Wisata Jelajah Pulau, DTech Luncurkan Aplikasi Pemesanan Transportasi Laut
A
A
A
JAKARTA - Mendukung peningkatan pariwisata nasional, PT DTech Solusi Bisnis meluncurkan platform online atau aplikasi cGO untuk pemesanan transportasi laut. Aplikasi ini akan membantu wisatawan asing dan dalam negeri yang ingin memesan kapal pesiar, kapal phinisi, kapal nelayan, kapal wisata pulau, transportasi feri dan layanan pemandu wisata di seluruh Indonesia.
CEO cGO Ngadiman Sudiaman mengatakan, pengembangan pariwisata di Indonesia cukup pesat. Indonesia menduduki peringkat ke-9 di dunia dalam hal perkembangan pariwisata. Bahkan, pariwisata ini merupakan salah satu dari lima industri teratas yang akan mendapat manfaat dari perkembangan milenial. Saat ini turis asing terbanyak berasal dari China, Eropa, dan ASEAN.
"Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, Indonesia telah mencapai lebih dari 15 Juta pengunjung dengan ukuran pasar yang diperkirakan sebesar USD17 miliar pada 2018. Dari prediksi The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), turis asing Indonesia diperkirakan mencapai hampir 32 juta pada 2023," kata Ngadiman di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dengan visi mendorong perkembangan industri maritim, perdagangan, dan pariwisata, cGO menyediakan akses untuk menjelajahi dan menikmati pesona kepulauan Indonesia melalui platform lokal secara terjangkau, aman, nyaman, serta mengeliminasi kendala yang sering muncul dalam penggunaan sistem reservasi tradisional, antara pihak penyedia layanan dan pelanggan.
"Kami ingin membuat aplikasi yang aman dan nyaman, bersama dengan harga tetap dan dapat menghilangkan kerumitan konvensional sistem pemesanan tradisional. Dengan harga yang terjangkau, kami berharap jumlah wisatawan akan meningkat dan pariwisata Indonesia dapat berkembang berkembang," ujarnya.
Melalui aplikasi ini, jelas dia, pelanggan akan dapat membandingkan semua moda transportasi air dan wisata ke tujuan di seluruh negeri. Tarif real-time diharapkan dapat membantu pelanggan dalam memutuskan transportasi sesuai dengan anggaran mereka. Setiap operator dan brand di cGO terdaftar dan diaudit untuk memberikan informasi yang lengkap dan akurat tanpa biaya tersembunyi. Platform ini juga memastikan keamanan dalam gateway pembayaran, mengedepankan keamanan privasi data pelanggan. cGO cocok digunakan untuk jalan-jalan, bulan madu, acara komunitas, liburan, dan berpetualang.
Dalam meningkatkan pelayanannya, cGO berkolaborasi dengan usaha kecil dan menengah serta agen perjalanan dan wisata menengah, termasuk Dtour Travel Services, Pelabuhan Marina Ancol dan pemilik kapal lokal dan internasional dalam upaya memberdayakan ekonomi lokal. CGO juga berkontribusi untuk melestarikan ekosistem laut melalui kolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, cGO menggandeng komunitas lokal dalam penanganan masalah sampah di perairan Indonesia atau Zero Waste Island. Saat ini, cGO memiliki lebih dari 20 armada di Jakarta, Bali, dan Labuan Bajo.
"Kami ingin memudahkan proses antara pedagang dan pengguna dan meningkatkan pengalaman perjalanan mereka dengan kapal pesiar, kapal dan feri di Indonesia. Kami juga berharap cGO dapat menjembatani kedua pihak dan mendorong pariwisata dalam mengeksplorasi kepulauan Indonesia yang indah," pungkas Ngadiman.
CEO cGO Ngadiman Sudiaman mengatakan, pengembangan pariwisata di Indonesia cukup pesat. Indonesia menduduki peringkat ke-9 di dunia dalam hal perkembangan pariwisata. Bahkan, pariwisata ini merupakan salah satu dari lima industri teratas yang akan mendapat manfaat dari perkembangan milenial. Saat ini turis asing terbanyak berasal dari China, Eropa, dan ASEAN.
"Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, Indonesia telah mencapai lebih dari 15 Juta pengunjung dengan ukuran pasar yang diperkirakan sebesar USD17 miliar pada 2018. Dari prediksi The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), turis asing Indonesia diperkirakan mencapai hampir 32 juta pada 2023," kata Ngadiman di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dengan visi mendorong perkembangan industri maritim, perdagangan, dan pariwisata, cGO menyediakan akses untuk menjelajahi dan menikmati pesona kepulauan Indonesia melalui platform lokal secara terjangkau, aman, nyaman, serta mengeliminasi kendala yang sering muncul dalam penggunaan sistem reservasi tradisional, antara pihak penyedia layanan dan pelanggan.
"Kami ingin membuat aplikasi yang aman dan nyaman, bersama dengan harga tetap dan dapat menghilangkan kerumitan konvensional sistem pemesanan tradisional. Dengan harga yang terjangkau, kami berharap jumlah wisatawan akan meningkat dan pariwisata Indonesia dapat berkembang berkembang," ujarnya.
Melalui aplikasi ini, jelas dia, pelanggan akan dapat membandingkan semua moda transportasi air dan wisata ke tujuan di seluruh negeri. Tarif real-time diharapkan dapat membantu pelanggan dalam memutuskan transportasi sesuai dengan anggaran mereka. Setiap operator dan brand di cGO terdaftar dan diaudit untuk memberikan informasi yang lengkap dan akurat tanpa biaya tersembunyi. Platform ini juga memastikan keamanan dalam gateway pembayaran, mengedepankan keamanan privasi data pelanggan. cGO cocok digunakan untuk jalan-jalan, bulan madu, acara komunitas, liburan, dan berpetualang.
Dalam meningkatkan pelayanannya, cGO berkolaborasi dengan usaha kecil dan menengah serta agen perjalanan dan wisata menengah, termasuk Dtour Travel Services, Pelabuhan Marina Ancol dan pemilik kapal lokal dan internasional dalam upaya memberdayakan ekonomi lokal. CGO juga berkontribusi untuk melestarikan ekosistem laut melalui kolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, cGO menggandeng komunitas lokal dalam penanganan masalah sampah di perairan Indonesia atau Zero Waste Island. Saat ini, cGO memiliki lebih dari 20 armada di Jakarta, Bali, dan Labuan Bajo.
"Kami ingin memudahkan proses antara pedagang dan pengguna dan meningkatkan pengalaman perjalanan mereka dengan kapal pesiar, kapal dan feri di Indonesia. Kami juga berharap cGO dapat menjembatani kedua pihak dan mendorong pariwisata dalam mengeksplorasi kepulauan Indonesia yang indah," pungkas Ngadiman.
(fjo)