Gubernur BI Sebut Rupiah Bisa Terdampak Pemakzulan Trump
A
A
A
JAKARTA - DPR Amerika Serikat (AS) resmi memakzulkan Presiden Donald Trump. Lewat mekanisme voting yang digelar Rabu (18/12) malam waktu setempat. Mayoritas anggota DPR memilih untuk memakzulkan Trump karena penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres.
Menanggap ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, dinamika politik yang terjadi di Negara Adidaya tersebut tentu akan mempengaruhi pasar keuangan global dalam jangka pendek, khususnya pasar uang atau nilai tukar.
"Tentu akan mempengaruhi pasar kalangan global dari jangka pendek. Pemakzulan itu dalam jangka pendek akan mempengaruhi kondisi keuangan global, yaitu pada nilai tukar," ujar Perry di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Sementara, dampak gejolak politik AS terhadap perekonomian dalam negeri menurutnya sangat minim. Sebab, secara fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat. Hal tersebut dilihat dari angka inflasi yang relatif rendah, current account defisit (CAD) dan stabilitas terjaga dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5%.
"Alhamdulilah Indonesia pengaruhnya minimal. Dari pergerakan rupiah misalnya, nggak terlihat pengaruhnya yang signifikan, masih di sekitar Rp13.980-13.990/USD, pergerakan dari waktu ke waktu itu dari faktor teknikal," tuturnya.
Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya mengatakan akan mewaspadai perkembangan politik di AS tersebut. Gejolak politik pemakzulan Presiden AS Donald Trump ini menurutnya bisa membuat membuat ketidakpastian ekonomi global meningkat.
"Keputusan untuk memakzulkan Presiden Trump ini akan memberikan ketidakpastian yang tinggi dan mempengaruhi confidence para pelaku ekonomi," ujarnya.
Menanggap ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, dinamika politik yang terjadi di Negara Adidaya tersebut tentu akan mempengaruhi pasar keuangan global dalam jangka pendek, khususnya pasar uang atau nilai tukar.
"Tentu akan mempengaruhi pasar kalangan global dari jangka pendek. Pemakzulan itu dalam jangka pendek akan mempengaruhi kondisi keuangan global, yaitu pada nilai tukar," ujar Perry di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Sementara, dampak gejolak politik AS terhadap perekonomian dalam negeri menurutnya sangat minim. Sebab, secara fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat. Hal tersebut dilihat dari angka inflasi yang relatif rendah, current account defisit (CAD) dan stabilitas terjaga dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5%.
"Alhamdulilah Indonesia pengaruhnya minimal. Dari pergerakan rupiah misalnya, nggak terlihat pengaruhnya yang signifikan, masih di sekitar Rp13.980-13.990/USD, pergerakan dari waktu ke waktu itu dari faktor teknikal," tuturnya.
Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya mengatakan akan mewaspadai perkembangan politik di AS tersebut. Gejolak politik pemakzulan Presiden AS Donald Trump ini menurutnya bisa membuat membuat ketidakpastian ekonomi global meningkat.
"Keputusan untuk memakzulkan Presiden Trump ini akan memberikan ketidakpastian yang tinggi dan mempengaruhi confidence para pelaku ekonomi," ujarnya.
(fjo)