Kinerja Tiga BUMN Ini Jadi Sorotan Menteri Erick Thohir
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku, bakal terus memantau kinerja perusahaan pelat merah khususnya yang sempat mengalami pergantian direksi. Di antaranya yakni performa BUMN sektor perbankan yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, PT. Garuda Indonesia dan PT PANN (Pesero).
"Rabu ini saya akan review BTN, saya ingin rapikan BUMN yang ada, keluarkan peraturan menteri yang sehat untuk BUMN," ujar Erick Thohir di Gedung DPR, Senin (2/12/2019).
Lebih lanjut dia menerangkan, bakal meninjau kinerja Garuda Indonesia dikarenakan beberapa sektor kinerja bisnis yang bisa memberatkan perseroan. "Saya review Garuda. Gapura itu gak usah Garuda, harusnya di AP aja. Kenapa harus ada overlaping yang akhirnya kontraproduktif," jelasnya.
Dia menambahkan, bakal mengubah bisnis model yang harus diperbaiki agar BUMN menjadi fondasi kuat dalan menyumbang perekonomian. "Karena kami bukan hanya sekedar selesaikan tugas yang kita tidak tahu. Tapi bagaimana kita siapkan fondasi agar ke depan siapapun bisa jalankan BUMN secara transparan profesional dan lebih baik," tegasnya.
Sambung Erick mengungkapkan, tantangan global ke depan makin berat. Perusahaan-perusahaan BUMN harus bisa berbicara banyak di kancah internasional. “Ketika bicara era disrupsi seperti ini, yang namanya industri perbankan sendiri 10 tahun ke depan juga kita tidak tahu gimana nasibnya dengan yang namanya e-payment dan lain-lain,” ungkap dia.
"Rabu ini saya akan review BTN, saya ingin rapikan BUMN yang ada, keluarkan peraturan menteri yang sehat untuk BUMN," ujar Erick Thohir di Gedung DPR, Senin (2/12/2019).
Lebih lanjut dia menerangkan, bakal meninjau kinerja Garuda Indonesia dikarenakan beberapa sektor kinerja bisnis yang bisa memberatkan perseroan. "Saya review Garuda. Gapura itu gak usah Garuda, harusnya di AP aja. Kenapa harus ada overlaping yang akhirnya kontraproduktif," jelasnya.
Dia menambahkan, bakal mengubah bisnis model yang harus diperbaiki agar BUMN menjadi fondasi kuat dalan menyumbang perekonomian. "Karena kami bukan hanya sekedar selesaikan tugas yang kita tidak tahu. Tapi bagaimana kita siapkan fondasi agar ke depan siapapun bisa jalankan BUMN secara transparan profesional dan lebih baik," tegasnya.
Sambung Erick mengungkapkan, tantangan global ke depan makin berat. Perusahaan-perusahaan BUMN harus bisa berbicara banyak di kancah internasional. “Ketika bicara era disrupsi seperti ini, yang namanya industri perbankan sendiri 10 tahun ke depan juga kita tidak tahu gimana nasibnya dengan yang namanya e-payment dan lain-lain,” ungkap dia.
(akr)