang Jawa Timur sebesar 0,01%, dengan IHK sebesar 136,92.
Untuk deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,06%, dengan IHSK sebesar 146,21. Deflasi terendah terjadi di Denpasar Bali dan Batam Kepulauan Riau sebesar 0,01%, dengan IHK masing-masing sebesar 137,96 dan 133,54.
Kepala BPS, Suhariyanto, menerangkan dengan angka inflasi 0,14%, maka inflasi kalender (Januari-November 2019) mencapai 2,37%. Adapun inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 3,00%.
"Angka inflasi November 0,14%, inflasi kalender 2,37%, dan inflasi tahunan sebesar 3,00%. Melihat angka inflasi ini maka target inflasi akan tercapai," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Angka inflasi ini, kata Suhariyanto, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. BPS pun optimis angka inflasi ini bakal tetap terjaga sampai akhir tahun.
Pemerintah sendiri telah menargetkan inflasi tahun ini sebesar 3,5% plus minus 1%.
Angka inflasi November disebabkan oleh kenaikan beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,37%; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,25%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,12%; sandang 0,03%; kesehatan 0,23%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02%. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07%.
Catatan BPS, dari 82 kota di seluruh Indonesia, inflasi terjadi di 57 kota dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado Sulawesi Utara sebesar 3,30%, dengan IHK140,49. Inflasi terendah di Malang Jawa Timur sebesar 0,01%, dengan IHK sebesar 136,92.
Untuk deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,06%, dengan IHSK sebesar 146,21. Deflasi terendah terjadi di Denpasar Bali dan Batam Kepulauan Riau sebesar 0,01%, dengan IHK masing-masing sebesar 137,96 dan 133,54.
(ven)
Explore More