IHSG Ditutup Kokoh Iringi Kejatuhan Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (18/12/2019) ditutup berdiri kokoh pada zona hijau untuk melanjutkan tren positif dalam beberapa hari terakhir. Hingga akhir sesi, IHSG menguat 42.90 poin atau setara 0.69% ke level 6,287.25.
Sebelumnya tren peningkatan bursa saham Tanah Air terus melaju hingga sesi siang, dimana naik 11,670 poin atau 0,187% menjadi 6.256,02. Raihan tersebut masih lebih baik dari penutupan Selasa (17/12) di posisi 6.244,35.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,41 triliun dengan 12,41 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp2,62 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp2,71 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp5,33 triliun. Tercatat sebesar 217 saham menguat, 232 melemah dan 159 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Siantar Top Tbk. (STTP) naik Rp300 menjadi Rp4.500, Waran Seri I Barito Pacific Tbk. (BRPT-W) bertambah Rp115 menjadi Rp1.130 dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) melonjak Rp96 ke posisi Rp482.
Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp325 menjadi Rp52.400, PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) menyusut Rp100 menjadi Rp1.000 serta PT Astra International Tbk. (ASII) lebih rendah Rp50 menjadi Rp6.900.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, kebanyakan pasar saham Asia jatuh pada perdagangan Rabu sore seiring meningkatnya risiko Brexit berakhir tanpa kesepakatan. Daratan China memperlihatkan tren negatif, dimana Komposit Shanghai turun 0,18% menjadi 3.017,04 sedangkan Komposit Shenzhen cenderung merata pada posisi 1.709,44.
Sedangkan indeks Hang Seng, Hong Kong menanjak naik 40.50 poin hingga berakhir pada level 27.884,21. Selanjutnya indeks Nikkei Jepang kehilangan 0,55% untuk menjadi 23.934,43 saat indeks Topix merosot 0,50% untuk bertengger di posisi 1.738,40.
Data ekspor Jepang menunjukkan pelemahan 7,9% pada bulan November dari tahun sebelumnya, untuk melanjutkan tren pelemahan selama 12 bulan berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeuy). Sementara indeks Kospi, Korea Selatan melonjak 0,25% menjadi 2.194,76.
Tren mendatar diperlihatkan bursa patokan Australia yakni ASX 200 untuk berada di level 6.851,40. Secara keseluruhan, indeks MSCI secara luas dari saham Asia Pasifik di luar Jepang cenderung bergerak mendatar.
Sebelumnya tren peningkatan bursa saham Tanah Air terus melaju hingga sesi siang, dimana naik 11,670 poin atau 0,187% menjadi 6.256,02. Raihan tersebut masih lebih baik dari penutupan Selasa (17/12) di posisi 6.244,35.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,41 triliun dengan 12,41 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp2,62 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp2,71 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp5,33 triliun. Tercatat sebesar 217 saham menguat, 232 melemah dan 159 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Siantar Top Tbk. (STTP) naik Rp300 menjadi Rp4.500, Waran Seri I Barito Pacific Tbk. (BRPT-W) bertambah Rp115 menjadi Rp1.130 dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) melonjak Rp96 ke posisi Rp482.
Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp325 menjadi Rp52.400, PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) menyusut Rp100 menjadi Rp1.000 serta PT Astra International Tbk. (ASII) lebih rendah Rp50 menjadi Rp6.900.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, kebanyakan pasar saham Asia jatuh pada perdagangan Rabu sore seiring meningkatnya risiko Brexit berakhir tanpa kesepakatan. Daratan China memperlihatkan tren negatif, dimana Komposit Shanghai turun 0,18% menjadi 3.017,04 sedangkan Komposit Shenzhen cenderung merata pada posisi 1.709,44.
Sedangkan indeks Hang Seng, Hong Kong menanjak naik 40.50 poin hingga berakhir pada level 27.884,21. Selanjutnya indeks Nikkei Jepang kehilangan 0,55% untuk menjadi 23.934,43 saat indeks Topix merosot 0,50% untuk bertengger di posisi 1.738,40.
Data ekspor Jepang menunjukkan pelemahan 7,9% pada bulan November dari tahun sebelumnya, untuk melanjutkan tren pelemahan selama 12 bulan berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeuy). Sementara indeks Kospi, Korea Selatan melonjak 0,25% menjadi 2.194,76.
Tren mendatar diperlihatkan bursa patokan Australia yakni ASX 200 untuk berada di level 6.851,40. Secara keseluruhan, indeks MSCI secara luas dari saham Asia Pasifik di luar Jepang cenderung bergerak mendatar.
(akr)