Tahun Depan, CPRO Genjot Produk Pakan Hewan Peliharaan
A
A
A
JAKARTA - Produsen makanan olahan udang dan ikan, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO), berkomitmen mengembangkan produk pakan kucing dan anjing dengan merek BOLT pada 2020. Hal ini didorong tingginya pertumbuhan bisnis Divisi Petfood perseroan sebesar 55% dibandingkan tahun lalu.
Direktur CPRO, Hendri Laiman, mengatakan, pada awal 2019, CPRO melalui anak usahanya PT Central Windu Sejati, kembali meluncurkan makanan kucing yang diproduksi di Sepanjang-Sidoarjo dengan merek CLEO. Merek diproyeksikan akan menyusul kesuksesan BOLT bersama dengan HIRO, merek premium dikategori makanan ikan koi yang tahun ini berhasil mempenetrasi pangsa pasar ikan hias premium.
"Ketiga merek andalan ini akan menjadi tulang punggung pertumbuhan bisnis Divisi Petfood, yang diproyeksikanakan tumbuh 30% di tahun 2020," kata Hendri di Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Selain itu, jelas Hendri, pihaknya berencana melakukan ekspansi kapasitas pabrik pakan ikan apung dan pakan hewan peliharaan pada tahun 2020. Seperti yang pernah mereka sampaikan sebelumnya, permintaan akan pakan ikan apung kerap melampaui kapasitas pabrik CPRO. "Investasinya sekitar Rp50 miliar dengan penambahan kapasitas hingga 40.000 ton," ungkap Hendri.
Sampai pada kuartal ketiga tahun ini, CPRO telah membukukan penjualan sebesar Rp5,5 triliun, sedikit lebih rendah dari penjualan kuartal ketiga tahun 2018 sebesar Rp5,6 triliun. Meski demikian, pencapaian EBITDA hingga kuartal ketiga pada 2019 mencapai Rp458 miliar, naik 17% dari Rp390 miliar dari tahun 2018.
Peningkatan EBITDA ini melanjutkan tren perbaikan hasil kinerja CPRO dalam beberapa tahun terakhir. Tepatnya EBITDA pada 2018 sebesar Rp536 miliar, juga meningkat 15% dari pencapaian EBITDA tahun 2017 sebesar Rp465 miliar.
"Meski EBITDA CPRO pada 2019 diproyeksikan akan mencapai target di kisaran Rp600 miliar-650 miliar, pencapaian EBITDA pada penghujung 2019 dan 2020 diprediksi akan tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor," sebut Hendri.
Direktur CPRO, Hendri Laiman, mengatakan, pada awal 2019, CPRO melalui anak usahanya PT Central Windu Sejati, kembali meluncurkan makanan kucing yang diproduksi di Sepanjang-Sidoarjo dengan merek CLEO. Merek diproyeksikan akan menyusul kesuksesan BOLT bersama dengan HIRO, merek premium dikategori makanan ikan koi yang tahun ini berhasil mempenetrasi pangsa pasar ikan hias premium.
"Ketiga merek andalan ini akan menjadi tulang punggung pertumbuhan bisnis Divisi Petfood, yang diproyeksikanakan tumbuh 30% di tahun 2020," kata Hendri di Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Selain itu, jelas Hendri, pihaknya berencana melakukan ekspansi kapasitas pabrik pakan ikan apung dan pakan hewan peliharaan pada tahun 2020. Seperti yang pernah mereka sampaikan sebelumnya, permintaan akan pakan ikan apung kerap melampaui kapasitas pabrik CPRO. "Investasinya sekitar Rp50 miliar dengan penambahan kapasitas hingga 40.000 ton," ungkap Hendri.
Sampai pada kuartal ketiga tahun ini, CPRO telah membukukan penjualan sebesar Rp5,5 triliun, sedikit lebih rendah dari penjualan kuartal ketiga tahun 2018 sebesar Rp5,6 triliun. Meski demikian, pencapaian EBITDA hingga kuartal ketiga pada 2019 mencapai Rp458 miliar, naik 17% dari Rp390 miliar dari tahun 2018.
Peningkatan EBITDA ini melanjutkan tren perbaikan hasil kinerja CPRO dalam beberapa tahun terakhir. Tepatnya EBITDA pada 2018 sebesar Rp536 miliar, juga meningkat 15% dari pencapaian EBITDA tahun 2017 sebesar Rp465 miliar.
"Meski EBITDA CPRO pada 2019 diproyeksikan akan mencapai target di kisaran Rp600 miliar-650 miliar, pencapaian EBITDA pada penghujung 2019 dan 2020 diprediksi akan tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor," sebut Hendri.
(ven)