Pengoperasian LRT-MRT Dongkrak Harga Properti

Rabu, 18 Desember 2019 - 12:05 WIB
Pengoperasian LRT-MRT Dongkrak Harga Properti
Pengoperasian LRT-MRT Dongkrak Harga Properti
A A A
JAKARTA - Beroperasinya sejumlah transportasi umum seperti Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading dan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta turut mendongkrak harga hunian di dalam kota maupun di beberapa kota penyangga.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan bahwa sistem transportasi massal dalam kota memiliki dampak yang sangat nyata pada kenaikan harga properti. Keberadaan koridor transportasi baru atau perubahan sistem transportasi massal akan meningkatkan potensi investasi properti di suatu wilayah.

“Mulai beroperasinya LRT Jakarta akan mendongkrak harga properti karena akan meningkatkan konektivitas, akses masyarakat, dan mengurangi waktu perjalanan. Walaupun baru memiliki rute sepanjang 5,8 km namun dengan mulai beroperasinya LRT Jakarta ini maka investasi properti di sekitar wilayah Rawamangun, Pulomas dan Kelapa Gading akan ikut terkerek naik,” kata Marine di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan Rumah.com Property Index (RPI), pasar properti DKI Jakarta mulai menunjukkan adanya tren kenaikan setelah sempat stagnan dalam satu tahun terakhir. RPI mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta berada pada angka 131,0 atau turun tipis sebesar 0,07% kuartal ke kuartal (q-o-q) pada kuartal III/2019.

“Data kenaikan menurut RPI ini jauh di atas rata-rata kenaikan per kuartal sepanjang 2018, sebesar 0,2%. Secara tahunan, kenaikan harga properti residensial di DKI Jakarta adalah sebesar 4%. Kenaikan secara tahunan ini masih sama dengan tahun lalu,” ungkap Marine.

Menggeliatnya harga properti di DKI Jakarta, terutama pada kuartal kuartal III/2019, tak lepas dari perkembangan infrastruktur transportasi umum massal. Setelah MRT resmi beroperasi pada April 2019 lalu, kemudian dilanjutkan ujicoba operasional LRT Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading pada bulan Juni 2019, di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Pulomas serta Rawamangun di Jakarta Timur yang kini telah beroperasi secara komersial.

“Apalagi kalau nanti LRT Jabodebek yang memiliki rute sampai ke daerah pinggiran Jakarta seperti Bogor, Depok dan Bekasi yang merupakan area industri utama di Jawa Barat sudah bisa beroperasi maka kehadiran kereta komuter layang dengan rangkaian gerbong pendek ini bisa menjadi solusi transportasi bagi warga komuter termasuk para pekerja,” paparnya. (Heru Febrianto)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6045 seconds (0.1#10.140)