KOPNUC Wujudkan Ekspor Produk Wong Cilik ke Pasar China
A
A
A
BEKASI - Koperasi NU Circle Nusantara (KOPNUC) akhirnya merealisasikan kegiatan ekspor produk wong cilik ke pasar China. Produk yang diekspor berasal dari UMKM di Bangka Belitung, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pelepasan ekspor perdana produk UMKM ini disaksikan secara langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dari PLB E-Commerce hari ini.
"Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah SWT. KOPNUC bertindak sebagai agregator bisnis bersama PT PPI dan PT Sarinah akhirnya bisa meluncurkan ekspor perdana produk wong cilik melalui PLB E-Commerce di Marunda Center, Bekasi Jawa Barat," kata Ketua KOPNUC R Gatot Prio Utomo, di Bekasi, Kamis (19/12/2019).
Produk yang diekspor berupa kerupuk, lada, camilan, kue, roti, keripik singkong, karak, rengginang, gula-gula dan beberapa produk kerajinan dan fashion.
Ekspor perdana ini berkat dukungan dan kerja sama semua pihak seperti Kadin, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Aprindo, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Sarinah, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Uniair, dan dukungan pelaku usaha lainnya.
Meski diakui masih banyak kekurangan, terutama terkait dengan kualitas kemasan, pria yang akrab disapa Gus Pu ini mengaku ekspor perdana ini menunjukkan komitmen KOPNUC, pemerintah dan semua pihak dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan pemanfaatan marketplace global.
"Ekspor produk wong cilik ini akan menandai gerakan ekonomi warga Nahdliyin di lapis paling bawah. Satu jenis saja produk yang berhasil diekspor akan sangat berarti karena di sana ada ribuan jam kerja dan ratusan keluarga," katanya.
Sementara itu Ketua Dewan Pengawas KOPNUC Lily Wahid berharap pemerintah khususnya Kementrian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan membangun ekosistem ekspor produk wong cilik ini. Produk wong cilik ini jumlahnya jutaan. Mereka tidak bisa tiba-tiba mengekspor produknya ke luar negeri."Tugas kita, KOPNUC bersama pemerintah membangun ekosistem ekspor produk wong cilik ini. Kita harus membantu perijinan, permodalan, pelatihan SDM, pembinaan dan pendampingan. Produknya berkualitas, pelaku usahanya punya kapasitas, dan tata kelola administrasinya juga baik," kata adik kandung Gus Dur ini.
Jika ekosistem ini terbentuk, ujarnya, jutaan produk wong cilik akan menjadi kekuatan baru ekonomi Indonesia di masa depan.
Pelepasan ekspor perdana produk UMKM ini disaksikan secara langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dari PLB E-Commerce hari ini.
"Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah SWT. KOPNUC bertindak sebagai agregator bisnis bersama PT PPI dan PT Sarinah akhirnya bisa meluncurkan ekspor perdana produk wong cilik melalui PLB E-Commerce di Marunda Center, Bekasi Jawa Barat," kata Ketua KOPNUC R Gatot Prio Utomo, di Bekasi, Kamis (19/12/2019).
Produk yang diekspor berupa kerupuk, lada, camilan, kue, roti, keripik singkong, karak, rengginang, gula-gula dan beberapa produk kerajinan dan fashion.
Ekspor perdana ini berkat dukungan dan kerja sama semua pihak seperti Kadin, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Aprindo, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Sarinah, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Uniair, dan dukungan pelaku usaha lainnya.
Meski diakui masih banyak kekurangan, terutama terkait dengan kualitas kemasan, pria yang akrab disapa Gus Pu ini mengaku ekspor perdana ini menunjukkan komitmen KOPNUC, pemerintah dan semua pihak dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan pemanfaatan marketplace global.
"Ekspor produk wong cilik ini akan menandai gerakan ekonomi warga Nahdliyin di lapis paling bawah. Satu jenis saja produk yang berhasil diekspor akan sangat berarti karena di sana ada ribuan jam kerja dan ratusan keluarga," katanya.
Sementara itu Ketua Dewan Pengawas KOPNUC Lily Wahid berharap pemerintah khususnya Kementrian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan membangun ekosistem ekspor produk wong cilik ini. Produk wong cilik ini jumlahnya jutaan. Mereka tidak bisa tiba-tiba mengekspor produknya ke luar negeri."Tugas kita, KOPNUC bersama pemerintah membangun ekosistem ekspor produk wong cilik ini. Kita harus membantu perijinan, permodalan, pelatihan SDM, pembinaan dan pendampingan. Produknya berkualitas, pelaku usahanya punya kapasitas, dan tata kelola administrasinya juga baik," kata adik kandung Gus Dur ini.
Jika ekosistem ini terbentuk, ujarnya, jutaan produk wong cilik akan menjadi kekuatan baru ekonomi Indonesia di masa depan.
(fjo)