Tingkatkan Literasi Keuangan, BRI Pacu Digitalisasi Sistem dan Layanan
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan digitalisasi sistem dan layanan, salah satunya BRILink yang telah mencatat kinerja cemerlang sepanjang 2019. Melalui inovasi dan digitalisasi perseroan akan terus menciptakan sumber-sumber pendapatan berbasis Fee Based Income (FBI) untuk menjaga profitabilitas dan struktur pendapatan yang lebih sehat.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRILink merupakan perluasan layanan BRI dengan bentuk perseroan menjalin kerjasama dengan nasabah sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC BRI dengan konsep Sharing fee.
“Khusus mengenai FBI ini kami punya suatu andalan yakni melalui Agen BRILink, salah satu produk dan layanan yang memberi dampak nyata dalam memenuhi kebutuhan transaksi perbankan kepada masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Pertumbuhan kinerja Agen BRILink yang kuat membuat FBI yang dihasilkan tumbuh 75,7% year on year. Dari Rp 448,82 miliar di akhir tahun 2018 menjadi Rp788,71 miliar di akhir 2019. Peran Agen BRILink di tengah masyarakat nyatanya tidak hanya menyediakan layanan transaksi perbankan semata.
Dia mengungkapkan, agen BRILink berperan dalam mendukung pelaksanaan program pemerintah, berlaku sebagai agen penyalur Bantuan Sosial Non Tunai dan sarana pembayaran zakat untuk mendukung program Inklusi Zakat. Selain itu, keberadaan Agen BRILink nyata terasa manfaatnya terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Saat ini, ada sebanyak lebih dari 422 ribu keberadaan Agen BRILink yang sudah merambah di 51.661 desa di seluruh penjuru negeri.
Tingginya pertumbuhan agen BRILink tersebut telah mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. "Ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk mengakselerasi literasi keuangan di Indonesia guna menciptakan ekonomi yang berkelanjutan," kata Sunarso.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRILink merupakan perluasan layanan BRI dengan bentuk perseroan menjalin kerjasama dengan nasabah sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC BRI dengan konsep Sharing fee.
“Khusus mengenai FBI ini kami punya suatu andalan yakni melalui Agen BRILink, salah satu produk dan layanan yang memberi dampak nyata dalam memenuhi kebutuhan transaksi perbankan kepada masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Pertumbuhan kinerja Agen BRILink yang kuat membuat FBI yang dihasilkan tumbuh 75,7% year on year. Dari Rp 448,82 miliar di akhir tahun 2018 menjadi Rp788,71 miliar di akhir 2019. Peran Agen BRILink di tengah masyarakat nyatanya tidak hanya menyediakan layanan transaksi perbankan semata.
Dia mengungkapkan, agen BRILink berperan dalam mendukung pelaksanaan program pemerintah, berlaku sebagai agen penyalur Bantuan Sosial Non Tunai dan sarana pembayaran zakat untuk mendukung program Inklusi Zakat. Selain itu, keberadaan Agen BRILink nyata terasa manfaatnya terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Saat ini, ada sebanyak lebih dari 422 ribu keberadaan Agen BRILink yang sudah merambah di 51.661 desa di seluruh penjuru negeri.
Tingginya pertumbuhan agen BRILink tersebut telah mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. "Ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk mengakselerasi literasi keuangan di Indonesia guna menciptakan ekonomi yang berkelanjutan," kata Sunarso.
(akr)