Dukung Pembangunan Pariwisata, Warga Luwuk dan Diaspora Bentuk UKM
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat Luwuk dan Lengko Lolok di Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT bersama warga Diaspora yang menyebar di berbagai tempat di Tanah Air, kompak membentuk kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM). Kelompok UKM ini akan bergerak di bidang perikanan tambak dengan konsep agrowisata.
Koordinator warga Luwuk Diaspora Jakarta, Maxi Rambung mengatakan, gagasan pembentukan UKM sudah lama disiapkan baik oleh warga Luwuk yang ada di perantauan juga yang tinggal di kampung. Saat ini baru dibentuk karena momennya sudah pas untuk dimulai. Sebab, infrastruktur pendukung seperti jalan trans utara Flores dan listrik saat ini nyaris rampung.
Maxi Rambung menjelaskan, ada tiga hal mengapa UKM dibentuk. Pertama, Luwuk memiliki kawasan luas yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya udang dan ikan bandeng. Kedua, seluruh pesisir utara Flores memiliki potensi wisata taman laut yang indah namun belum terekspos.
"Luwuk akan menjadi salah satu titik perhentian dari lalu lintas wisatawan ke depan. Karena itu UKM akan mengembangkan agrowisata, di mana di atas lahan tambak akan dibangun spot edukasi," kata Maxi Rambung dalam rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (28/01).
Ketiga, lanjutnya, UKM lebih cocok dengan masyarakat luwuk yang rerata penghasilan rendah. "Semua warga akan menjadi anggota UKM dan mereka akan merasakan hasil usaha sendiri".
UKM yang dibentuk warga, sambungnya, sejalan dengan visi pembangunan pemerintahan Jokowi di bidang pariwisata yang diperkuat Gubernur NTT Victor Laiskodat saat ini. Dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi prioritas oleh Presiden Jokowi, maka seluruh Flores harus mendukung dengan menyiapkan titik-titik persinggahan yang unik, atraktif, edukatif, dan ramah lingkungan.
Maxi Rambung menyayangkan jika pmerintah daerah, khususnya bupati sedaratan Flores tidak kreatif dan tidak tanggap terhadap visi pembangunan Jokowi di bidang pariwisata. Menurutnya, pemda sudah salah langkah jika mendukung rezim pertambangan yang justru bertentangan dengan visi pariwisata.
"Luwuk adalah daerah potensi wisata, maka yang didorong adalah pengembangan potensi wisata, bukan tambang. Kami berharap, dengan dibentuknya UKM ini, pemerintah daerah ikut mendukung. Misalnya menyiapkan fasilitas pelatihan jika kami butuhkan".
Koordinator warga Luwuk Diaspora Jakarta, Maxi Rambung mengatakan, gagasan pembentukan UKM sudah lama disiapkan baik oleh warga Luwuk yang ada di perantauan juga yang tinggal di kampung. Saat ini baru dibentuk karena momennya sudah pas untuk dimulai. Sebab, infrastruktur pendukung seperti jalan trans utara Flores dan listrik saat ini nyaris rampung.
Maxi Rambung menjelaskan, ada tiga hal mengapa UKM dibentuk. Pertama, Luwuk memiliki kawasan luas yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya udang dan ikan bandeng. Kedua, seluruh pesisir utara Flores memiliki potensi wisata taman laut yang indah namun belum terekspos.
"Luwuk akan menjadi salah satu titik perhentian dari lalu lintas wisatawan ke depan. Karena itu UKM akan mengembangkan agrowisata, di mana di atas lahan tambak akan dibangun spot edukasi," kata Maxi Rambung dalam rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (28/01).
Ketiga, lanjutnya, UKM lebih cocok dengan masyarakat luwuk yang rerata penghasilan rendah. "Semua warga akan menjadi anggota UKM dan mereka akan merasakan hasil usaha sendiri".
UKM yang dibentuk warga, sambungnya, sejalan dengan visi pembangunan pemerintahan Jokowi di bidang pariwisata yang diperkuat Gubernur NTT Victor Laiskodat saat ini. Dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi prioritas oleh Presiden Jokowi, maka seluruh Flores harus mendukung dengan menyiapkan titik-titik persinggahan yang unik, atraktif, edukatif, dan ramah lingkungan.
Maxi Rambung menyayangkan jika pmerintah daerah, khususnya bupati sedaratan Flores tidak kreatif dan tidak tanggap terhadap visi pembangunan Jokowi di bidang pariwisata. Menurutnya, pemda sudah salah langkah jika mendukung rezim pertambangan yang justru bertentangan dengan visi pariwisata.
"Luwuk adalah daerah potensi wisata, maka yang didorong adalah pengembangan potensi wisata, bukan tambang. Kami berharap, dengan dibentuknya UKM ini, pemerintah daerah ikut mendukung. Misalnya menyiapkan fasilitas pelatihan jika kami butuhkan".
(don)