Konsorsium CAS Jadi Pemenang Proyek Pengembangan Bandara Komodo

Jum'at, 27 Desember 2019 - 12:11 WIB
Konsorsium CAS Jadi Pemenang Proyek Pengembangan Bandara Komodo
Konsorsium CAS Jadi Pemenang Proyek Pengembangan Bandara Komodo
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan telah resmi menetapkan Konsorsium Cardig Aero Service (CAS) menjadi pemenang lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Dari hasil lelang, kami telah menetapkan Konsorsium CAS sebagai badan usaha pemenang proyek Pengembangan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo. Konsorsium CAS beranggotakan PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi mengatakan, terpilihnya Konsorsium CAS menjadi pemenang proyek telah melalui proses seleksi ketat dari tim ahli diantaranya: Profesor Wihana, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Ellen Tangkudung, Ketua YLKI Tulus Abadi, Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman, Tommy Soetomo, Sesditjen Perhubungan Udara Nur Isnis, dan lain-lain.

"Pemenang lelang tentunya yang memiliki kompetensi yang baik dan berpengalaman dalam membangun dan mengelola Bandara. Sehingga diharapkan kinerja dan pelayanan di Bandara Labuan Bajo semakin meningkat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/12/2019).

Budi menjelaskan, proyek pengembangan bandara dengan skema KPBU dilakukan dalam rangka mendorong partisipasi badan usaha untuk turut serta membangun dan memberikan pelayanan infrastruktur transportasi di Indonesia yang dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat, khususnya di Labuan Bajo yang menjadi salah satu dari 5 "Bali Baru" yang tengah disiapkan Pemerintah menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Selain itu, KPBU menjadi suatu cara pembiayaan alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan anggaran terhadap APBN, di tengah anggaran APBN yang terbatas, sementara di sisi lain kebutuhan pembangunan infrastruktur terus meningkat, mengingat konektivitas merupakan urat nadi dari Indonesia yang menghubungkan seluruh pulau-pulau di Indonesia dan dapat meningkatkan perekonomian dan daya saing bangsa.

Sementara terkait Penandatangan perjanjian KPBU rencananya akan dilaksanakan pada awal Januari 2020, setelah selesai masa sanggah dan konsorsium telah mendaftar melalui sistem OSS untuk menjadi Badan Hukum Indonesia. Harapannya penandatanganan perjanjian jaminan antara Badan Usaha Pemenang Proyek dengan Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dapat dilakukan dihadapan Presiden Joko Widodo.

Pemerintah menargetkan untuk meningkatkan jumlah penumpang pertahunnya sampai dengan 4 juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton tahun 2044 sehingga semakin meningkatkan konektivitas nasional maupun internasional.

Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan meliputi : Merancang, membangun, dan membiayai pembangunan fasilitas sisi darat, udara, dan pendukung; Mengoperasikan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo selama masa kerja sama selama 25 tahun; dan Memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo Labuan Bajo selama masa kerja sama.

Pada saat masa kerja sama berakhir, Badan Usaha wajib Menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo Labuan Bajo kepada Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara.

Nilai investasi untuk pengelolaan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo sebesar Rp1,2 triliun dan estimasi total nilai biaya operasional selama 25 tahun Rp5,73 triliun. Selanjutnya, Pengelola Bandar Udara Komodo memiliki kewajiban membayar Konsesi dimuka Rp5 miliar dan Konsesi Tahunan dari Pendapatan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo sebesar 2,5%, dengan pembayaran bertahap 2 kali setiap tahun yang kemudian akan meningkat per tahun dengan kenaikan 5% dari biaya konsesi tahun sebelumnya, serta Clawback sebesar 50%.

Proses kegiatan KPBU ini dimulai dengan Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) pertama yang dihadiri oleh 100 Badan Usaha dan Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) kedua yang dihadiri oleh 70 Badan Usaha. Badan usaha yang menghadiri kegiatan Penjajakan Minat Pasar ini terdiri dari Badan Usaha lokal dan internasional.

Selama proses pemilihan Badan Usaha pengelola Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Panitia Pengadaan didampingi oleh Konsultan Pendamping Transaksi dari PT Surveyor Indonesia (Persero).
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5642 seconds (0.1#10.140)