Wabah Corona Darurat Global, Harga Masker Corona Dibanderol Rp1,5 Juta per Lembar
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah virus corona (2019-nCov) sebagai darurat kesehatan global. Langkah antisipasi awal virus ini adalah menggunakan masker.
Salah satu masker yang paling banyak permintaannya adalah masker N95 atau masker respirator karena mampu menyaring udara hingga 95%. Masker ini disebut efektif untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Hal ini membuat permintaan masker N95 meningkat di pasar-pasar di Indonesia. Salah satunya di Pasar Pramuka, yang menjual masker corona ini dan menjualnya Rp1,5 juta per lembar. Tingginya harga juga karena hukum pasar: supply-demand, dimana ketersediaan pasokan ini terbatas di pasar.
"Iya masker N95 itu dijualnya semuanya disini Rp1,5 juta karena memang kita beli dari produsennya agak mahal, sudah tinggi," ujar Yanti, salah satu pedagang kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Dia menerangkan untuk harga termurah adalah masker dengan merek SENSI yang dijual Rp90.000 per lembar. Sayangnya masker ini hanya satu lapis dan kurang optimal dalam menyaring virus atau bakteri.
"Paling murah maskernya itu merek SENSI, hanya Rp90.000. Karena hanya satu lapis saja, selebihnya masker merek lain di atas Rp100.000, juga ada yang Rp500.000," jelasnya.
Menurut Yanti, untuk pembelian masker N95 paling banyak dibeli oleh warga negara asing, terutama dari China dan Thailand. Dikarenakan untuk keperluan pulang ke negara asalnya. Mereka membeli rata-rata satu boks, dimana isinya ada 50 lembar masker.
"Mereka belinya banyak bisa satu boks, katanya buat pulang mereka. Yang orang China paling banyak beli, lalu orang Thailand. Orang bule juga banyak beli, tapi saya enggak tau bulenya dari negara mana asalnya," jelasnya.
Salah satu masker yang paling banyak permintaannya adalah masker N95 atau masker respirator karena mampu menyaring udara hingga 95%. Masker ini disebut efektif untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Hal ini membuat permintaan masker N95 meningkat di pasar-pasar di Indonesia. Salah satunya di Pasar Pramuka, yang menjual masker corona ini dan menjualnya Rp1,5 juta per lembar. Tingginya harga juga karena hukum pasar: supply-demand, dimana ketersediaan pasokan ini terbatas di pasar.
"Iya masker N95 itu dijualnya semuanya disini Rp1,5 juta karena memang kita beli dari produsennya agak mahal, sudah tinggi," ujar Yanti, salah satu pedagang kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Dia menerangkan untuk harga termurah adalah masker dengan merek SENSI yang dijual Rp90.000 per lembar. Sayangnya masker ini hanya satu lapis dan kurang optimal dalam menyaring virus atau bakteri.
"Paling murah maskernya itu merek SENSI, hanya Rp90.000. Karena hanya satu lapis saja, selebihnya masker merek lain di atas Rp100.000, juga ada yang Rp500.000," jelasnya.
Menurut Yanti, untuk pembelian masker N95 paling banyak dibeli oleh warga negara asing, terutama dari China dan Thailand. Dikarenakan untuk keperluan pulang ke negara asalnya. Mereka membeli rata-rata satu boks, dimana isinya ada 50 lembar masker.
"Mereka belinya banyak bisa satu boks, katanya buat pulang mereka. Yang orang China paling banyak beli, lalu orang Thailand. Orang bule juga banyak beli, tapi saya enggak tau bulenya dari negara mana asalnya," jelasnya.
(ven)