Investree Catatkan Penyaluran Pinjaman Rp3,33 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, hingga awal Januari 2020, Investree berhasil membukukan total fasilitas untuk pinjaman mencapai Rp4,46 triliun. Sementara nilai pinjaman yang berhasil disalurkan mencapai Rp3,33 triliun.
"Pinjaman tersebut juga terkendali dengan mencatatkan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,1% p.a. dan tingkat keberhasilan pembayaran atau TKB90: 99%," ujar Adrian di Jakarta, Kamis (23/1/20202).
Demi melakukan ekspansi bisnis pihaknya menggandeng perusahaan holding terbuka ternama di Filipina, Filinvest Development Corporation (FDC). Keduanya meresmikan kolaborasi ini dengan melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama di Manila, Filipina, pada 20 Januari 2020.
Rencana kerja sama inovatif demi mencari peluang untuk mengembangkan UKM di Filipina. Nantinya kedua pihak akan memberdayakan para UKM di Filipina sekaligus membuktikan bahwa Investree mampu bekerja sama dengan sebuah konglomerasi terbuka (listed) dan memiliki reputasi tinggi di kancah regional.
"Lebih jauh lagi, hal ini juga memberikan kesempatan bagi khalayak yang terlibat untuk menjadi bagian dari kisah pertumbuhan UKM di ASEAN," tuturnya.
Dalam kolaborasi ini, Investree akan memberikan keahlian dan pengalaman dalam hal penyediaan solusi bisnis bagi UKM dengan basis fintech, sedangkan FDC sebagai organisasi mapan di bidang properti, layanan keuangan, hingga infrastruktur akan menyediakan pengetahuan lokal dan ekosistem yang kuat.
"Kami percaya bahwa dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki oleh FDC, kami mampu mendorong perkembangan UKM di Filipina sama dengan yang telah Investree lakukan di Indonesia," ujar Adrian.
Director, President & CEO Filinvest Development Corporation (FDC) Lourdes Josephine Gotianun Yap menambahkan, FDC optimistis dari sinergi ini akan tercipta solusi bernilai tinggi yang mampu mengatasi berbagai tantangan yang terus dihadapi oleh UKM hingga kini.
Terkait potensi bisnis, menurut Inquirer.net pada tahun 2018 saja, 99,6% dari bisnis yang terdaftar di Filipina merupakan UKM dan memperkerjakan lebih dari 70% tenaga kerja di sana. Inilah yang berusaha dieksplorasi lebih lanjut oleh Investree dan FDC ke depannya.
"Pinjaman tersebut juga terkendali dengan mencatatkan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,1% p.a. dan tingkat keberhasilan pembayaran atau TKB90: 99%," ujar Adrian di Jakarta, Kamis (23/1/20202).
Demi melakukan ekspansi bisnis pihaknya menggandeng perusahaan holding terbuka ternama di Filipina, Filinvest Development Corporation (FDC). Keduanya meresmikan kolaborasi ini dengan melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama di Manila, Filipina, pada 20 Januari 2020.
Rencana kerja sama inovatif demi mencari peluang untuk mengembangkan UKM di Filipina. Nantinya kedua pihak akan memberdayakan para UKM di Filipina sekaligus membuktikan bahwa Investree mampu bekerja sama dengan sebuah konglomerasi terbuka (listed) dan memiliki reputasi tinggi di kancah regional.
"Lebih jauh lagi, hal ini juga memberikan kesempatan bagi khalayak yang terlibat untuk menjadi bagian dari kisah pertumbuhan UKM di ASEAN," tuturnya.
Dalam kolaborasi ini, Investree akan memberikan keahlian dan pengalaman dalam hal penyediaan solusi bisnis bagi UKM dengan basis fintech, sedangkan FDC sebagai organisasi mapan di bidang properti, layanan keuangan, hingga infrastruktur akan menyediakan pengetahuan lokal dan ekosistem yang kuat.
"Kami percaya bahwa dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki oleh FDC, kami mampu mendorong perkembangan UKM di Filipina sama dengan yang telah Investree lakukan di Indonesia," ujar Adrian.
Director, President & CEO Filinvest Development Corporation (FDC) Lourdes Josephine Gotianun Yap menambahkan, FDC optimistis dari sinergi ini akan tercipta solusi bernilai tinggi yang mampu mengatasi berbagai tantangan yang terus dihadapi oleh UKM hingga kini.
Terkait potensi bisnis, menurut Inquirer.net pada tahun 2018 saja, 99,6% dari bisnis yang terdaftar di Filipina merupakan UKM dan memperkerjakan lebih dari 70% tenaga kerja di sana. Inilah yang berusaha dieksplorasi lebih lanjut oleh Investree dan FDC ke depannya.
(fjo)