Bukalapak Siapkan Sumber Daya Hingga 100 Tahun ke Depan
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan teknologi Bukalapak merayakan hari jadinya yang ke-10 tahun ini. CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, mengatakan bahwa Bukalapak berhasil melewati milestone 10 tahun dengan pencapaian performa bisnis dan dampak yang luar biasa.
"Hanya 4% perusahaan yang bisa bertahan lewat dari 10 tahun, lebih jarang lagi perusahaan yang menjadi unicorn. Saat ini hanya ada sekitar 433 unicorn, decacorn, dan hectocorn di seluruh dunia," kata Rachmat, Jumat (10/1/2020).
Rachmat menuturkan, tahun 2019 Bukalapak membukukan catatan keuangan yang baik dengan valuasi perusahaan mencapai US$2.5 miliar. Jumlah transaksi Bukalapak pada 2019 juga meningkat 60% dari tahun lalu dengan jumlah pengguna aktif berjumlah lebih dari 70 juta pengguna dan kunjungan aplikasi Bukalapak dikunjungi lebih dari 420 juta kali perbulan.
Bukalapak mencatat peningkatan transaksi sebesar 30% dibandingkan dengan transaksi periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini sekaligus menjadi transaksi tertinggi sepanjang 10 tahun Bukalapak.
Rachmat Kaimuddin dipilih oleh para founders Bukalapak untuk menjadi CEO Bukalapak yang baru, dia menargetkan pertumbuhan Bukalapak di tahap selanjutnya yaitu menjadi perusahaan yang bisa bertahan lebih dari 100 tahun, yang probabilitasnya hanya 0.0045%.
Untuk mencapai hal tersebut, Rachmat akan fokus pada pengelolaan perusahaan pada tiga hal, yakni memastikan Bukalapak menjadi organisasi yang sustainable, memiliki sumber daya yang kuat dan memberikan manfaat kepada semua stakeholders; business partners, pemegang saham, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Kedua, Bukalapak terus memperluas jangkauan UMKM secara nasional, dan internasional, online dan offline, melalui teknologi dan inovasi, dan; ketiga, menjadikan Bukalapak tempat bagi para talenta kebanggaan tanah air untuk belajar, berkarya dan bermanfaat bagi bangsa.
"Hanya 4% perusahaan yang bisa bertahan lewat dari 10 tahun, lebih jarang lagi perusahaan yang menjadi unicorn. Saat ini hanya ada sekitar 433 unicorn, decacorn, dan hectocorn di seluruh dunia," kata Rachmat, Jumat (10/1/2020).
Rachmat menuturkan, tahun 2019 Bukalapak membukukan catatan keuangan yang baik dengan valuasi perusahaan mencapai US$2.5 miliar. Jumlah transaksi Bukalapak pada 2019 juga meningkat 60% dari tahun lalu dengan jumlah pengguna aktif berjumlah lebih dari 70 juta pengguna dan kunjungan aplikasi Bukalapak dikunjungi lebih dari 420 juta kali perbulan.
Bukalapak mencatat peningkatan transaksi sebesar 30% dibandingkan dengan transaksi periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini sekaligus menjadi transaksi tertinggi sepanjang 10 tahun Bukalapak.
Rachmat Kaimuddin dipilih oleh para founders Bukalapak untuk menjadi CEO Bukalapak yang baru, dia menargetkan pertumbuhan Bukalapak di tahap selanjutnya yaitu menjadi perusahaan yang bisa bertahan lebih dari 100 tahun, yang probabilitasnya hanya 0.0045%.
Untuk mencapai hal tersebut, Rachmat akan fokus pada pengelolaan perusahaan pada tiga hal, yakni memastikan Bukalapak menjadi organisasi yang sustainable, memiliki sumber daya yang kuat dan memberikan manfaat kepada semua stakeholders; business partners, pemegang saham, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Kedua, Bukalapak terus memperluas jangkauan UMKM secara nasional, dan internasional, online dan offline, melalui teknologi dan inovasi, dan; ketiga, menjadikan Bukalapak tempat bagi para talenta kebanggaan tanah air untuk belajar, berkarya dan bermanfaat bagi bangsa.
(akn)